Oknum Polisi Polres Bantul Tabrak Lari Mahasiswa KKN
A
A
A
BANTUL - Oknum polisi anggota Polres Bantul berinisial AP menabrak mati seorang mahasiswa bernama Zakaria Wahyu Kuncoro (18), yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Kretek.
Peristiwa nahas pada Jumat 13 November 2015 malam itu, terjadi ketika korban bersama dengan tiga orang teman satu kelompoknya mengendarai sepeda ontel usai bermain di pantai.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat Trisulis Tyawan, peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama dengan tiga teman perempuannya sedang mengendarai sepeda di jalan Parangtritis ke arah Yogyakarta.
Usai menanjak di Dusun Nduwuran, tepatnya di dekat gereja, ketiganya berurutan menaiki sepeda yang jalannya menurun. Dari belakang mobil D 1142 VI yang dikendarai AP (52), warga Salakan, Desa Bangunharjo, melaju dengan kecepatan tinggi.
"Kontur jalan itu habis tanjakan terus turunan. Sopir tak mengetahui kalau di depannya ada pengendara sepeda," katanya, kepada wartawan, Sabtu (14/11/2015).
Di Dusun Nduwuran tersebut, selain jalanannya lurus juga ada tanjakan dan turunan. Aspal mulus tanpa lobang sering membuat pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Padahal, ketika sampai di jalan menanjak kebanyakan pengendara tidak bisa melihat kondisi arus dari arah berlawanan. Demikian juga dengan peristiwa nahas yang menimpa Zakaria, warga Kutan, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Jawa Tengah.
Saat AP melaju dari arah selatan, dia tidak mengetahui kalau di depannya ada rombongan pesepeda dari mahasiswa yang sedang KKN. Akibat jarak terlalu dekat, kecelakaan tak bisa dihindari.
Akibat peristiwa tersebut, korban terpelanting ke kiri dengan luka di kepala. Sementara tiga rekannya hanya mengalami luka lecet-lecet. Ironisnya, setelah menabrak korban sopir AP yang menabrak pembatas jalan langsung tancap gas.
"Saya dari utara, tahu mobil itu lari terus anak istri saya tinggal di TKP untuk menolong korban. Sementara saya mengejar mobil itu," terangnya.
Dia mengaku baru berhasil menghentikan mobil tersangka di pertigaan Ngangkruksari, Desa Parangtritis. Merasa dibuntuti massa, sopir mobil langsung menyelamatkan diri dan berusaha bersembunyi di Pos Polisi Ngangkruksari.
Seketika itu massa langsung menyemut dan pelaku diamankan oleh Propam Polres Bantul untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepala Unit (Kanit) Laka Lantas Polres Bantul Ipda Budi Hartanto membenarkan peristiwa tersebut. Pelaku yang juga anggota Polres Bantul berpangkat Aiptu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Pantai Parangtritis.
Karena kontur jalan menanjak langsung menurun, AP tidak melihat kalau ada korban bersama-sama dengan rekan-rekannya mengendarai sepeda. "Korban ditabrak dari belakang," terangnya.
Usai menabrak korban, pelaku tak berhenti di lokasi kejadian karena khawatir terjadi aksi massa. Pelaku langsung memacu kendaraanya untuk menyelamatkan diri ke Pos Polisi Ngangkruksari.
Dugaan sementara, saat itu pelaku masih di bawah pengaruh minuman beralkohol. Namun sementara pihaknya belum 100% memastikan hal tersebut.
Peristiwa nahas pada Jumat 13 November 2015 malam itu, terjadi ketika korban bersama dengan tiga orang teman satu kelompoknya mengendarai sepeda ontel usai bermain di pantai.
Berdasarkan keterangan dari warga setempat Trisulis Tyawan, peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama dengan tiga teman perempuannya sedang mengendarai sepeda di jalan Parangtritis ke arah Yogyakarta.
Usai menanjak di Dusun Nduwuran, tepatnya di dekat gereja, ketiganya berurutan menaiki sepeda yang jalannya menurun. Dari belakang mobil D 1142 VI yang dikendarai AP (52), warga Salakan, Desa Bangunharjo, melaju dengan kecepatan tinggi.
"Kontur jalan itu habis tanjakan terus turunan. Sopir tak mengetahui kalau di depannya ada pengendara sepeda," katanya, kepada wartawan, Sabtu (14/11/2015).
Di Dusun Nduwuran tersebut, selain jalanannya lurus juga ada tanjakan dan turunan. Aspal mulus tanpa lobang sering membuat pengendara memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi.
Padahal, ketika sampai di jalan menanjak kebanyakan pengendara tidak bisa melihat kondisi arus dari arah berlawanan. Demikian juga dengan peristiwa nahas yang menimpa Zakaria, warga Kutan, Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Jawa Tengah.
Saat AP melaju dari arah selatan, dia tidak mengetahui kalau di depannya ada rombongan pesepeda dari mahasiswa yang sedang KKN. Akibat jarak terlalu dekat, kecelakaan tak bisa dihindari.
Akibat peristiwa tersebut, korban terpelanting ke kiri dengan luka di kepala. Sementara tiga rekannya hanya mengalami luka lecet-lecet. Ironisnya, setelah menabrak korban sopir AP yang menabrak pembatas jalan langsung tancap gas.
"Saya dari utara, tahu mobil itu lari terus anak istri saya tinggal di TKP untuk menolong korban. Sementara saya mengejar mobil itu," terangnya.
Dia mengaku baru berhasil menghentikan mobil tersangka di pertigaan Ngangkruksari, Desa Parangtritis. Merasa dibuntuti massa, sopir mobil langsung menyelamatkan diri dan berusaha bersembunyi di Pos Polisi Ngangkruksari.
Seketika itu massa langsung menyemut dan pelaku diamankan oleh Propam Polres Bantul untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kepala Unit (Kanit) Laka Lantas Polres Bantul Ipda Budi Hartanto membenarkan peristiwa tersebut. Pelaku yang juga anggota Polres Bantul berpangkat Aiptu melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Pantai Parangtritis.
Karena kontur jalan menanjak langsung menurun, AP tidak melihat kalau ada korban bersama-sama dengan rekan-rekannya mengendarai sepeda. "Korban ditabrak dari belakang," terangnya.
Usai menabrak korban, pelaku tak berhenti di lokasi kejadian karena khawatir terjadi aksi massa. Pelaku langsung memacu kendaraanya untuk menyelamatkan diri ke Pos Polisi Ngangkruksari.
Dugaan sementara, saat itu pelaku masih di bawah pengaruh minuman beralkohol. Namun sementara pihaknya belum 100% memastikan hal tersebut.
(san)