67% Warga Surabaya Masih Inginkan Risma jadi Wali Kota
A
A
A
SURABAYA - Lembaga survei Pilkada Indonesia, PT Siber Media Abadi merilis survei yang menyatakan Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota incumbent, Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, menang telak atas penantangnya, Rasiyo-Lucy Kurniasari. Survei tersebut dilakukan PT Siber Media Abadi pada 20-24 November 2015.
Itu artinya mayoritas warga Kota Surabaya masih menginginkan pasangan Risma-Whisnu memimpin kembali Kota Surabaya.
“Jadi, warga Kota Surabaya masih menganggap pasangan Risma-Whisnu layak memimpin Kota Surabaya lagi,” kata salah satu surveyor Pilkada Indonesia, Gunawan Abdillah, kepada wartawan di Hotel JW Marriott Surabaya, Sabtu (28/11/2015).
Menurut Gunawan, dari 506 responden yang tersebar di 31 kecamatan se-Kota Surabaya, 67,79% menilai pasangan incumbent Risma-Whisnu masih sangat layak memimpin Kota Surabaya. Sedangkan penantangnya, Rasiyo-Lucy, hanya mengantongi 23,12% pendukung.
“Sementara 9,09% tidak menjawab salah satu calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang,” ujarnya.
Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling, sehingga dipilihlah 506 responden, baik pria maupun wanita, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya. “Semua responden kami wawancarai langsung dengan tatap muka," katanya.
Survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka ini, ujar dia, bertujuan mengukur tingkat toleransi sikap dan perilaku pemilih terhadap keinginan mengikuti pilkada Surabaya pada 9 Desember mendatang. “Sedangkan margin of error dari penelitian ini hanya mencapai 4-5%,” ucapnya.
Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon, yaitu pasangan incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, yang diusung PDIP, dan penantangnya, Rasiyo-Lucy Kurniasari, yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional.
Kedua pasangan calon ini sudah "diadu" ihwal visi-misinya dalam tiga kali debat publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, sehingga warga Surabaya bisa menilai calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang.
Itu artinya mayoritas warga Kota Surabaya masih menginginkan pasangan Risma-Whisnu memimpin kembali Kota Surabaya.
“Jadi, warga Kota Surabaya masih menganggap pasangan Risma-Whisnu layak memimpin Kota Surabaya lagi,” kata salah satu surveyor Pilkada Indonesia, Gunawan Abdillah, kepada wartawan di Hotel JW Marriott Surabaya, Sabtu (28/11/2015).
Menurut Gunawan, dari 506 responden yang tersebar di 31 kecamatan se-Kota Surabaya, 67,79% menilai pasangan incumbent Risma-Whisnu masih sangat layak memimpin Kota Surabaya. Sedangkan penantangnya, Rasiyo-Lucy, hanya mengantongi 23,12% pendukung.
“Sementara 9,09% tidak menjawab salah satu calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang,” ujarnya.
Adapun metode yang digunakan adalah multistage random sampling, sehingga dipilihlah 506 responden, baik pria maupun wanita, di 31 kecamatan se-Kota Surabaya. “Semua responden kami wawancarai langsung dengan tatap muka," katanya.
Survei yang dilakukan dengan wawancara tatap muka ini, ujar dia, bertujuan mengukur tingkat toleransi sikap dan perilaku pemilih terhadap keinginan mengikuti pilkada Surabaya pada 9 Desember mendatang. “Sedangkan margin of error dari penelitian ini hanya mencapai 4-5%,” ucapnya.
Pilkada Surabaya diikuti dua pasangan calon, yaitu pasangan incumbent Tri Rismaharini-Whisnu Sakti Buana, yang diusung PDIP, dan penantangnya, Rasiyo-Lucy Kurniasari, yang diusung Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional.
Kedua pasangan calon ini sudah "diadu" ihwal visi-misinya dalam tiga kali debat publik yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum Kota Surabaya, sehingga warga Surabaya bisa menilai calon yang akan dipilihnya pada 9 Desember mendatang.
(sms)