660 Ribu Warga Banten Alami Gangguan Jiwa, Sebagian Dipasung

Jum'at, 06 November 2015 - 19:39 WIB
660 Ribu Warga Banten Alami Gangguan Jiwa, Sebagian Dipasung
660 Ribu Warga Banten Alami Gangguan Jiwa, Sebagian Dipasung
A A A
SERANG - Angka gangguan kejiawaan di Banten cukup tinggi. Dari 11 juta warga Banten, 6% di antaranya dikabarkan mengalami gangguan kejiawaan. Angka ini cukup tinggi.

"Sebanyak 660 ribu warga Banten mengalami gangguan jiwa atau 6% dari penduduk Banten yang berjumlah 11 juta jiwa," kata Asisten Daerah (Asda) III Provinsi Banten, Sumawijaya kepada wartawan, Jumat (6/11/2015).

Ditambahkan dia, dari banyaknya penderita gangguan kejiwaan di Banten, hingga kini Banten belum memiliki Rumah Sakit Jiwa. (RSJ)

"Tahun 2016 dinkes baru akan membebaskan lahannya. Lokasi RSJ yang akan dibangun kemungkinan di daerah yang sejuk dan menenangkan, seperti Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak," terangnya.

Dia melanjutkan paparannya, kini Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sedang menganggarkan pembebasan lahan RSJ yang rencananya baru akan dibangun tahun 2017 sebesar Rp23 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Banten Sigit Wardojo mengungkapkan, agar tidak meresahkan warga lainnya, warga yang mengalami gangguan kejiwaan saat ini ditempatkan di RSJ Jakarta. Sebagian dipasung keluarga masing-masing.

Dijelaskan dia, banyaknya jumlah penderita gangguan kejiwaan diakibatkan sejumlah faktor. Namun yang paling utama adalah persoalan ekonomi lemah.

Disinggung pembangunan RSJ, Sigit menjelaskan, menurut rencana lahan yang akan dibebaskan seluas 10 hektare. Terdiri dari lima hektare bangunan rumah sakitnya, dan lima hektare untuk bangunan penunjang.

"Kalau RSJ butuh tempat pembinaan, misalnya ruang workshop perbengkelan dan kami sudah ajukan anggarannya Rp23 miliar,” pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6840 seconds (0.1#10.140)
pixels