Air di Mentawai Berbau Asap
A
A
A
TUA PEJAT - Air di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat berbau asap akibat asap kiriman dari provinsi Sumatera Selatan tapi, meski demikian kualitas udara tidak separah dengan Provinsi Riau.
“Di daerah kami ini hanya mengandalkan air hujan untuk mandi dan cuci pakaian, akibat asap kabut asap ini air hujan yang kami tampung berwarna abu-abu, tidak seperti biasanya pasti bersih,” ujar Reminicere Sakeu (30) warga Dusun Tunas Baru, Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Mentawai, Jumat (23/10/2015)
Kondisi ini terjadi sejak marak-maraknya kabut asap sampai sekarang, kalau baju dicuci baju akan aroma asap apalagi dijemur juga bau asap.
“Apalagi saat awal-awal terjadi asap, ketika hujan turun kami harus buang air dulu, air hujan kedua sudah berkurang meski aromanya masih ada tapi lumayanlah,” katanya.
Di daerah ini memang hanya tergantung air hujan dan sumur galian, PDAM daerah tersebut tidak ada.
“Kita daerah ini tergantung dengan air hujan, saat ini sudah seminggu tidak jatuh hujan, tapi nanti pasti kalau hujan lagi warnanya sudah abu-abu lagi dan berbau asap,” pungkasnya.
“Di daerah kami ini hanya mengandalkan air hujan untuk mandi dan cuci pakaian, akibat asap kabut asap ini air hujan yang kami tampung berwarna abu-abu, tidak seperti biasanya pasti bersih,” ujar Reminicere Sakeu (30) warga Dusun Tunas Baru, Desa Sipora Jaya, Kecamatan Sipora Utara, Mentawai, Jumat (23/10/2015)
Kondisi ini terjadi sejak marak-maraknya kabut asap sampai sekarang, kalau baju dicuci baju akan aroma asap apalagi dijemur juga bau asap.
“Apalagi saat awal-awal terjadi asap, ketika hujan turun kami harus buang air dulu, air hujan kedua sudah berkurang meski aromanya masih ada tapi lumayanlah,” katanya.
Di daerah ini memang hanya tergantung air hujan dan sumur galian, PDAM daerah tersebut tidak ada.
“Kita daerah ini tergantung dengan air hujan, saat ini sudah seminggu tidak jatuh hujan, tapi nanti pasti kalau hujan lagi warnanya sudah abu-abu lagi dan berbau asap,” pungkasnya.
(sms)