Pemilik Toko Emas Ditemukan Tak Bernyawa
A
A
A
BLITAR - Gito (40), pemilik Toko Mas Siang di Jalan Merdeka, Kota Blitar, Jawa Timur, ditemukan tidak bernyawa. Jasad Gito tergeletak tidak jauh dari etalase penyimpanan perhiasan emas.
Ada ceceran darah di lantai yang ditengarai berasal dari luka di sekitar kepala. Namun, diduga kematian Gito bukan akibat aksi kejahatan.
"Dari penyelidikan sementara tidak ditemukan barang berharga yang hilang," ujar Kapolsek Kepanjen Kidul Kota Blitar Kompol Sugeng Pambudi, Selasa (24/11/2015).
Peristiwa itu diketahui Senin (23/11/2015) sekitar pukul 21.00 WIB. Semua etalase terkunci. Semua barang tertata rapi. Tidak ada perhiasan emas kalung, cincin maupun gelang yang hilang.
Petugas yang melakukan olah TKP tidak menemukan indikasi yang mengarah pada peristiwa perampokan disertai pembunuhan. Luka di pelipis Gito, kata Sugeng, diduga akibat terbentur etalase. Yang bersangkutan diduga terjatuh.
"Dugaan awal kematian korban akibat serangan penyakit tertentu. Kemungkinan jantung," terang Sugeng.
Lokasi Toko Mas Siang berada di jalan utama Kota Blitar. Di depan toko yang terpisah jalan raya utama berdiri hotel ternama yang bersebelahan dengan kantor perbankan swasta.
Sesuai namanya Toko Mas Siang, Gito hanya melayani transaksi jual beli siang hingga sore hari. Menurut pengakuan Eko Hadi (35), satpam bank swasta kepada petugas, Gito biasa menutup tokonya menjelang pukul 17.00 WIB. Namun, malam itu toko masih terbuka. Saat Eko Hadi mendekat, ia melihat Gito sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Menurut Sugeng pihaknya masih menunggu hasil visum medis. Dengan visum, penyebab kematian Gito akan diketahui secara pasti.
Kepada petugas, pihak keluarga mengaku terkejut menerima kabar kematian Gito. Sebab tidak biasanya korban berada di toko sampai larut malam.
"Toko emas itu ditunggu sendiri dan biasanya pulang setiap sore. Tidak menyangka kalau seperti ini," tutur salah seorang anggota keluarga yang enggan disebut namanya.
Ada ceceran darah di lantai yang ditengarai berasal dari luka di sekitar kepala. Namun, diduga kematian Gito bukan akibat aksi kejahatan.
"Dari penyelidikan sementara tidak ditemukan barang berharga yang hilang," ujar Kapolsek Kepanjen Kidul Kota Blitar Kompol Sugeng Pambudi, Selasa (24/11/2015).
Peristiwa itu diketahui Senin (23/11/2015) sekitar pukul 21.00 WIB. Semua etalase terkunci. Semua barang tertata rapi. Tidak ada perhiasan emas kalung, cincin maupun gelang yang hilang.
Petugas yang melakukan olah TKP tidak menemukan indikasi yang mengarah pada peristiwa perampokan disertai pembunuhan. Luka di pelipis Gito, kata Sugeng, diduga akibat terbentur etalase. Yang bersangkutan diduga terjatuh.
"Dugaan awal kematian korban akibat serangan penyakit tertentu. Kemungkinan jantung," terang Sugeng.
Lokasi Toko Mas Siang berada di jalan utama Kota Blitar. Di depan toko yang terpisah jalan raya utama berdiri hotel ternama yang bersebelahan dengan kantor perbankan swasta.
Sesuai namanya Toko Mas Siang, Gito hanya melayani transaksi jual beli siang hingga sore hari. Menurut pengakuan Eko Hadi (35), satpam bank swasta kepada petugas, Gito biasa menutup tokonya menjelang pukul 17.00 WIB. Namun, malam itu toko masih terbuka. Saat Eko Hadi mendekat, ia melihat Gito sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Menurut Sugeng pihaknya masih menunggu hasil visum medis. Dengan visum, penyebab kematian Gito akan diketahui secara pasti.
Kepada petugas, pihak keluarga mengaku terkejut menerima kabar kematian Gito. Sebab tidak biasanya korban berada di toko sampai larut malam.
"Toko emas itu ditunggu sendiri dan biasanya pulang setiap sore. Tidak menyangka kalau seperti ini," tutur salah seorang anggota keluarga yang enggan disebut namanya.
(zik)