Razia PSK di Medan Berlangsung Ricuh
A
A
A
MEDAN - Razia gabungan kepolisian, Satpol PP, TNI dan Dinas Sosial Kota Medan, terhadap para pekerja seks komersial (PSK), Sabtu dinihari (28/11/2015) berlangsung ricuh.
Para PSK melakukan perlawanan terhadap petugas dan sempat mengancam akan bunuh diri saat hendak ditangkap
Ada salah satu wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersil melawan petugas Satpol PP saat hendak ditangkap di Kawasan Jalan Gatot Subroto Medan.
Bahkan seorang pria yang datang membela wanita tersebut sempat menyangkal kalau wanita tersebut adalah seorang PSK melainkan istrinya. Namun petugas yang tidak mau kecolongan akhirnya membawa paksa wanita tersebut.
Sementara seorang PSK lainnya saat akan ditangkap langsung melarikan diri ke sebuah warung dan berpura pura sebagai koki.
Wanita tersebut sempat mengancam akan menyiram petugas dan dirinya sendiri dengan minyak panas apabila petugas menangkap dirinya. Tidak mau mengambil resiko petugas kemudian membiarkan wanita tersebut.
Sedangkan seorang wanita lainnya juga sempat berpura-pura gila saat ditangkap petugas bahkan sempat mencoba bunuh diri menjatuhkan diri di tengah badan jalan agar ditabrak oleh kendaraan yang melintas.
Namun petugas langsung mengamankan wanita tersebut dan memasukkannya ke dalam bus dinas sosial
Selain melakukan penertiban terhadap PSK petugas juga merazia beberapa hotel kelas melati di kawasan Jalan Padang Bulan Medan.
Dari beberapa kamar yang diperiksa petugas mendapati sejumlah pasangan bukan suami istri dan langsung memboyong nya ke kantor Dinas Sosial Kota Medan.
Kabid Pelayanan Sosial Dinsos Kota Medan Zailun mengatakan, penertiban para pekerja seks komersil di pinggir jalan dan razia di sejumlah hotel kelas melati ini di lakukan untuk memberantas penyakit masyarakat.
“Sebanyak 18 orang wanita PSK dan pasangan bukan suami istri kemudian di data di Dinas Sosial Kota Medan, “ kata Zailun, Sabtu (28/11/2015).
Usai di data serta membuat surat pernyataan dan memanggil pihak keluarga beberapa pasangan bukan suami istri akhirnya dipulangkan.
Sementara 16 orang PSK, kata Zailun, dibawa ke Panti Parawarsa Dinas Sosial Sumatera Utara di Kota Brastagi untuk menjalani pembinaan.
Para PSK melakukan perlawanan terhadap petugas dan sempat mengancam akan bunuh diri saat hendak ditangkap
Ada salah satu wanita yang diduga sebagai pekerja seks komersil melawan petugas Satpol PP saat hendak ditangkap di Kawasan Jalan Gatot Subroto Medan.
Bahkan seorang pria yang datang membela wanita tersebut sempat menyangkal kalau wanita tersebut adalah seorang PSK melainkan istrinya. Namun petugas yang tidak mau kecolongan akhirnya membawa paksa wanita tersebut.
Sementara seorang PSK lainnya saat akan ditangkap langsung melarikan diri ke sebuah warung dan berpura pura sebagai koki.
Wanita tersebut sempat mengancam akan menyiram petugas dan dirinya sendiri dengan minyak panas apabila petugas menangkap dirinya. Tidak mau mengambil resiko petugas kemudian membiarkan wanita tersebut.
Sedangkan seorang wanita lainnya juga sempat berpura-pura gila saat ditangkap petugas bahkan sempat mencoba bunuh diri menjatuhkan diri di tengah badan jalan agar ditabrak oleh kendaraan yang melintas.
Namun petugas langsung mengamankan wanita tersebut dan memasukkannya ke dalam bus dinas sosial
Selain melakukan penertiban terhadap PSK petugas juga merazia beberapa hotel kelas melati di kawasan Jalan Padang Bulan Medan.
Dari beberapa kamar yang diperiksa petugas mendapati sejumlah pasangan bukan suami istri dan langsung memboyong nya ke kantor Dinas Sosial Kota Medan.
Kabid Pelayanan Sosial Dinsos Kota Medan Zailun mengatakan, penertiban para pekerja seks komersil di pinggir jalan dan razia di sejumlah hotel kelas melati ini di lakukan untuk memberantas penyakit masyarakat.
“Sebanyak 18 orang wanita PSK dan pasangan bukan suami istri kemudian di data di Dinas Sosial Kota Medan, “ kata Zailun, Sabtu (28/11/2015).
Usai di data serta membuat surat pernyataan dan memanggil pihak keluarga beberapa pasangan bukan suami istri akhirnya dipulangkan.
Sementara 16 orang PSK, kata Zailun, dibawa ke Panti Parawarsa Dinas Sosial Sumatera Utara di Kota Brastagi untuk menjalani pembinaan.
(sms)