Polisi Bubarkan Paksa Massa HMI yang Memblokade Jalan

Rabu, 04 November 2015 - 21:01 WIB
Polisi Bubarkan Paksa Massa HMI yang Memblokade Jalan
Polisi Bubarkan Paksa Massa HMI yang Memblokade Jalan
A A A
MAKASSAR - Ratusan personel polisi terlibat bentrok dengan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Gowa, Rabu malam (4/11/2015) saat membubarkan massa.

Bentrok terjadi lantaran massa menolak membuka blokade Jalan Sultan Alauddin yang ditutup sejak pukul 12.00 Wita.

Mereka menutup jalan menggunakan bambu dan membakar ban bekas. Akibatnya, arus lalu lintas baik dari arah Gowa menuju Makassar maupun sebaliknya macet parah. Pengunjuk rasa menolak mundur lantaran tuntutan mereka tak dipenuhi.

Dalam orasinya, mereka menuntut Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto untuk datang menemui mereka dan meminta maaf secara kelembagaan.

Kehadiran Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Rusdi Hartono dan Kasat Brimob AKBP Totok Lisdiarto yang datang untuk bernegosiasi pun tak digubris.

Massa dari HMI berhasil dibubarkan setelah personel Brimob menembakkan gas air mata dan menghalau massa ke dalam kampus Alauddin.

Dua mobil water canon dan sebuah baracuda juga dikerahkan untuk membubarkan massa. Lima orang pengunjuk rasa yang diduga menjadi provokator juga diamankan oleh polisi.

Pengunjukrasa menolak mundur lantaran tuntutan mereka tak dipenuhi. Dalam orasinya, mereka menuntut Kapolda Sulsel, Irjen Pol Pudji Hartanto untuk datang menemui mereka dan meminta maaf secara kelembagaan.

Menurut mereka, karena kasus dugaan penganiayaan oleh polisi terhadap Akbar, salah satu teman mereka terjadi di Gowa.

Sehingga bukan wewenang Kapolrestabes Makassar untuk datang meminta maaf. Akibatnya, negosiasi buntu dan polisi terpaksa mengambil langkah tegas untuk membubarkan mereka.

Terkait dugaan penganiyaan terhadap Akbar, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, bahwa informasi tersebut tidak benar.

Dia menjelaskan bahwa yang bersangkutan hanya diminta untuk membuka jaket saat mengurus SIM di Polres Gowa namun dia menolak. Polisi lalu mendorongnya hingga terjatuh.

"Hasil visum dari Rumah Sakit Faisal tempat Akbar berobat juga menunjukkan bahwa tak ada bukti penganiayaan. Silahkan dicek sendiri," tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5259 seconds (0.1#10.140)