Ini Isi Ceramah Habib Rizieq yang Dianggap Pelesetkan Sampurasun
A
A
A
BANDUNG - Habib Rizieq dilaporkan ke polisi gara-gara pelesetkan sampurasun menjadi campur racun.
Kata Itu diucapkan Dewan Pembina Front Pembela Isla (FPI) tersebut saat berceramah dalam Tabligh Akbar Manhajus Sholihin di pertigaan Pasar Rebo, Purwakarta pada 13 November 2015.
Penelusuran media ini, video rekaman ceramah Habib Rizieq itu pun sudah banyak yang mengunggahnya ke Youtube.
Salah satunya diunggah pemilik akun Markaz Syariah pada 15 November dengan judul 'Selamatkan Purwakarta dari Kemusyrikan'. Lalu apa isi video tersebut?
Dalam video berdurasi 1 jam 43 menit tersebut, pengunggah memberikan ilustrasi berupa tulisan sebelum ceramah dimulai.
Intinya, Purwakarta yang dulu dikenal sebagai kota santri, kini berubah menjadi kota yang kental dengan budaya Hindu.
Di awal ceramahnya, Habib Rizieq mengingatkan seluruh umat muslim untuk menjaga persaudaraan, persatuan, dan kesatuan. Hal itu wajib diingatkan mengingat saat ini menurutnya ada pihak yang ingin memecah belah persatuan.
Ia juga mengingatkan adanya pihak yang ingin membendung syariat Islam dengan mencampuradukkan agama dan budaya dengan alasan kearifan lokal.
Padahal Islam bukan budaya. "Islam bukan budaya. Catat baik-baik, Islam bukan budaya," kata Habib Rizieq.
Budaya adalah hasil buah pikiran manusia. Sedangkan agama Islam adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT.
"Jadi jangan sembarangan ngomong Islam budaya. Lu ngomong sama bedug yang enggak bisa jawab. Kalau ngomong mikir dulu," sindirnya.
Habib Rizieq mengatakan, saat ini juga ada pihak yang ingin mendiskreditkan Islam sebagai tradisi dan agama pendatang dari Arab. Bahkan ada yang ingin meng-Indonesiakan Islam dengan menjadi Islam Nusantara.
Ia pun memberi penjelasan panjang lebar bahwa Islam bukan agama pendatang, dan tidak boleh di Indonesiakan. Apalagi saat ini Islam mulai dibuat nyeleneh, salah satunya membaca Alquran dengan langgam Jawa.
Bahkan ada pihak yang ingin agar kalimat Assalamualaikum Warrahmatullahiwabarakatuh diganti dengan kalimat selamat pagi, selamat siang, selamat petang, dan selamat malam.
Habib Rizieq pun memegang jidatnya. "Kalau di Purwakarta diganti dengan?" tanya Habib Rizieq.
Jamaah pun serentak menjawab sampurasun. Ia kemudian mengucapkan sampurasun seperti yang diucapkan jamaah. Tapi ia kemudian berteriak. "Campur racuuuunnn. Betul? Takbirrrr. Kita bicara dulu sejarah," ucapnya.
Habib Rizieq lalu menjelaskan soal sejarah penggunaan Assalamualaikum sebagai salam di kalangan umat muslim. Ucapan salam tersebut diajarkan Nabi Muhammad SAW saat menyebarkan Islam pada orang Arab.
Jika Assalamulaikum diganti dengan ucapan lain, maka hal itu menurutnya akan kacau. Sebab hal itu tidak seharusnya dilakukan.
"Mau pakai mana Assalamualaikum atau selamat siang, selamat sore? Mau pakai sampurasun atau Assalamualaikum? Siap tegakkan Assalamualaikum? Siap tetap gunakan Assalamualaikum? Takbiiiiirrrrrr," teriaknya.
Habib Rizieq melanjutkan pembahasannya soal nyelenehnya konsep Islam Nusantara. Ia pun dengan tegas menentang peng-Indonesia-an Islam.
Sejak diunggah pada 15 November, video tersebut hingga Jumat (27/11/2015) pukul 16.50 WIB sudah ditonton lebih dari 24 ribu kali dengan 297 like dan 78 dislike.
Kata Itu diucapkan Dewan Pembina Front Pembela Isla (FPI) tersebut saat berceramah dalam Tabligh Akbar Manhajus Sholihin di pertigaan Pasar Rebo, Purwakarta pada 13 November 2015.
Penelusuran media ini, video rekaman ceramah Habib Rizieq itu pun sudah banyak yang mengunggahnya ke Youtube.
Salah satunya diunggah pemilik akun Markaz Syariah pada 15 November dengan judul 'Selamatkan Purwakarta dari Kemusyrikan'. Lalu apa isi video tersebut?
Dalam video berdurasi 1 jam 43 menit tersebut, pengunggah memberikan ilustrasi berupa tulisan sebelum ceramah dimulai.
Intinya, Purwakarta yang dulu dikenal sebagai kota santri, kini berubah menjadi kota yang kental dengan budaya Hindu.
Di awal ceramahnya, Habib Rizieq mengingatkan seluruh umat muslim untuk menjaga persaudaraan, persatuan, dan kesatuan. Hal itu wajib diingatkan mengingat saat ini menurutnya ada pihak yang ingin memecah belah persatuan.
Ia juga mengingatkan adanya pihak yang ingin membendung syariat Islam dengan mencampuradukkan agama dan budaya dengan alasan kearifan lokal.
Padahal Islam bukan budaya. "Islam bukan budaya. Catat baik-baik, Islam bukan budaya," kata Habib Rizieq.
Budaya adalah hasil buah pikiran manusia. Sedangkan agama Islam adalah wahyu yang diturunkan Allah SWT.
"Jadi jangan sembarangan ngomong Islam budaya. Lu ngomong sama bedug yang enggak bisa jawab. Kalau ngomong mikir dulu," sindirnya.
Habib Rizieq mengatakan, saat ini juga ada pihak yang ingin mendiskreditkan Islam sebagai tradisi dan agama pendatang dari Arab. Bahkan ada yang ingin meng-Indonesiakan Islam dengan menjadi Islam Nusantara.
Ia pun memberi penjelasan panjang lebar bahwa Islam bukan agama pendatang, dan tidak boleh di Indonesiakan. Apalagi saat ini Islam mulai dibuat nyeleneh, salah satunya membaca Alquran dengan langgam Jawa.
Bahkan ada pihak yang ingin agar kalimat Assalamualaikum Warrahmatullahiwabarakatuh diganti dengan kalimat selamat pagi, selamat siang, selamat petang, dan selamat malam.
Habib Rizieq pun memegang jidatnya. "Kalau di Purwakarta diganti dengan?" tanya Habib Rizieq.
Jamaah pun serentak menjawab sampurasun. Ia kemudian mengucapkan sampurasun seperti yang diucapkan jamaah. Tapi ia kemudian berteriak. "Campur racuuuunnn. Betul? Takbirrrr. Kita bicara dulu sejarah," ucapnya.
Habib Rizieq lalu menjelaskan soal sejarah penggunaan Assalamualaikum sebagai salam di kalangan umat muslim. Ucapan salam tersebut diajarkan Nabi Muhammad SAW saat menyebarkan Islam pada orang Arab.
Jika Assalamulaikum diganti dengan ucapan lain, maka hal itu menurutnya akan kacau. Sebab hal itu tidak seharusnya dilakukan.
"Mau pakai mana Assalamualaikum atau selamat siang, selamat sore? Mau pakai sampurasun atau Assalamualaikum? Siap tegakkan Assalamualaikum? Siap tetap gunakan Assalamualaikum? Takbiiiiirrrrrr," teriaknya.
Habib Rizieq melanjutkan pembahasannya soal nyelenehnya konsep Islam Nusantara. Ia pun dengan tegas menentang peng-Indonesia-an Islam.
Sejak diunggah pada 15 November, video tersebut hingga Jumat (27/11/2015) pukul 16.50 WIB sudah ditonton lebih dari 24 ribu kali dengan 297 like dan 78 dislike.
(nag)