Istrinya Dibilang Koruptor, Basyir Ahmad Labrak Sekwan Pekalongan

Rabu, 16 September 2015 - 21:01 WIB
Istrinya Dibilang Koruptor, Basyir Ahmad Labrak Sekwan Pekalongan
Istrinya Dibilang Koruptor, Basyir Ahmad Labrak Sekwan Pekalongan
A A A
PEKALONGAN - Mantan Wali Kota Pekalongan Basyir Ahmad melabrak Sekretaris Dewan (Sekwan) Muhammad Feizal, usai serah terima jabatan dari Basyir Ahmad kepada PJ Walikota Pekalongan Prijo Anggoro.

Bahkan berhembus kabar Basyir Ahmad menampar Muhammad Feizal, di ruang sekwan setempat. Sehingga, hal itu sempat membuat heboh kantor di lingkungan Setda Kota Pekalongan dan DPRD setempat.

Namun, Basyir Ahmad membantah dugaan pemukulan yang tersebut. "Saya memang melabrak sekwan tadi mas. Tapi saya tidak menampar siapa-siapa," kata Basyir Ahmad, kepada wartawan, Rabu (16/9/2015).

Basyir mengaku, tidak terima istrinya (Ketua DPRD Kota Pekalongan Balgis Diab) digosipkan sebagai koruptor oleh sekwan setempat. Selain itu, sang istri juga dinilai mengambil dana bintek dan meminta persenan dana konsumsi setempat.

"Saya tidak emosi. Saya tidak terima istri saya dikatakan seperti itu. Saya mati-matian mendidik istri saya untuk jangan mau mengambil kepemilikan orang lain. Tapi diisukan yang tidak-tidak oleh dia. Kalau memang istri saya salah, laporkan saja. Kan ada penegak hukum, jangan menjelek-jelekan di belakang," tandasnya.

Pihaknya juga menyayangkan penjadwalan rapat Banmus yang tidak pas. Sehingga istrinya sebagai Ketua DPRD Kota Pekalongan tidak bisa mengikuti rapat Banmus tersebut.

"Ada undangan pelantikan PJ di Semarang oleh Pak Gubernur, seluruh pinwan harusnya ikut menghormatinya. Ini malah menggelar rapat Banmus sendiri, ditandatangani sendiri, yang tandatangan Pak Ismet (Wakil Ketua DPRD) dan unsur pimpinan tidak izin Ibu (Ketua DPRD)," terangnya.

‎Basyir menilai, pembuatan jadwal rapat Banmus yang bersamaan dengan pelantikan PJ di Semarang itu disengaja. "Tentunya ini karena pilkada, sehingga hubungan menjadi enggak normal semuanya. Harus profesional dong, yang namanya sekwan itu sebagai pendamping dewan," paparnya.

Pihaknya mengaku, akan melaporkan tindakan Sekretaris Dewan (Sekwan) Muhammad Feizal kepada PJ Wali Kota Pekalongan. Sehingga, bisa diberikan sanksi terhadap sekwan jika terbukti bersalah.

‎"Saya akan laporkan ke PJ Wali Kota Pekalongan, bahwa ini tidak profesional. Sehingga, biar diatasi semua, kalau memang diketahui melanggar, ya saya akan usulkan untuk dicopot," tambahnya.

Sementara itu, ‎Feizal yang dihubungi terpisah mengungkapkan, bahwa hal itu tidak benar. Menurutnya, berita tersebut hanya isu. "Saya memang ada pertemuan (dengan Basyir Ahmad). Tapi tidak ada kontak fisik. ‎Saya klarifikasi, jika sudah terlanjur informasi itu beredar luas. Itu adalah fitnah, karena tidak terjadi," terangnya.

Feizal mengaku, tidak mengetahui alasan Basyir Ahmad marah kepadanya. Dia juga membantah, telah menyebarkan isu yang tidak benar terkait dugaan korupsi yang dituduhkan kepada Ketua DPD II Partai Golkar Balgis Diab.

"Saya tidak tahu apa-apa. Demi Allah, demi Rasulullah. Tidak tahu ada apa sebenarnya, saya juga tidak pernah 'koar-koar'," jelasnya melalui SMS.

Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan ‎Edi Supriyanto menyayangkan keributan di lingkungan DPRD Kota Pekalongan. Menurutnya, seharusnya Basyir Ahmad menghormati lembaga legislatif tersebut.

"Saya menyesalkan kejadian itu. Apalagi kalau memang benar telah terjadi pemukulan terhadap salah satu pejabat di sini (sekwan). Itu namanya pelecehan, ada etika yang bisa dijunjung di sini," terangnya.

‎Dia mengaku, akan membahasnya bersama anggota dewan lainnya terkait kejadian tersebut. "Nanti akan kami bahas bersama, untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya," pungkasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6506 seconds (0.1#10.140)