Demo Mahasiswa UTM Diwarnai Pemukulan oleh Oknum Polisi
A
A
A
BANGKALAN - Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di Jalan Soekarno-Hatta, Bangkalan, Kamis (12/11/2015), berakhir ricuh.
Empat mahasiswa pun menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi dalam unjuk rasa tersebut.
Aksi anarkis yang dilakukan oknum polisi berawal ketika puluhan massa berunjuk rasa di Mapolres setempat. Mahasiswa ini mendesak agar polisi mengusut tuntas kasus pembobolan di kampusnya.
Sebab, hingga kini pelaku belum berhasil ditangkap. Massa ingin bertemu Kapolres Bangkalan, AKBP Windiyanto Pratomo, secara langsung untuk menyampaikan aspirasi. Namun, karena kapolres tidak ada ditempat, lalu mereka ditemui Wakapolres.
Rupanya hal itu tidak membuat para pendemo puas. Akhirnya, massa memblokir jalan. Kemudian petugas meminta pendemo agar menghentikan aksi blokade tersebut karena mengganggu arus lalu lintas. Tetapi, tidak digubris oleh mahasiswa.
Akibatnya, terjadi bentrok antara polisi dengan pendemo. Polisi memukul mahasiswa hingga terluka. Bahkan, polisi sempat mengamankan beberapa pendemo yang dianggap sebagai provokator.
Korlap aksi Rianto, dalam orasinya menyatakan, pihaknya menuntut Polres agar segera mengungkap dan menangkap pelaku pembobolan kampus. Sebab, hingga kini kasus tersebut masih buram.
"Selain itu, di sekitar kampus kerap kali terjadi aksi begal motor yang korbannya para mahasiswa. Kami meminta polisi untuk mengungkap kasus itu dan memberikan rasa aman pada kami," terang Rianto.
Sementara itu, Wakapolres Bangkalan Kompol Mudakkir, menyatakan pihaknya akan menampung aspirasi dari mahasiswa tersebut.
Pihaknya juga sudah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus itu. "Kami sudah melakukan olah TKP terkait kasus itu. Tapi, pelakunya belum diketahui," pungkasnya.
Empat mahasiswa pun menjadi korban pemukulan oleh oknum polisi dalam unjuk rasa tersebut.
Aksi anarkis yang dilakukan oknum polisi berawal ketika puluhan massa berunjuk rasa di Mapolres setempat. Mahasiswa ini mendesak agar polisi mengusut tuntas kasus pembobolan di kampusnya.
Sebab, hingga kini pelaku belum berhasil ditangkap. Massa ingin bertemu Kapolres Bangkalan, AKBP Windiyanto Pratomo, secara langsung untuk menyampaikan aspirasi. Namun, karena kapolres tidak ada ditempat, lalu mereka ditemui Wakapolres.
Rupanya hal itu tidak membuat para pendemo puas. Akhirnya, massa memblokir jalan. Kemudian petugas meminta pendemo agar menghentikan aksi blokade tersebut karena mengganggu arus lalu lintas. Tetapi, tidak digubris oleh mahasiswa.
Akibatnya, terjadi bentrok antara polisi dengan pendemo. Polisi memukul mahasiswa hingga terluka. Bahkan, polisi sempat mengamankan beberapa pendemo yang dianggap sebagai provokator.
Korlap aksi Rianto, dalam orasinya menyatakan, pihaknya menuntut Polres agar segera mengungkap dan menangkap pelaku pembobolan kampus. Sebab, hingga kini kasus tersebut masih buram.
"Selain itu, di sekitar kampus kerap kali terjadi aksi begal motor yang korbannya para mahasiswa. Kami meminta polisi untuk mengungkap kasus itu dan memberikan rasa aman pada kami," terang Rianto.
Sementara itu, Wakapolres Bangkalan Kompol Mudakkir, menyatakan pihaknya akan menampung aspirasi dari mahasiswa tersebut.
Pihaknya juga sudah melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus itu. "Kami sudah melakukan olah TKP terkait kasus itu. Tapi, pelakunya belum diketahui," pungkasnya.
(nag)