JOB PPEJ Segera Mengebor di Pendapa
A
A
A
BOJONEGORO - Joint Operating Body Pertamina- Petrochina East Java (JOB PPEJ) selaku pengelola lapangan minyak dan gas Sukowati akan mengembangkan pengeboran minyak di Dusun Karang, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro.
JOB P-PEJ akan membebaskan lahan di Dusun Karang untuk digunakan tempat menyedot minyak di bawah alun-alun dan Pendapa Pemkab Bojonegoro. Lahan yang dibebaskan ini persis berada di dekat Sungai Bengawan Solo.
General Manajer JOB P-PEJ Akbarsyah mengatakan, pengembangan lapangan migas itu merupakan tugas negara yang diberikan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dan JOB PPEJ untuk mengebor sumber cadangan migas di sekitar Kota Bojonegoro.
Di Desa Banjarsari itu rencananya akan ada pengembangan migas Pad C-1, seperti di Lapangan Sukowati Pad A dan Pad B di Desa Ngampel dan Sukorejo, Bojonegoro. “Jika rencana ini mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, dan daerah, diharapkan dapat menambah jumlah produksi migas JOB P-PEJ,” ujar Akbarsyah saat sosialisasi penyiapan lokasi tapak sumur Pad C-1 di Ruang Pangling Dharma, Pemkab Bojonegoro bersama SKK Migas, JOB P-PEJ, masyarakat, dan sejumlah SKPD, kemarin.
Selain itu, kata dia, diharapkan bisa menambah kontribusi ke Kota Bojonegoro sebagai daerahpenghasilmigasnasional. Kemudian juga membuka lapangan kerja, pengusaha lokal, meningkatkan dana bagi hasil (DBH) migas, serta dapat menyejahterakan masyarakat sekitar.
Senada diungkapkan Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Maskan. Dia juga berharap agar pemerintah, masyarakat, serta seluruh elemen, mendukung pengembangan migas di Dusun Karang. Sebab cadangan migas di perut bumi bawah pendapa dan sekitarnya banyak, yakni antara 15-20 juta barel.
“Beberapa bulan lalu sudah dilakukan seismik, jika cadangan minyak di bawah pendapa, alun-alun, dan sekitarnya banyak, sehingga jika minyak itu tidak kami ambil kan sayang. Oleh karenanya, dukungan pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, serta masyarakat, sangat kami harapkan,” ujarnya.
Sosialisasi persiapan lahan Pad C-1 JOB P-PEJ itu dipimpin Bupati Bojonegoro Suyoto. Kang Yoto-sapaan akrabnya-di depan para pemilik lahan mendorong jika lahannya bisa dibeli operator untuk digunakan proyek negara. Kang Yoto juga mengimbau jika tanah warga sudah dibeli, uangnya tidak dihabiskan seketika.
“Lebih baik uangnya digunakan untuk membeli tanah kembali atau dibelikan sapi, bisa juga ditabung, yang penting jangan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” katanya.
Salah satu pemilik lahan, Khoirul Huda menanyakan, bagaimana jika tanah disewa atau dikontrak oleh JOBP-PEJ dan jangan dibeli. Sebab dia khawatir jika setelah tanahnya dijual tidak bisa membeli tanah lagi karena saat ini jarang orang menjual lahan produktif. Selain itu, dia hanya memiliki satu petak lahan yang rencananya ditempati lokasi Pad C-1.
“Kalau sudah saya jual, kami khawatir dengan anak cucu kami besok tidak bisa menikmati dan tidak memiliki tinggalan lahan,” katanya. General Manajer JOB P-PEJ Blok Tuban Junizar Harman menerangkan, soal sewa ataupun pembelian tanah untuk lokasi Pad C-1, pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Menteri ESDM Sudirman Said.
Selain itu, pihaknya juga belum menerima surat kuasa lahan dari SKK Migas. “Setelah menerima surat itu kami baru blak-blakan (terbuka) dengan warga soal harga tanah maupun teknis sewa ataupun kontrak lahan,” ujarnya.
Lahan yang akan digunakan untuk pengembangan Pad C-1 itu sekitar 4.8 hektare (ha). Lokasi itu berada di wilayah timur Desa Banjarsari. Sementara jarak Pad C-1 dengan lokasi minyak yang akan dibor kurang lebih 1,2 kilometer. Di lokasi Pad C-1 rencananya akan digunakan mengebor satu sampai tiga sumur.
Menurut dia, dari pengeboran migas di bawah pendapa itu bisa menghasilkan 2.000 barel per hari (Bph) minyak mentah. “Total produksi Lapangan Sukowati saat ini 200 barelperhari. JikanantiPadCsudah beroperasi bisa bertambah,” katanya.
Muhammad roqib
JOB P-PEJ akan membebaskan lahan di Dusun Karang untuk digunakan tempat menyedot minyak di bawah alun-alun dan Pendapa Pemkab Bojonegoro. Lahan yang dibebaskan ini persis berada di dekat Sungai Bengawan Solo.
General Manajer JOB P-PEJ Akbarsyah mengatakan, pengembangan lapangan migas itu merupakan tugas negara yang diberikan Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas dan JOB PPEJ untuk mengebor sumber cadangan migas di sekitar Kota Bojonegoro.
Di Desa Banjarsari itu rencananya akan ada pengembangan migas Pad C-1, seperti di Lapangan Sukowati Pad A dan Pad B di Desa Ngampel dan Sukorejo, Bojonegoro. “Jika rencana ini mendapat dukungan dari masyarakat, pemerintah desa, kecamatan, dan daerah, diharapkan dapat menambah jumlah produksi migas JOB P-PEJ,” ujar Akbarsyah saat sosialisasi penyiapan lokasi tapak sumur Pad C-1 di Ruang Pangling Dharma, Pemkab Bojonegoro bersama SKK Migas, JOB P-PEJ, masyarakat, dan sejumlah SKPD, kemarin.
Selain itu, kata dia, diharapkan bisa menambah kontribusi ke Kota Bojonegoro sebagai daerahpenghasilmigasnasional. Kemudian juga membuka lapangan kerja, pengusaha lokal, meningkatkan dana bagi hasil (DBH) migas, serta dapat menyejahterakan masyarakat sekitar.
Senada diungkapkan Kepala SKK Migas Jabanusa Ali Maskan. Dia juga berharap agar pemerintah, masyarakat, serta seluruh elemen, mendukung pengembangan migas di Dusun Karang. Sebab cadangan migas di perut bumi bawah pendapa dan sekitarnya banyak, yakni antara 15-20 juta barel.
“Beberapa bulan lalu sudah dilakukan seismik, jika cadangan minyak di bawah pendapa, alun-alun, dan sekitarnya banyak, sehingga jika minyak itu tidak kami ambil kan sayang. Oleh karenanya, dukungan pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, serta masyarakat, sangat kami harapkan,” ujarnya.
Sosialisasi persiapan lahan Pad C-1 JOB P-PEJ itu dipimpin Bupati Bojonegoro Suyoto. Kang Yoto-sapaan akrabnya-di depan para pemilik lahan mendorong jika lahannya bisa dibeli operator untuk digunakan proyek negara. Kang Yoto juga mengimbau jika tanah warga sudah dibeli, uangnya tidak dihabiskan seketika.
“Lebih baik uangnya digunakan untuk membeli tanah kembali atau dibelikan sapi, bisa juga ditabung, yang penting jangan dihabiskan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,” katanya.
Salah satu pemilik lahan, Khoirul Huda menanyakan, bagaimana jika tanah disewa atau dikontrak oleh JOBP-PEJ dan jangan dibeli. Sebab dia khawatir jika setelah tanahnya dijual tidak bisa membeli tanah lagi karena saat ini jarang orang menjual lahan produktif. Selain itu, dia hanya memiliki satu petak lahan yang rencananya ditempati lokasi Pad C-1.
“Kalau sudah saya jual, kami khawatir dengan anak cucu kami besok tidak bisa menikmati dan tidak memiliki tinggalan lahan,” katanya. General Manajer JOB P-PEJ Blok Tuban Junizar Harman menerangkan, soal sewa ataupun pembelian tanah untuk lokasi Pad C-1, pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan Menteri ESDM Sudirman Said.
Selain itu, pihaknya juga belum menerima surat kuasa lahan dari SKK Migas. “Setelah menerima surat itu kami baru blak-blakan (terbuka) dengan warga soal harga tanah maupun teknis sewa ataupun kontrak lahan,” ujarnya.
Lahan yang akan digunakan untuk pengembangan Pad C-1 itu sekitar 4.8 hektare (ha). Lokasi itu berada di wilayah timur Desa Banjarsari. Sementara jarak Pad C-1 dengan lokasi minyak yang akan dibor kurang lebih 1,2 kilometer. Di lokasi Pad C-1 rencananya akan digunakan mengebor satu sampai tiga sumur.
Menurut dia, dari pengeboran migas di bawah pendapa itu bisa menghasilkan 2.000 barel per hari (Bph) minyak mentah. “Total produksi Lapangan Sukowati saat ini 200 barelperhari. JikanantiPadCsudah beroperasi bisa bertambah,” katanya.
Muhammad roqib
(ftr)