Polda Jateng Kirim Brimob dan Penyidik

Rabu, 16 September 2015 - 10:29 WIB
Polda Jateng Kirim Brimob...
Polda Jateng Kirim Brimob dan Penyidik
A A A
SEMARANG - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah menerjunkan pasukan Brigade Mobil (Brimob) dan penyidik kriminal khusus ke Kalimantan dan Sumatera. Hal ini terkait musibah kebakaran hutan yang terjadi di daerah itu.

Pasukan yang akan berangkat terinci 72 personel Brimob Polda Jawa Tengah dan untuk penyidik berjumlah 15 orang. Penyidik yang dikirim berasal dari Subdirektorat IV Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus). Secara resmi mereka diberangkatkan melalui apel di Lapangan Markas Polda Jawa Tengah, Selasa (15/9/2015).

Wakil Kepala Polda Jawa Tengah Brigjen Pol Musyafak bertindak sebagai inspektur upacara. Untuk pasukan Brimob akan dikirim untuk diperbantukan ke Polda Kalimantan Tengah. Sementara penyidik diperbantukan ke Polda Sumatera Selatan. “Untuk Brimob diberangkatkan Selasa (15/9/2015) pukul 18.00 WIB ini langsung ke Palangkaraya. Penyidik diberangkatkan besok. Ini operasi kemanusiaan,” kata Musyafak.

Dia mengatakan pengiriman pasukan sesuai perintah dari Mabes Polri. “Selasa pagi, saya mendapat telepon dari Asisten Operasi Kapolri terkait hal ini,” katanya. Personel diberangkatkan dengan berbagai peralatan memadai. Ini adalah operasi kemanusiaan. “Brimob akan membantu pemadaman api. Saya percaya moto Brimob, selalu berhasil tidak pernah gagal. Ini tolong betul-betul ditanamkan.

Untuk penyidik tentu harus profesional dan proporsional. Ini membawa nama Dit Reskrimsus Polda Jawa Tengah, saya yakin ada kebanggaan tersendiri,” kata Musyafak. Pada bagian lain, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Kepala BNPB Willem Rampangilei mengambil tindakan cepat mengatasi soal kebakaran dan asap tersebut.

Pada Selasa (15/9/2015) telah diberangkatkan 1.250 personel TNI ke Riau untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Personel diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma. Pada Jumat (11/9/2015) telah dikirim 1.059 personel TNI ke Sumsel untuk memadamkan api di Kabupaten Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir, dan Banyuasin.

“Rencananya besok 400 personel Brimob dari Jakarta dikirimkan ke Sumsel dan Jambi untuk bantu penegakan hukum. 100 personel Brimob dari Polda Kalsel dikirim ke Kalteng. 100 personel Brimob Polda Sumut digerakkan ke Riau dan 2.909 personel TNI/Polri tersebut diperbantukan dalam Satgasops BNPB untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya via siaran pers yang diterima KORAN SINDO.

Mereka akan membantu pemadaman hutan dan lahan yang telah dilakukan tim gabungan. Setelahpadam, TNIdanPolriakan jaga wilayah itu agar tidak dibakar lagi dengan berpatroli, sosialisasi, hingga penegakan hukum. BNPB menambah empat helikopter water bombing untuk pemadaman api via udara sehingga total helikopter yang dikerahkan ada 17 unit.

Terinci Riau tiga unit, Sumsel empat unit, Jambi tiga unit, Kalbar dua unit, Kalteng tiga unit, Kalsel dan Kaltim masing-masing satu unit. Hujan buatan diperluas dengan menambah satu pesawat CN 295 di Kalteng. Total ada empat pesawat untuk operasi hujan buatan, yakni di Riau, Sumsel, Kalbar, dan Kalteng.

Pada tahun 2013 dan 2014, BNPB pernah menerjunkan pasukan TNI dan Polri untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau. Tahun 2013 ada 1.800 personel TNI dan Polri diterjunkan mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Riau, sedangkan tahun 2014 ada 2.725 personel. Tidak seperti di Pekanbaru dan Jambi, kabut asap di Palembang ternyata tidak mengakibatkan Bandara Internasional SMB II lumpuh.

Penyebabnya lantaran sudah ada modifikasi cuaca di seputaran bandara dengan menyemprotkan 716,3 Kg CaCl lebih dari sebulan ini. Koordinator Tim Modifikasi Cuaca (TMC) BPPT Sofiat mengatakan, jika upaya mengendalikan kabut asap di bandara termasuk bagian dari pengendalian kabut asap di Palembang atau Sumsel.

Seperti tahun sebelumnya, teknologi yang dikenal dengan sebutan GNG atau menyemprotkan larutan CaCl ke udara melalui alat khusus. Tindakan itu dilakukan di dua titik pemasangan dengan tiga alat terpasang. “Iya ini tahun ke dua, karena BPPT pasang alat itu untuk kendalikan kabut asap di seputaran areal publik vital, seperti Bandara SMB II. Tiga alat dipasang di sebelah timur bandara dan satu unit di kantor BPP,” ungkapnya.

Eka setiawan/ Tasmalinda
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7156 seconds (0.1#10.140)