Kesulitan Cari Makan Anak Istri, Sutrisno Gantung Diri
A
A
A
PURWAKARTA - Sempitnya lapangan pekerjaan membuat banyak warga mengambil jalan terjal. Seperti yang dialami ayah dua orang anak di Kampung Marga Mukti, Desa Cilandak, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Purwakarta.
Pria yang diketahui bernama Sutrisno (45) ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban diduga putus asa karena tidak mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi anak dan istrinya.
Korban ditemukan tewas oleh anak keduanya Ade (12). Saat ditemukan, leher Sutrisno terjerat seutas tali yang diikatkan di bagian atap bangunan dapur rumahnya. Diduga, aksi nekat Surisno dilakukan saat keluarganya tertidur lelap.
"Dugaan sementara Sutrisno nekat bunuh diri lantaran frustasi karena menurut keluarganya dia sering mengeluh sulit mendapatkan pekerjaan untuk makan sehari-hari," ujar Kepala Desa Cilandak Dadang Jakaria, Jumat (6/11/2015).
Sutrisno, lanjut dia, memang sering mengajukan lamaran ke sejumlah perusahaan, namun sering ditolak. Bahkan ada pihak perusahaan menolak Sutrisno dengan alasan dia menderita penyakit mata dan gangguan syaraf.
"Ya, kalau melamar suka ditolak karena menderita penyakit. Kasian. Dia memang dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul. Kalau saja berkemunikasi mungkin ada arternatif lain, karena kerja itu kan tidak harus di pabrik," paparnya.
Daerah tempat tinggal korban di Kecamatan Cibatu, memang dikenal sebagai kawasan industri. Puluhan pabrik berjejer di wilayah tersebut. Namun dirinya sebagai warga setempat hanya jadi penonton. Bahkan menjadi kuli bangunan di luar kota.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah kejadian perkara di rumah Sutrisno. Jasadnya kemudian dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Bayu Asih Purwakarta untuk divisum.
"Dugaan sementara motifnya bunuh diri. Meski demikian, kami masih menyelidiki untuk mengetahui penyebab kematian korban," pungkas Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Dadang Garnadi.
Pria yang diketahui bernama Sutrisno (45) ini nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban diduga putus asa karena tidak mendapatkan pekerjaan untuk menghidupi anak dan istrinya.
Korban ditemukan tewas oleh anak keduanya Ade (12). Saat ditemukan, leher Sutrisno terjerat seutas tali yang diikatkan di bagian atap bangunan dapur rumahnya. Diduga, aksi nekat Surisno dilakukan saat keluarganya tertidur lelap.
"Dugaan sementara Sutrisno nekat bunuh diri lantaran frustasi karena menurut keluarganya dia sering mengeluh sulit mendapatkan pekerjaan untuk makan sehari-hari," ujar Kepala Desa Cilandak Dadang Jakaria, Jumat (6/11/2015).
Sutrisno, lanjut dia, memang sering mengajukan lamaran ke sejumlah perusahaan, namun sering ditolak. Bahkan ada pihak perusahaan menolak Sutrisno dengan alasan dia menderita penyakit mata dan gangguan syaraf.
"Ya, kalau melamar suka ditolak karena menderita penyakit. Kasian. Dia memang dikenal sebagai sosok pendiam dan jarang bergaul. Kalau saja berkemunikasi mungkin ada arternatif lain, karena kerja itu kan tidak harus di pabrik," paparnya.
Daerah tempat tinggal korban di Kecamatan Cibatu, memang dikenal sebagai kawasan industri. Puluhan pabrik berjejer di wilayah tersebut. Namun dirinya sebagai warga setempat hanya jadi penonton. Bahkan menjadi kuli bangunan di luar kota.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah kejadian perkara di rumah Sutrisno. Jasadnya kemudian dievakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Bayu Asih Purwakarta untuk divisum.
"Dugaan sementara motifnya bunuh diri. Meski demikian, kami masih menyelidiki untuk mengetahui penyebab kematian korban," pungkas Kasat Reskrim Polres Purwakarta AKP Dadang Garnadi.
(san)