3.000 Warga Riau Dapat Pengobatan Gratis
A
A
A
PEKANBARU - Sekitar 3.000 warga Provinsi Riau yang menderita sakit akibat serangan kabut asap mendapatkan pengobatan gratis di Posko Kesehatan Darurat Satgas Darurat Asap Riau, sejak bulan September hingga pertengahan Oktober 2015.
"Program pengobatan gratis ini rutin kami lakukan setiap tahun. Kebetulan tahun ini bertepatan dengan kondisi Riau yang berkabut asap," kata Koordinator Sinar Mas Peduli Asap Riau Stephanus Andrianto, di Pekanbaru, Jumat (16/10/2015).
Pengobatan gratis dilakukan sejak tanggal 12 September 2015 dan berpindah-pindah. Awalnya, digelar di Kantor Camat Tampan Kota Pekanbaru, kemudian di Kecamatan Perawang dan Tualang, Kabupaten Siak, serta di Kabupaten Kampar.
Mulai pada tanggal 13 Oktober lalu, posko kesehatan gratis kembali digelar di Kota Pekanbaru, tepatnya di tepi Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai.
"Totalnya sudah lebih dari 3.000 warga yang mendapat pelayanan kesehatan. Kami menargetkan setiap hari bisa melayani 500 warga. Namun seringkali jumlahnya lebih banyak," terangnya.
Pada pelaksanaan di Kecamatan Rumbai, pihak perusahaan menggandeng RS Eka Hospital yang mengirimkan satu orang dokter spesialis anak, dua dokter umum, perawat dan obat-obatan serta masker.
Selain itu, Satgas Darurat Asap Riau mengirimkan dua perawat dari TNI AD untuk membantu pelayanan kepada warga.
Selama tiga hari posko pengobatan gratis di Kecamatan Rumbai, jumlah warga yang berobat mencapai 476 orang. Mayoritas pasien sakit akibat kabut asap karena penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mencapai 209 orang.
"Pasien bayi dan anak-anak juga banyak yang sakit karena kondisi asap, seperti terkena pilek dan radang tenggorokan," sambung dr Meidalita, dari RS Eka Hospital yang bertugas di posko tersebut.
Sementara itu, Dila, seorang warga mengatakan, kondisi dirinya dan anaknya yang bernama Reski sudah sakit-sakitan selama sebulan terakhir karena dampak asap. Dia mengatakan, anaknya yang berusia tiga tahun sakit karena asap masuk dalam rumah.
"Padahal, anak saya sudah tidak boleh ke mana-mana, di rumah saja. Saya harap bencana asap ini cepat selesai, karena buat susah kami saja," harap Dila.
Dia mengatakan program pengobatan gratis dari Sinar Mas sangat membantu masyarakat setempat. "Karena kami tidak perlu jauh-jauh berobat, karena saya sudah bolak-balik ke Puskesmas, karena sekeluarga sakit tak sembuh-sembuh karena kabut asap ini," pungkasnya.
"Program pengobatan gratis ini rutin kami lakukan setiap tahun. Kebetulan tahun ini bertepatan dengan kondisi Riau yang berkabut asap," kata Koordinator Sinar Mas Peduli Asap Riau Stephanus Andrianto, di Pekanbaru, Jumat (16/10/2015).
Pengobatan gratis dilakukan sejak tanggal 12 September 2015 dan berpindah-pindah. Awalnya, digelar di Kantor Camat Tampan Kota Pekanbaru, kemudian di Kecamatan Perawang dan Tualang, Kabupaten Siak, serta di Kabupaten Kampar.
Mulai pada tanggal 13 Oktober lalu, posko kesehatan gratis kembali digelar di Kota Pekanbaru, tepatnya di tepi Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai.
"Totalnya sudah lebih dari 3.000 warga yang mendapat pelayanan kesehatan. Kami menargetkan setiap hari bisa melayani 500 warga. Namun seringkali jumlahnya lebih banyak," terangnya.
Pada pelaksanaan di Kecamatan Rumbai, pihak perusahaan menggandeng RS Eka Hospital yang mengirimkan satu orang dokter spesialis anak, dua dokter umum, perawat dan obat-obatan serta masker.
Selain itu, Satgas Darurat Asap Riau mengirimkan dua perawat dari TNI AD untuk membantu pelayanan kepada warga.
Selama tiga hari posko pengobatan gratis di Kecamatan Rumbai, jumlah warga yang berobat mencapai 476 orang. Mayoritas pasien sakit akibat kabut asap karena penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mencapai 209 orang.
"Pasien bayi dan anak-anak juga banyak yang sakit karena kondisi asap, seperti terkena pilek dan radang tenggorokan," sambung dr Meidalita, dari RS Eka Hospital yang bertugas di posko tersebut.
Sementara itu, Dila, seorang warga mengatakan, kondisi dirinya dan anaknya yang bernama Reski sudah sakit-sakitan selama sebulan terakhir karena dampak asap. Dia mengatakan, anaknya yang berusia tiga tahun sakit karena asap masuk dalam rumah.
"Padahal, anak saya sudah tidak boleh ke mana-mana, di rumah saja. Saya harap bencana asap ini cepat selesai, karena buat susah kami saja," harap Dila.
Dia mengatakan program pengobatan gratis dari Sinar Mas sangat membantu masyarakat setempat. "Karena kami tidak perlu jauh-jauh berobat, karena saya sudah bolak-balik ke Puskesmas, karena sekeluarga sakit tak sembuh-sembuh karena kabut asap ini," pungkasnya.
(san)