Kapal Peralon Alternatif Pengganti Bahan Kapal Kayu

Senin, 07 Desember 2015 - 12:57 WIB
Kapal Peralon Alternatif Pengganti Bahan Kapal Kayu
Kapal Peralon Alternatif Pengganti Bahan Kapal Kayu
A A A
PEKALONGAN - Kapal peralon yang akan dibangun oleh PT Barokah Marine dinilai sebagai alternatif pengganti kapal kayu. Hal itu diungkapkan oleh salah satu anggota Dekin, Arif Satria, Senin (7/12/2015).

"Kayu saat ini semakin langka dan mahal, sehingga kita harus cari bahan pembuat kapal yang berasal dari non kayu," kata Arif Satria.

Peralon, lanjut dia, merupakan salah satu bahan baku alternatif pengganti kayu. Selain itu, kapal yang terbuat dari peralon sudah terbukti di Taiwan. "Di Taiwan sangat bagus, sehingga perlu dibuat sebagai percontohan untuk bisa diterapkan di Indonesia," terangnya.

Menurutnya, sejumlah wilayah di Indonesia seperti daerah selatan jawa membutuhkan kapal-kapal kecil seperti kapal peralon tersebut.

"Kalau memang terbukti efektif dan efisien, kementerian harus kembangkan dan mendorong itu (kapal peralon) dan disebarluaskan di seluruh Indonesia. Sebab beberapa daerah di Indonesia perlu itu," jelasnya.

Diungkapkan, bahan kayu juga dinilai tidak bankabel. Sehingga kapal kayu tidak dapat diasuransikan.

"Sekarang yang harus diperjuangkan, agar kapal ini (peralon) bisa diasuransikan. Sebab, persoalannya perbankan atau lembaga pembiayaan lain harus jaminan, yakni kapal tersebut," ungkapnya.

Pria yang juga merupakan staf Kementrian Kelautan RI itu menambahkan, kapal di bawah 30 GT di Indonesia mencapai 98 persen dari 500 ribu kapal dan seluruhnya merupakan kapal kayu. Sehingga diperlukan ratusan ribu kapal inovatif untuk membantu nelayan.

"Sangat diperlukan inovasi. Jadi apapun peluang yang ada, harus dicoba dulu. Inovasi-inovasi perlu didorong, untuk menghadapi sejumlah problem yang dihadapi kapal kecil yang selama ini bersumber dari kayu," tambahnya.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Barokah Marine Agus Triharsito, membenarkan pihaknya akan segera membangun kapal dengan bahan peralon.

Rencananya, pembuatan salah satu kapal inovasinya itu akan dilakukan usai gelaran pilkada di Kota Pekalongan. "Rencananya setelah pilkada, kami mulai bangun kapal peralon," katanya.

Sementara, lanjut dia, pihaknya baru akan membangun satu kapal peralon yang juga merupakan pesanan seorang pengusaha dari Jakarta. "Satu dulu untuk percontohan, baru setelah itu nyusul pesanan selanjutnya," ujarnya.

Dijelaskan, kapal peralon itu memiliki ukutan sekitar 12GT. Sedangkan lama pengerjaan satu unit kapal peralon, diperkirakan memakan waktu sekitar enam bulan.

"Sekitar 6 bulan pengerjaannya. Bahannya lebih kuat dibanding kayu dan bisa mengurangi pembalakan kayu," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6504 seconds (0.1#10.140)