Protes Ekonomi Mahasiswa Terbangkan Dolar
A
A
A
SURABAYA - Lambannya kinerja tim ekonomi pemerintah menyikapi terus meroketnya nilai tukar dolar atas rupiah mengundang keprihatinan 2.000 mahasiswa baru (maba) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya.
Di halaman kampus di Jalan Sutorejo itu, mereka kemarin menerbangkan duplikat dolar dan rupiah ke langit bersamaan dengan ratusan balon. Sebelumnya mereka juga melaksanakan salat Ashar berjamaah. ”Cara seperti ini memang simple. Tapi ini sebuah kritik yang apik untuk negeri ini,” maba dari Fakultas Ekonomi Cheril Dwi Anggoro.
Menurut Cheril, nasionalisme mahasiswa tergerak bersamaan jebloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Lain halnya dengan maba asal Bojonegoro M Heru Kristanto. Dia menilai pelepasan duplikat dolar dan rupiah ini bentuk kritik terhadap pemerintah. ”Saya berharap ada langkah cepat dari pemerintah,” kata alumni MAN 1 di Bojonegoro ini.
Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Sukadiono mengatakan, jiwa kemandirian perlu ditingkatkan buat mengembleng mental yang tak gampang tarpengaruh kondisi global. ”Untuk itu, pihak universitas tengah mengembangkan program inkubator inovasi dan bisnis.
Tujuannya, buat memberi semangat kemadirian,” kata Suko, sapaannya. Selain berusaha, menurut dia, spiritualitas harus diterapkan. ”Strategi apapun yang untuk melawan kondisi seperti ini, akan susah dicari jalan keluar tanpa pendekatan spiritual,” ujarnya.
Soeprayitno
Di halaman kampus di Jalan Sutorejo itu, mereka kemarin menerbangkan duplikat dolar dan rupiah ke langit bersamaan dengan ratusan balon. Sebelumnya mereka juga melaksanakan salat Ashar berjamaah. ”Cara seperti ini memang simple. Tapi ini sebuah kritik yang apik untuk negeri ini,” maba dari Fakultas Ekonomi Cheril Dwi Anggoro.
Menurut Cheril, nasionalisme mahasiswa tergerak bersamaan jebloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar. Lain halnya dengan maba asal Bojonegoro M Heru Kristanto. Dia menilai pelepasan duplikat dolar dan rupiah ini bentuk kritik terhadap pemerintah. ”Saya berharap ada langkah cepat dari pemerintah,” kata alumni MAN 1 di Bojonegoro ini.
Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Sukadiono mengatakan, jiwa kemandirian perlu ditingkatkan buat mengembleng mental yang tak gampang tarpengaruh kondisi global. ”Untuk itu, pihak universitas tengah mengembangkan program inkubator inovasi dan bisnis.
Tujuannya, buat memberi semangat kemadirian,” kata Suko, sapaannya. Selain berusaha, menurut dia, spiritualitas harus diterapkan. ”Strategi apapun yang untuk melawan kondisi seperti ini, akan susah dicari jalan keluar tanpa pendekatan spiritual,” ujarnya.
Soeprayitno
(ftr)