Mahasiswa Gelar Aksi Teaterikal Salim Kancil
A
A
A
PASURUAN - Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Salim Kancil menggelar aksi solidaritas di Alun-alun Bangil, Kabupaten Pasuruan.
Aksi ini sebagai bentuk dukungan moral kepada korban yang tewas, karena menentang penambangan pasir di Lumajang. Selain berorasi, para aktivis ini juga melakukan tabur bunga di ruas jalan Pantura.
Sebagai bentuk dukuran moral dan keprihatinan atas terjadinya pelanggaran HAM, mereka memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan rasa simpatinya di atas kain putih sepanjang lima meter.
Dalam aksinya, para aktivis ini mengecam tindakan penganiayaan yang berujung kematian Salim Kancil. Mereka mendesak agar aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku dan dalang pembunuhan tersebut.
Para aktivis ini menggelar spanduk dan poster berisi tuntutan penuntasan berbagai kasus pelanggaran HAM yang juga terjadi di Indonesia.
"Di Kabupaten Pasuruan juga berpotensi adanya pengalihan fungsi lahan untuk kegiatan pertambangan dan industri. Kerusakan lingkungan dikawasan pegunungan dan pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana," kata Korlap Aksi Najib, Rabu (30/9/2015).
Menurutnya, lemahnya pengawasan pemerintah dalam kegiatan ilegal terbukti telah menyengsarakan masyarakat. Pembiaran praktik ilegal tak jarang menimbulkan kesewenangan dan pelanggaran HAM.
Karenanya, Komnas HAM harus segera turun untuk melakukan investigasi atas adanya pelanggaran HAM tersebut. "Kami mendesak Gubernur Jatim untuk menutup praktik penambangan pasir ilegal di Jatim," jelasnya.
Pihaknya juga mendesak pemerintah agar mencabut izin pertambangan yang melanggar aturan. "Ini untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran lain yang dapat menyengsarakan masyarakat," pungkas Najib.
Aksi ini sebagai bentuk dukungan moral kepada korban yang tewas, karena menentang penambangan pasir di Lumajang. Selain berorasi, para aktivis ini juga melakukan tabur bunga di ruas jalan Pantura.
Sebagai bentuk dukuran moral dan keprihatinan atas terjadinya pelanggaran HAM, mereka memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan rasa simpatinya di atas kain putih sepanjang lima meter.
Dalam aksinya, para aktivis ini mengecam tindakan penganiayaan yang berujung kematian Salim Kancil. Mereka mendesak agar aparat kepolisian mengusut tuntas pelaku dan dalang pembunuhan tersebut.
Para aktivis ini menggelar spanduk dan poster berisi tuntutan penuntasan berbagai kasus pelanggaran HAM yang juga terjadi di Indonesia.
"Di Kabupaten Pasuruan juga berpotensi adanya pengalihan fungsi lahan untuk kegiatan pertambangan dan industri. Kerusakan lingkungan dikawasan pegunungan dan pencemaran lingkungan terjadi dimana-mana," kata Korlap Aksi Najib, Rabu (30/9/2015).
Menurutnya, lemahnya pengawasan pemerintah dalam kegiatan ilegal terbukti telah menyengsarakan masyarakat. Pembiaran praktik ilegal tak jarang menimbulkan kesewenangan dan pelanggaran HAM.
Karenanya, Komnas HAM harus segera turun untuk melakukan investigasi atas adanya pelanggaran HAM tersebut. "Kami mendesak Gubernur Jatim untuk menutup praktik penambangan pasir ilegal di Jatim," jelasnya.
Pihaknya juga mendesak pemerintah agar mencabut izin pertambangan yang melanggar aturan. "Ini untuk mengantisipasi terjadinya pelanggaran lain yang dapat menyengsarakan masyarakat," pungkas Najib.
(san)