Dari Hutan ke Negeri Jiran
A
A
A
MUSI BANYUASIN - Namanya Ali Alatas. Semasa kecil, dia tinggal di hutan Musi Banyuasin. Orangtuanya memilih tinggal di hutan karena kondisi ekonominya yang tak memungkinkan untuk tinggal di desa yang lebih ramai penduduknya.
Semasa SD, dia harus digendong oleh kakaknya ketika harus berangkat sekolah. Bukan karena sakit, tetapi karena jauhnya jarak dari tempat tinggalnya ke sekolah.
Kaki kecilnya tak sanggup melangkah dari hutan tempat dia tinggal ke sekolahnya, di SD Tampang Baru. Dan karena rumahnya di hutan itulah, dia mendapatkan julukan "orang hutan" oleh teman-temannya.
Kini, Ali telah menyelesaikan studinya sebagai dokter di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak sekedar menyelesaikan studi, dia juga adalah salah satu delegasi “Mahasiswa Kedokteran Islam Indonesia” yang berangkat ke Jiran.
Kehidupan kecilnya yang sulit membuat Ali tekun belajar. Ketekunannya itu membuahkan hasil. Dia keluar menjadi salah satu kandidat program “Santri Jadi Dokter” yang dibesut oleh Pemerintah Sumatera Selatan.
Dia termasuk satu dari 21 santri yang mendapatkan kesempatan belajar gratis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini, masih ada 97 santri lagi yang masih kuliah.
“Saya enggak pernah bermimpi mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S-1, apalagi menjadi dokter,” ujar Ali, kepada wartawan, Selasa (3/11/2015).
Masa itu, kata Ali, telah berlangsung lima tahun lalu. Diceritakannya, saat itu dia mendapatkan kabar dirinya lolos seleksi program kerjasama Pemprov Sumatera Selatan dengan UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta.
Kerjasama tersebut meliputi beasiswa untuk menyelesaikan studi pada profesi yang nantinya dibutuhkan pemerintah daerah di masa akan datang. Saat itu, Ali merasa sangat bahagia.
Ali mendapatkan beasiswa karena menyelesaikan studinya di MA Assalam Sungai Lilin, Musi Banyuasin, dengan prestasi yang luar biasa. Hal tersebut yang meyakinkan Pemda Sumatera Selatan untuk memberikan beasiswa tersebut.
Program Santri Menjadi Dokter merupakan salah satu dari berbagai program beasiswa yang dijalankan Pemprov Sumsel. Program beasiswa tersebut berupaya mendorong potensi lokal yang ada di daerah untuk mendapatkan pendidikan terbaik.
Meski telah menjadi dokter, Ali mengaku tidak segan turun ke ladang dan mengurus kebun orangtuanya. Dia juga telah mengabdi kepada daerahnya.
Semasa SD, dia harus digendong oleh kakaknya ketika harus berangkat sekolah. Bukan karena sakit, tetapi karena jauhnya jarak dari tempat tinggalnya ke sekolah.
Kaki kecilnya tak sanggup melangkah dari hutan tempat dia tinggal ke sekolahnya, di SD Tampang Baru. Dan karena rumahnya di hutan itulah, dia mendapatkan julukan "orang hutan" oleh teman-temannya.
Kini, Ali telah menyelesaikan studinya sebagai dokter di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tak sekedar menyelesaikan studi, dia juga adalah salah satu delegasi “Mahasiswa Kedokteran Islam Indonesia” yang berangkat ke Jiran.
Kehidupan kecilnya yang sulit membuat Ali tekun belajar. Ketekunannya itu membuahkan hasil. Dia keluar menjadi salah satu kandidat program “Santri Jadi Dokter” yang dibesut oleh Pemerintah Sumatera Selatan.
Dia termasuk satu dari 21 santri yang mendapatkan kesempatan belajar gratis di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Saat ini, masih ada 97 santri lagi yang masih kuliah.
“Saya enggak pernah bermimpi mendapatkan kesempatan untuk menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S-1, apalagi menjadi dokter,” ujar Ali, kepada wartawan, Selasa (3/11/2015).
Masa itu, kata Ali, telah berlangsung lima tahun lalu. Diceritakannya, saat itu dia mendapatkan kabar dirinya lolos seleksi program kerjasama Pemprov Sumatera Selatan dengan UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta.
Kerjasama tersebut meliputi beasiswa untuk menyelesaikan studi pada profesi yang nantinya dibutuhkan pemerintah daerah di masa akan datang. Saat itu, Ali merasa sangat bahagia.
Ali mendapatkan beasiswa karena menyelesaikan studinya di MA Assalam Sungai Lilin, Musi Banyuasin, dengan prestasi yang luar biasa. Hal tersebut yang meyakinkan Pemda Sumatera Selatan untuk memberikan beasiswa tersebut.
Program Santri Menjadi Dokter merupakan salah satu dari berbagai program beasiswa yang dijalankan Pemprov Sumsel. Program beasiswa tersebut berupaya mendorong potensi lokal yang ada di daerah untuk mendapatkan pendidikan terbaik.
Meski telah menjadi dokter, Ali mengaku tidak segan turun ke ladang dan mengurus kebun orangtuanya. Dia juga telah mengabdi kepada daerahnya.
(san)