Curanmor Modus Pesan Soto Kembali Terjadi di Semarang

Selasa, 24 November 2015 - 00:39 WIB
Curanmor Modus Pesan...
Curanmor Modus Pesan Soto Kembali Terjadi di Semarang
A A A
SEMARANG - Kasus pencurian sepeda motor (curanmor) bermodus memesan soto dalam jumlah banyak kembali terjadi di Kota Semarang. Korbannya, lagi-lagi seorang pedagang kaki lima. Kejahatan modus ini patut diwaspadai.

Korban bernama Jumadi (19), melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang, Senin (23/11/2015). Ia mengisahkan, pencurian itu terjadi Minggu (22/11/2015) malam.

Di Warung Soto Mbak Lin, Jalan MT Haryono, Kota Semarang, dua laki-laki itu datang. Seorang di antaranya, mengaku bernama Surono, memesan nasi soto 22 porsi, dibungkus. Mendapat borongan, penjual tentu gembira. Si pemborong itu sempat meninggalkan nomor ponselnya.

Di tengah penjual sibuk menyiapkan pesanan, pria yang mengaku bernama Surono itu meminta tiga bungkus soto lebih dulu. Yang tiga itu diberikan ke temannya, yang pergi pakai sepeda motor.

Kemudian, diulangi meminta tiga bungkus lagi. Saat itu, pria tersebut meminta kepada penjual agar diantarkan karena tidak ada kendaraan. Penjual mengiyakan dan meminta bantuan Eko seorang tukang parkir di warung itu mengantar. Dia menggunakan Honda CB 2014 pelat nomor H 5473 MQ milik Jumadi.

"Saya antar pakai sepeda motor," kata saksi Eko kepada polisi.

Saat itu, si pria misterius yang membonceng, minta diturunkan di Warung Gudeg Bu Tum, Jalan MT Haryono. Di situ, bertemu rekannya. Namun, bukannya kembali ke warung soto, pria yang mengaku bernama Surono meminta tolong Eko untuk membelikan sate ayam dan memberi sejumlah uang.

Karena warungnya dekat lokasi, Eko diminta jalan kaki. Karena tak curiga, Eko menurut, meninggalkan motor di warung Bu Tum. Ternyata itu tipuan. Saat kembali ke Bu Tum, pria itu bersama motor Honda CB sudah raib.

"Sudah coba dihubungi nomor teleponnya, tidak aktif," tambahnya.

Insiden serupa juga pernah menimpa Heri Setyo Ardianto, Minggu (29/3/2015) malam. Saat itu, Heri datang ke Markas Kodim 0733/BS Semarang membawa sate 100 tusuk.

Dia bercerita bahwa seorang pria yang mengaku tentara dari markas tersebut memesan sate dan soto. Korban juga berniat mencari tahu sepeda motor pinjamannya, Yamaha Mio warna hitam H 4082 Y yang baru saja dibawa kabur pemesan soto dan sate itu.

Heri menyebut, awalnya dua pria berbadan tegap berkaus loreng datang ke warung soto tempatnya bekerja, di Jalan MH Thamrin Semarang. Mereka memesan soto 60 bungkus, katanya untuk acara markas.

Satu pria, pergi mengaku untuk beli sate kambing. Saat itulah, Heri diminta seorang pria lagi untuk diantarkan membeli sate ayam di daerah Pasar Bulu Semarang. Korban pun meminjam motor sesama pekerja warung.

"Sampai warung sate, pinjam motor. Katanya mau beli pulsa di daerah Indraprasta. Tapi tidak datang lagi," kata dia.

Saat dicek di markas tentara, juga tidak ada pemesanan soto ataupun sate seperti itu. Dari sini, korban sadar telah ditipu.

Terpisah, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin mengatakan pihaknya terus berusaha memutus mata rantai kejahatan curanmor. Berbagai penangkapan dilakukan terhadap pemetik maupun penadahnya.

"Laporan yang masuk tentu kami tindaklanjuti."
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8048 seconds (0.1#10.140)