Ngaku Bisa Loloskan Jadi TNI, Polisi Gadungan Diringkus
A
A
A
PEKANBARU - Demi untuk menjadikan anaknya seorang anggota TNI, Abdul Jalil rela menyerahkan uang uang puluhan juta pada Febri Hadi (23).
Pasalnya Febri yang mengaku anggota polisi itu mengaku mampu memasukan anak Abdul Jalil yang bernama Doni Damara menjadi anggota TNI.
Namun Nahas bagi Abdul Jalil, ternyara Febri yang belakangan diketahui polisi gadungan telah menipunya.
"Akibat penipuan itu, korban mengalami kerugian Rp52 juta. Saat ini tersangka yang mengaku sebagai anggota Polri sudah berhasil kita tangkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo Jumat (30/10/2015).
Kasus penipuan ini berawal saat korban, Abdul Jalil didatangi pelaku di rumahnya 30 Agustus 2015 di daerah Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Saat itu pelaku mendapat informasi kalau Doni tidak lulus jadi anggota TNI.
"Pelaku mengatahui putra korban tidak lulus karena dia memacari putri korban bernama Sari. Saat memacari Sari yang merupakan kakak dari Doni, pelaku juga mengaku sebagai anggota Polri dengan pangkat Bripka. Disana pelaku mulai merayu korban," terang Tejo.
Untuk meyakinkan, pelaku mengaku mempunyai kenalan di kesatuan TNI dan bisa mengurus Doni kembali untuk lulus sebagai anggota tentara.
Rayuan maut pelaku berbuah hasil. Orangtua korbanpun bersedia menyiapkan uang Rp 52 juta seperti yang pinta Febri Hadi. Setelah uang diberikan, pelaku langsung menghilang. Nomor telpon selulernya juga sudah tidak aktif.
"Setelah mendapat laporan, kita langsung melacak pelaku. Kini pelaku sudah kita amankan. Anggota polisi gadungan yang mengaku berdinas Polda Riau itu kini dalam pemeriksaan intensif oleh Polsek Kampar Kiri," pungkasnya.
Pasalnya Febri yang mengaku anggota polisi itu mengaku mampu memasukan anak Abdul Jalil yang bernama Doni Damara menjadi anggota TNI.
Namun Nahas bagi Abdul Jalil, ternyara Febri yang belakangan diketahui polisi gadungan telah menipunya.
"Akibat penipuan itu, korban mengalami kerugian Rp52 juta. Saat ini tersangka yang mengaku sebagai anggota Polri sudah berhasil kita tangkap," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo Jumat (30/10/2015).
Kasus penipuan ini berawal saat korban, Abdul Jalil didatangi pelaku di rumahnya 30 Agustus 2015 di daerah Lipat Kain Kecamatan Kampar Kiri, Kampar. Saat itu pelaku mendapat informasi kalau Doni tidak lulus jadi anggota TNI.
"Pelaku mengatahui putra korban tidak lulus karena dia memacari putri korban bernama Sari. Saat memacari Sari yang merupakan kakak dari Doni, pelaku juga mengaku sebagai anggota Polri dengan pangkat Bripka. Disana pelaku mulai merayu korban," terang Tejo.
Untuk meyakinkan, pelaku mengaku mempunyai kenalan di kesatuan TNI dan bisa mengurus Doni kembali untuk lulus sebagai anggota tentara.
Rayuan maut pelaku berbuah hasil. Orangtua korbanpun bersedia menyiapkan uang Rp 52 juta seperti yang pinta Febri Hadi. Setelah uang diberikan, pelaku langsung menghilang. Nomor telpon selulernya juga sudah tidak aktif.
"Setelah mendapat laporan, kita langsung melacak pelaku. Kini pelaku sudah kita amankan. Anggota polisi gadungan yang mengaku berdinas Polda Riau itu kini dalam pemeriksaan intensif oleh Polsek Kampar Kiri," pungkasnya.
(nag)