Dokter RSUD Diduga Ngamar dengan 3 Wanita, Bupati Perintahkan Investigasi
Selasa, 10 November 2015 - 21:44 WIB

Dokter RSUD Diduga Ngamar dengan 3 Wanita, Bupati Perintahkan Investigasi
A
A
A
GARUT - Dokter Z yang bertugas di RSUD dr Slamet Garut dikabarkan tertangkap dalam kamar hotel bersama tiga wanita.
Atas kejadian tersebut Bupati Garut Rudy Gunawan langsung memerintahkan agar Inspektorat Kabupaten Garut melakukan penyelidikan kepada dokter Z. Selain itu, Rudy juga akan memanggil Direktur RSUD untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut.
"Yang jelas saya dapat laporan dari direktur rumah sakit kalau yang bersangkutan tertangkap di satu hotel dengan tiga wanita. Saya sudah minta Inspektorat untuk menyelidiki," ujar Rudy, Selasa (10/11/2015).
Meski berstatus sebagai CPNS, tutur Rudy, yang bersangkutan bisa terkena sanksi sesuai dengan PP 53/2010.
Pemkab Garut pun akan melakukan sidang Majelis Pertimbangan Penegakan Pelanggaran Disiplin (MP3D) untuk menindak masalah tersebut.
"Nanti sidang MP3D akan dipimpin pak Sekda. Jadi pak Sekda yang akan lebih tahu. Sebelumnya tentu akan diperiksa dulu," tukasnya. Peristiwa itu terungkap saat aparat melakukan razia pada Kamis 5 November 2015 malam lalu.
Sementara Humas RSUD dr Slamet Garut Muhammad Lingga Saputra mengatakan, pimpinan rumah sakit telah melakukan pemanggilan terhadap Z.
"Pimpinan kami sudah memanggil yang bersangkutan. Tapi dia (Z) malah menyarankan untuk mengecek ke Polres Garut," kata Lingga, Selasa (10/11/2015).
Pihak RSUD dr Slamet, tambah Lingga, tetap akan melakukan pengecekan terkait hal ini sebelum mengeluarkan keputusan. Jika benar Z terbukti berbuat mesum, dia akan diberi sanksi tegas.
"Saya sendiri belum bisa banyak memberikan komentar, karena tidak mengetahui kasus ini seperti apa. Saya hanya mendengar kabar-kabar seperti ini dari luar," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kabar penggerebekan Z oleh aparat kepolisian telah tersebar di masyarakat Garut. Namun, pihak Polres Garut membantah telah melakukan operasi razia pada pekan lalu.
"Sifat razianya bagaimana? Apa masuk Operasi Zebra atau apa? Kalau operasi tempat hiburan malam itu tidak ada. Sebab sebuah operasi itu terpusat dari Kabag Ops Polres Garut. Kalau ada perintah dari Kabag Ops, pasti kami semua tahu," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut Ipda Wien Christianingsih.
Jika operasi itu dilakukan aparat kepolisian, Wien mengatakan razia itu dilakukan oleh petugas Polsek.
"Kalau Polsek yang melakukan operasinya itu bisa saja. Tapi Polsek mana kami juga tidak tahu. Yang jelas, saya memastikan tidak ada laporan masuk. Kalau masuk mungkin berkasnya sudah ada di meja saya," tandasnya.
Atas kejadian tersebut Bupati Garut Rudy Gunawan langsung memerintahkan agar Inspektorat Kabupaten Garut melakukan penyelidikan kepada dokter Z. Selain itu, Rudy juga akan memanggil Direktur RSUD untuk mengklarifikasi permasalahan tersebut.
"Yang jelas saya dapat laporan dari direktur rumah sakit kalau yang bersangkutan tertangkap di satu hotel dengan tiga wanita. Saya sudah minta Inspektorat untuk menyelidiki," ujar Rudy, Selasa (10/11/2015).
Meski berstatus sebagai CPNS, tutur Rudy, yang bersangkutan bisa terkena sanksi sesuai dengan PP 53/2010.
Pemkab Garut pun akan melakukan sidang Majelis Pertimbangan Penegakan Pelanggaran Disiplin (MP3D) untuk menindak masalah tersebut.
"Nanti sidang MP3D akan dipimpin pak Sekda. Jadi pak Sekda yang akan lebih tahu. Sebelumnya tentu akan diperiksa dulu," tukasnya. Peristiwa itu terungkap saat aparat melakukan razia pada Kamis 5 November 2015 malam lalu.
Sementara Humas RSUD dr Slamet Garut Muhammad Lingga Saputra mengatakan, pimpinan rumah sakit telah melakukan pemanggilan terhadap Z.
"Pimpinan kami sudah memanggil yang bersangkutan. Tapi dia (Z) malah menyarankan untuk mengecek ke Polres Garut," kata Lingga, Selasa (10/11/2015).
Pihak RSUD dr Slamet, tambah Lingga, tetap akan melakukan pengecekan terkait hal ini sebelum mengeluarkan keputusan. Jika benar Z terbukti berbuat mesum, dia akan diberi sanksi tegas.
"Saya sendiri belum bisa banyak memberikan komentar, karena tidak mengetahui kasus ini seperti apa. Saya hanya mendengar kabar-kabar seperti ini dari luar," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kabar penggerebekan Z oleh aparat kepolisian telah tersebar di masyarakat Garut. Namun, pihak Polres Garut membantah telah melakukan operasi razia pada pekan lalu.
"Sifat razianya bagaimana? Apa masuk Operasi Zebra atau apa? Kalau operasi tempat hiburan malam itu tidak ada. Sebab sebuah operasi itu terpusat dari Kabag Ops Polres Garut. Kalau ada perintah dari Kabag Ops, pasti kami semua tahu," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut Ipda Wien Christianingsih.
Jika operasi itu dilakukan aparat kepolisian, Wien mengatakan razia itu dilakukan oleh petugas Polsek.
"Kalau Polsek yang melakukan operasinya itu bisa saja. Tapi Polsek mana kami juga tidak tahu. Yang jelas, saya memastikan tidak ada laporan masuk. Kalau masuk mungkin berkasnya sudah ada di meja saya," tandasnya.
(sms)