Tak Kerjakan PR Sekolah, Bocah Kelas 4 SD Dianiaya
A
A
A
PADANG - Kasus kekerasan terhadap anak merata terjadi di kepulauan Indonesia. Di Padang, seorang bocah berusia sembilan tahun dipukuli oleh bibinya hingga mengalami luka lebam di tubuhnya.
Karena tidak tahan dengan penyiksaan yang kerap diterima bibinya, bocah malang ini terpaksa tinggal bersama guru yang juga tetangga bibinya itu.
Saat ditemui wartawan, bekas luka dan lebam masih tampak melekat di kedua kaki bocah yang diketahui bernama Muhammad Fahmi Zein ini. Luka lebam juga tampak di bagian lengan, tangan, punggung, dan keningnya.
Bocah yang akrab disapa Fahmi ini, masih duduk di bangku Kelas Dua SD 04 Gunung Pangilun. Dia dianiaya bibinya yang bernama Rice, karena tak bisa mengerjakan tugas sekolah.
Kepada wartawan, sang bocah mengaku kerap dipukuli dengan menggunakan besi gorden atau hanger penggantung pakaian hingga luka. Penyiksaan terhadap korban menimbulkan perhatian dari warga sekitar.
Saat Fahmi memilih untuk tinggal bersama gurunya yang tinggal tidak jauh dari rumah bibinya tersebut, dia diterima bagai anak sendiri. Kepada gurunya, Fahmi menceritakan semua yang dialaminya.
Saat ini, kondisi Fahmi masih mengalami stres, dan sedang menjalani pemulihan fisik dan psikologis di bawah asuhan gurunya.
Karena tidak tahan dengan penyiksaan yang kerap diterima bibinya, bocah malang ini terpaksa tinggal bersama guru yang juga tetangga bibinya itu.
Saat ditemui wartawan, bekas luka dan lebam masih tampak melekat di kedua kaki bocah yang diketahui bernama Muhammad Fahmi Zein ini. Luka lebam juga tampak di bagian lengan, tangan, punggung, dan keningnya.
Bocah yang akrab disapa Fahmi ini, masih duduk di bangku Kelas Dua SD 04 Gunung Pangilun. Dia dianiaya bibinya yang bernama Rice, karena tak bisa mengerjakan tugas sekolah.
Kepada wartawan, sang bocah mengaku kerap dipukuli dengan menggunakan besi gorden atau hanger penggantung pakaian hingga luka. Penyiksaan terhadap korban menimbulkan perhatian dari warga sekitar.
Saat Fahmi memilih untuk tinggal bersama gurunya yang tinggal tidak jauh dari rumah bibinya tersebut, dia diterima bagai anak sendiri. Kepada gurunya, Fahmi menceritakan semua yang dialaminya.
Saat ini, kondisi Fahmi masih mengalami stres, dan sedang menjalani pemulihan fisik dan psikologis di bawah asuhan gurunya.
(san)