Kakek dan Nenek Serta Cucunya Tewas Dibunuh Pria Misterius
A
A
A
MEDAN - Kakek Muktar Yakub (69) dan nenek Nurhayati (66) serta cucunya M Sidiq alias Dika (7) dibunuh pria misterius. Mayat ketiganya ditemukan dengan leher hingga nyaris putus, di Jalan Sei Padang, Kelurahan PB Selayang I, Kecamatan Medan Selayang, Jumat (23/10).
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh salah satu anggota keluarga korban bernama Melisa, 36, sesaat setelah masuk ke dalam rumah.
Susi, salah satu warga sekitar mengaku, peristiwa pembunuhan itu diduga terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, disaat suasana lokasi sepi karena warga sedang melakukan persiapan Salat Jumat.
“Sebelum ibu itu (Melisa) masuk ke rumahnya, memang kudengar ada teriakan dari dalam. Tetapi hanya sebentar saja, kupikir suara itu candaan dari dalam rumah makanya tak ada yang curiga,” kata dia.
Namun, sekitar pukul 13.30 WIB salah satu anak korban masuk ke dalam rumah berukuran sekitar 10 x20 meter tersebut.
“Setelah itu, tiba-tiba dia berteriak minta tolong. Sehinga mengundang perhatian warga. Kemudian, kami melihat langsung ke dalam rumah sebelum Polisi datang dan ternyata kakek dan nenek serta cucunya tewas dengan kondisi mengenaskan,” ujar dia.
Menurut dia, pelaku diduga lebih dari dua orang, mereka masuk ke dalam rumah beberapa saat setelah pembantunya (korban) pulang atau sekitar pukul 11.00 WIB.
“Pembantu Kakek itu kan setiap hari pulang jam 11, mungkin mereka (pelaku) sudah mempelajari lingkungan sekitar rumah korban. Sehingga, setelah pembantunya pulang pelakunya langsung bereaksi,”sebut dia.
Soalnya, kata dia, tak lama sebelum pembantunya pulang, ada tiga pria mondar mandir memantau keadaan rumah korban mantan pengurus Kadin dari luar pagar.
“Ada memang kulihat tiga laki-laki berperawakan tinggi sekitar 160 Centi meter (Cm), warna kulit kehitaman dan memakai baju kaos. Tapi warnanya aku lupa-lupa ingat,” ungkap dia.
Senada dengan Susi, warga lainnya Evi (28) yang ditemui terpisah mengaku, sempat melihat ada beberapa pria keluar dari dalam rumah korban.
Tetapi, karena dia juga tidak menaruh curiga dengan sosok pria misterius tersebut sehingga bersikap biasa saja.
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Husin mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan olah TKP mengumpulkan alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi. Sementara, jenazah korban langsung dbawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk di autopsy.
“Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi teramasuk dari pihak keluarga korban,”kata dia.
Bahkan, sambung dia, untuk mengejar pelaku yang diduga masih berada disekitar lokasi pihaknya menerjunkan anjing pelacak. “Anjing pelacak itu kita turunkan untuk mencari keberadaan pelaku, seandainya pelaku membuang pakaiannya atau alat yang digunakan untuk menghabisi korban, disuatu tempat, itu bisa jadi petunjuk penyidikan,”tandas dia.
Peristiwa itu pertama kali diketahui oleh salah satu anggota keluarga korban bernama Melisa, 36, sesaat setelah masuk ke dalam rumah.
Susi, salah satu warga sekitar mengaku, peristiwa pembunuhan itu diduga terjadi sekitar pukul 12.00 WIB, disaat suasana lokasi sepi karena warga sedang melakukan persiapan Salat Jumat.
“Sebelum ibu itu (Melisa) masuk ke rumahnya, memang kudengar ada teriakan dari dalam. Tetapi hanya sebentar saja, kupikir suara itu candaan dari dalam rumah makanya tak ada yang curiga,” kata dia.
Namun, sekitar pukul 13.30 WIB salah satu anak korban masuk ke dalam rumah berukuran sekitar 10 x20 meter tersebut.
“Setelah itu, tiba-tiba dia berteriak minta tolong. Sehinga mengundang perhatian warga. Kemudian, kami melihat langsung ke dalam rumah sebelum Polisi datang dan ternyata kakek dan nenek serta cucunya tewas dengan kondisi mengenaskan,” ujar dia.
Menurut dia, pelaku diduga lebih dari dua orang, mereka masuk ke dalam rumah beberapa saat setelah pembantunya (korban) pulang atau sekitar pukul 11.00 WIB.
“Pembantu Kakek itu kan setiap hari pulang jam 11, mungkin mereka (pelaku) sudah mempelajari lingkungan sekitar rumah korban. Sehingga, setelah pembantunya pulang pelakunya langsung bereaksi,”sebut dia.
Soalnya, kata dia, tak lama sebelum pembantunya pulang, ada tiga pria mondar mandir memantau keadaan rumah korban mantan pengurus Kadin dari luar pagar.
“Ada memang kulihat tiga laki-laki berperawakan tinggi sekitar 160 Centi meter (Cm), warna kulit kehitaman dan memakai baju kaos. Tapi warnanya aku lupa-lupa ingat,” ungkap dia.
Senada dengan Susi, warga lainnya Evi (28) yang ditemui terpisah mengaku, sempat melihat ada beberapa pria keluar dari dalam rumah korban.
Tetapi, karena dia juga tidak menaruh curiga dengan sosok pria misterius tersebut sehingga bersikap biasa saja.
Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Husin mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan olah TKP mengumpulkan alat bukti dan memeriksa sejumlah saksi. Sementara, jenazah korban langsung dbawa ke Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan untuk di autopsy.
“Saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi teramasuk dari pihak keluarga korban,”kata dia.
Bahkan, sambung dia, untuk mengejar pelaku yang diduga masih berada disekitar lokasi pihaknya menerjunkan anjing pelacak. “Anjing pelacak itu kita turunkan untuk mencari keberadaan pelaku, seandainya pelaku membuang pakaiannya atau alat yang digunakan untuk menghabisi korban, disuatu tempat, itu bisa jadi petunjuk penyidikan,”tandas dia.
(sms)