Oknum Polisi Sodomi 2 Anak Kecil di Manado
A
A
A
MANADO - Dua anak di bawah umur disodomi oleh mantan anggota polisi, di rumahnya, Kelurahan Mahakeret Barat, Manado, Sulawesi Utara. Dalam aksinya, oknum polisi itu mengimingi uang sebesar Rp50 ribu bonus ancaman pembunuhan.
Dengan diampingi orangtua masing–masing dan Komisi Daerah Perlindungan Anak, R alias Onal dan MK alias Avey mendatangi Mapolresta Manado, kemarin sore untuk melaporkan peristiwa tidak senonoh mantan anggota polisi Ferry Pandelaki.
Kedua anak yang masih berusia 15 tahun ini mengaku, awalnya Ferry membujuk korban dengan memberikan uang sebesar Rp50 ribu untuk sekali melakukan sodomi. Bahkan, pelaku mengancam korban akan dipukul jika melaporkan peristiwa ini ke orang lain.
Peristiwa ini diketahui oleh salah satu ibu korban yang sudah curiga anaknya sering berhubungan dekat dengan pelaku dan sehari tidak pulang. Kemudian, tak sengaja melihat dari jendela kamar pelaku melakukan hal tidak senonoh terhadap korban.
Kejadian pelecehan seksual terhadap kedua korban ini sudah seringkali terjadi. Bahkan, pelaku menjemput korban di sekolah dan membawanya ke rumah.
Hingga kini, pelaku masih dalam pencarian polisi. Sementara itu, diduga masih banyak korban lainnya yang takut untuk melapor ke polisi.
Dengan diampingi orangtua masing–masing dan Komisi Daerah Perlindungan Anak, R alias Onal dan MK alias Avey mendatangi Mapolresta Manado, kemarin sore untuk melaporkan peristiwa tidak senonoh mantan anggota polisi Ferry Pandelaki.
Kedua anak yang masih berusia 15 tahun ini mengaku, awalnya Ferry membujuk korban dengan memberikan uang sebesar Rp50 ribu untuk sekali melakukan sodomi. Bahkan, pelaku mengancam korban akan dipukul jika melaporkan peristiwa ini ke orang lain.
Peristiwa ini diketahui oleh salah satu ibu korban yang sudah curiga anaknya sering berhubungan dekat dengan pelaku dan sehari tidak pulang. Kemudian, tak sengaja melihat dari jendela kamar pelaku melakukan hal tidak senonoh terhadap korban.
Kejadian pelecehan seksual terhadap kedua korban ini sudah seringkali terjadi. Bahkan, pelaku menjemput korban di sekolah dan membawanya ke rumah.
Hingga kini, pelaku masih dalam pencarian polisi. Sementara itu, diduga masih banyak korban lainnya yang takut untuk melapor ke polisi.
(san)