Akreditasi Dicabut, Mahasiswa ITPS Usir Dosen dan Staf Kampus
A
A
A
SURABAYA - Belasan mahasiswa Institut Teknologi Pembangunan Surabaya (ITPS) pada Jumat 11 September 2015 malam melakukan aksi perusakan dan pembakaran atribut serta fasilitas kampus.
Mahasiswa melakukan aksi tersebut karena protes terhadap pihak Rektorat yang membiarkan akreditasi kampus dicabut oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional.
Selain mengusir dosen, mahasiswa kampus yang berlokasi di Jalan Raya Gadel Tandes, Surabaya juga membubarkan perkuliahan pada malam itu.
Mahasiswa juga meminta agar seluruh staf kampus meninggalkan Gedung ITPS. Mereka melanjutkan aksinya dengan merusak sejumlah plakat dan papan nama kampus yang berada di area kampus.
Bahkan, atribut kampus yang dicopot paksa dan dibakar di tengah lapangan kampus.
Aksi sejumlah mahasiswa ini dipicu sikap Rektorat dan Yayasan yang membuka dua kampus, yaitu ITPS dan Universitas Teknologi Surabaya (UTS) serta satu sekolah menegah atas dalam satu gedung. Akibatnya, pihak Dikti mencabut akreditasi ITPS sehingga nasib mahasiswa terkatung-katung.
Pedemo menuding Rektorat dan Yayasan telah menjadi mafia pendidikan dengan mengorbankan mahasiswa untuk meraup keuntungan pribadi.
Usai melakukan aksinya, rencananya mahasiswa akan melaporkan tindakan Rektorat dan Yayasan ke Mapolda Jatim.
Mahasiswa melakukan aksi tersebut karena protes terhadap pihak Rektorat yang membiarkan akreditasi kampus dicabut oleh Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Nasional.
Selain mengusir dosen, mahasiswa kampus yang berlokasi di Jalan Raya Gadel Tandes, Surabaya juga membubarkan perkuliahan pada malam itu.
Mahasiswa juga meminta agar seluruh staf kampus meninggalkan Gedung ITPS. Mereka melanjutkan aksinya dengan merusak sejumlah plakat dan papan nama kampus yang berada di area kampus.
Bahkan, atribut kampus yang dicopot paksa dan dibakar di tengah lapangan kampus.
Aksi sejumlah mahasiswa ini dipicu sikap Rektorat dan Yayasan yang membuka dua kampus, yaitu ITPS dan Universitas Teknologi Surabaya (UTS) serta satu sekolah menegah atas dalam satu gedung. Akibatnya, pihak Dikti mencabut akreditasi ITPS sehingga nasib mahasiswa terkatung-katung.
Pedemo menuding Rektorat dan Yayasan telah menjadi mafia pendidikan dengan mengorbankan mahasiswa untuk meraup keuntungan pribadi.
Usai melakukan aksinya, rencananya mahasiswa akan melaporkan tindakan Rektorat dan Yayasan ke Mapolda Jatim.
(dam)