Kemarau Panjang, Ratusan Monyet Liar Serbu 3 Desa di Bogor

Kemarau Panjang, Ratusan Monyet Liar Serbu 3 Desa di Bogor
A
A
A
BOGOR - Ratusan monyet di pegunungan Cibodas sejak beberapa hari terakhir ini menyerbu pemukiman dan pasar warga di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor. Diduga serbuan ratusan ekor monyet ini akibat musim kemarau panjang sehingga berdampak pada minimnya pakan berupa buah-buahan dan umbi-umbian.
Ratusan ekor monyet liar ini terlihat berkeliaran mencari makan di Pasar Ciampea Indah yang jaraknya hanya beberapa meter dari gunung. Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang, karena tak sedikit komoditas sayur dan buah-buahan yang dijajakan hilang dan rusak
Sarjiman (60) warga setempat yang menjadi petugas toilet umum Pasar Ciampea Indah mengatakan, peristiwa seperti ini jarang terjadi, meskipun pernah ada fenomena serupa tapi jumlahnya tidak terlalu banyak seperti sekarang ini.
Selain menyerbu pasar, monyet liar tersebut juga mendatangi pemukiman warga di Kecamatan Chamber. Namun karena di Pasar Ciampea banyak makanan yang diperjualbelikan, sehingga pasar menjadi lokasi favorit.
Belum diketahui kerugian yang ditimbulkan akibat gangguan komplotan monyet hutan tersebut. Namun area serbuan atau gangguan terus meluas ke tiga desa yakni Cibadak, Banteng dan Ciampea.
Sejumlah warga meyakini gangguan terjadi akibat kerusakan habitat monyet di kawasan hutan Cibodas maupun pegunungan sekitarnya karena musim kemarau yang berkepanjangan.
"Kami menduga ratusan ekor monyet itu berasal dari hutan Cibodas. Mereka mencari makan dan air, karena kawanan monyet juga sering mandi di kali dekat pasar," ujarnya Rahman (45) tokoh masyarakat Ciampea.
Hidayat (28) warga Ciampea lainnya mengatakan, serbuan ratusan ekor monyet ini sering terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00-09.00 WIB serta sore hari sekitar pukul 15.00-17.00 WIB.
Ratusan ekor monyet liar ini terlihat berkeliaran mencari makan di Pasar Ciampea Indah yang jaraknya hanya beberapa meter dari gunung. Kondisi tersebut dikeluhkan pedagang, karena tak sedikit komoditas sayur dan buah-buahan yang dijajakan hilang dan rusak
Sarjiman (60) warga setempat yang menjadi petugas toilet umum Pasar Ciampea Indah mengatakan, peristiwa seperti ini jarang terjadi, meskipun pernah ada fenomena serupa tapi jumlahnya tidak terlalu banyak seperti sekarang ini.
Selain menyerbu pasar, monyet liar tersebut juga mendatangi pemukiman warga di Kecamatan Chamber. Namun karena di Pasar Ciampea banyak makanan yang diperjualbelikan, sehingga pasar menjadi lokasi favorit.
Belum diketahui kerugian yang ditimbulkan akibat gangguan komplotan monyet hutan tersebut. Namun area serbuan atau gangguan terus meluas ke tiga desa yakni Cibadak, Banteng dan Ciampea.
Sejumlah warga meyakini gangguan terjadi akibat kerusakan habitat monyet di kawasan hutan Cibodas maupun pegunungan sekitarnya karena musim kemarau yang berkepanjangan.
"Kami menduga ratusan ekor monyet itu berasal dari hutan Cibodas. Mereka mencari makan dan air, karena kawanan monyet juga sering mandi di kali dekat pasar," ujarnya Rahman (45) tokoh masyarakat Ciampea.
Hidayat (28) warga Ciampea lainnya mengatakan, serbuan ratusan ekor monyet ini sering terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00-09.00 WIB serta sore hari sekitar pukul 15.00-17.00 WIB.
(whb)