Positif HIV, Ibu Hamil Ini Melahirkan Bayi di RSUD Kota Banjar
A
A
A
BANJAR - Seorang ibu hamil asal Ciamis berinisial L yang terpapar virus HIV akhirnya dengan selamat bisa melahirkan lewat operasi caesar di RSUD Kota Banjar, Jawa Barat.
Proses kelahiran yang dilakukan secara caesar ini memang SOP yang dilakukan untuk mencegah agar bayi yang dilahirkan oleh si ibu yang postif HIV tidak ikut terpapar HIV.
"Alhamdulillah, si ibu dan bayinya selamat. Operasinya mulai dari jam 12 sampai jam 14.00 WIB siang ini. Ini kali keempat RSUD Kota Banjar mampu melaksanakan operasi caesar bagi ibu hamil yang terpapar HIV," jelas Koordinator Yayasan Matahati, Aam Hamdan kepada Sindonews.com di RSUD Kota Banjar, Senin (7/12/2015).
Wanita berinisial L ini awalnya terdeteksi terpapar HIV oleh LSM pendamping Wisma, Ciamis dan upaya kelahirannya dirujuk ke RSUD Ciamis.
Sayangnya, RSUD Ciamis menolak menangani kelahirannya lantaran tak memiliki sarana dan tenaga medis yang memadai guna menangani pasien yang terpapar HIV.
Oleh karena alasan itu, maka L dirujuk ke RSUD Kota Banjar yang telah tiga kali mampu melaksanakan operasi caesar bagi ibu hamil yang terpapar HIV.
"Setelah dapat kabar dirujuk ke Banjar, kita langsung dampingi. Dan Alhamdulillah kami selaku LSM pendamping dan tim CST RSUD Kota Banjar sukses melakukan operasi caesar ini. Anaknya juga sehat," lanjut Aam.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama RSUD Ciamis, dr Aceng Solihudin sampai dipanggil DPRD Kabupaten Ciamis lantaran penolakan yang dilakukan pihaknya terhadap ibu hamil yang terpapar HIV.
Namun Aceng mengaku tak melakukan penolakan, tapi merujuk ke RSUD Kota Banjar yang lengkap dari segi sarana dan SDM nya.
"RSUD Ciamis belum siap untuk menangani pasien dengan keluhan tersebut. Kesimpulan tersebut juga hasil rapat dengan komisi medik. Dengan berbagai pertimbangan belum siap," kata Aceng saat rapat dengan Komisi IV DPRD Ciamis.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis, Hendra Marcusi sangat menyesalkan perbuatan diskriminatif yang telah dilakukan oleh RSUD Ciamis.
“Kenapa harus dirujuk ke RSUD Kota Banjar ? Bukankah SDM yang dimiliki RSUD Ciamis juga berkualitas,? ” tanya Hendra.
Ditegaskannya, pihak RSUD Ciamis harus segera melakukan peningkatan dan pembenahan pelayanan, termasuk pelayanan kesehatan bagi pasien yang terpapar HIV-AIDS. "Kami minta agar semua pasien mendapat pelayanan, tidak ada diskriminasi," tegasnya.
Proses kelahiran yang dilakukan secara caesar ini memang SOP yang dilakukan untuk mencegah agar bayi yang dilahirkan oleh si ibu yang postif HIV tidak ikut terpapar HIV.
"Alhamdulillah, si ibu dan bayinya selamat. Operasinya mulai dari jam 12 sampai jam 14.00 WIB siang ini. Ini kali keempat RSUD Kota Banjar mampu melaksanakan operasi caesar bagi ibu hamil yang terpapar HIV," jelas Koordinator Yayasan Matahati, Aam Hamdan kepada Sindonews.com di RSUD Kota Banjar, Senin (7/12/2015).
Wanita berinisial L ini awalnya terdeteksi terpapar HIV oleh LSM pendamping Wisma, Ciamis dan upaya kelahirannya dirujuk ke RSUD Ciamis.
Sayangnya, RSUD Ciamis menolak menangani kelahirannya lantaran tak memiliki sarana dan tenaga medis yang memadai guna menangani pasien yang terpapar HIV.
Oleh karena alasan itu, maka L dirujuk ke RSUD Kota Banjar yang telah tiga kali mampu melaksanakan operasi caesar bagi ibu hamil yang terpapar HIV.
"Setelah dapat kabar dirujuk ke Banjar, kita langsung dampingi. Dan Alhamdulillah kami selaku LSM pendamping dan tim CST RSUD Kota Banjar sukses melakukan operasi caesar ini. Anaknya juga sehat," lanjut Aam.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Utama RSUD Ciamis, dr Aceng Solihudin sampai dipanggil DPRD Kabupaten Ciamis lantaran penolakan yang dilakukan pihaknya terhadap ibu hamil yang terpapar HIV.
Namun Aceng mengaku tak melakukan penolakan, tapi merujuk ke RSUD Kota Banjar yang lengkap dari segi sarana dan SDM nya.
"RSUD Ciamis belum siap untuk menangani pasien dengan keluhan tersebut. Kesimpulan tersebut juga hasil rapat dengan komisi medik. Dengan berbagai pertimbangan belum siap," kata Aceng saat rapat dengan Komisi IV DPRD Ciamis.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Ciamis, Hendra Marcusi sangat menyesalkan perbuatan diskriminatif yang telah dilakukan oleh RSUD Ciamis.
“Kenapa harus dirujuk ke RSUD Kota Banjar ? Bukankah SDM yang dimiliki RSUD Ciamis juga berkualitas,? ” tanya Hendra.
Ditegaskannya, pihak RSUD Ciamis harus segera melakukan peningkatan dan pembenahan pelayanan, termasuk pelayanan kesehatan bagi pasien yang terpapar HIV-AIDS. "Kami minta agar semua pasien mendapat pelayanan, tidak ada diskriminasi," tegasnya.
(sms)