Frustrasi dengan Penyakit Kanker Payudara, Jemirah Gantung Diri
A
A
A
BANTUL - Jemirah (75), warga Dusun Kadibeso, Desa Argodadi, Kecamatan Sedayu ditemukan tewas menggantung di kandang sapi dekat rumahnya, Senin (7/9) pagi.
Kejadian ini sontak membuat warga Dusun tersebut kaget dan spontan langsung mendatangi rumah korban.
Jenazah Jemirah pertama kali ditemukan oleh adik ipar korban, Jemilah (70). Pagi itu, Jemilah menduga korban sedang tidur di dalam rumah.
Jemilah bermaksud menghampiri korban untuk mengajaknya melayat di rumah tetangga. Namun ketika ia masuk ke dalam rumah korban, ternyata rumah tersebut dalam keadaan kosong.
"Terus saya langsung mencarinya di kandang sapi, karena biasanya beliau ada di sana," paparnya.
Saat masuk ke kandang sapi, Jemilah melihat tubuh korban terlihat seperti tiduran. Ia lantas mencoba membangunkan korban dan menyuruhnya masuk ke dalam rumah.
Namun meski dipanggil dan tubuhnya digoyang-goyang, korban tak kunjung bangun. Ia lantas memanggil suaminya untuk mengangkat tubuh korban.
Saat bermaksud mengangkatnya, suami istri ini baru sadar jika ada jeratan di leher korban. Keduanya lantas melaporkan kejadian tersebut pada kepala dukuh dan diteruskan ke aparat kepolisian.
"Mbakyu (kakak) tidur kok di kandang to? Tetapi tidak menjawab, jebul (ternyata) sudah meninggal to," cerita Jemilah.
Keluarga menduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena frustasi dengan penyakit yang mendera dirinya selama bertahun-tahun.
Sebab, tiga hari sebelumnya korban sempat mengungkapkan keinginannya untuk mati dibanding harus operasi. "Tiga hari lalu beliau ngomong kalau jadi operasi, mending ia mati saja," paparnya.
Kapolsek Sedayu Kompol Muh Nawawi mengungkapkan, polisi menduga korban sengaja nekat mengkhiri hidupnya.
Sebab dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Sedayu dan tim Identifikasi Polres Bantul, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. "Polisi menyimpulkan korban meninggal karena bunuh diri," terangnya.
Nawawi mengatakan, korban mengakhiri hidupnya diduga karena stres memikirkan penyakitnya. Berdasarkan keterangan keluarga, korban menderita sakit kanker payudara sudah cukup lama.
Pihak keluarga korban sendiri sudah mengupayakan untuk kesembuhan penyakit yang diderita korban. Namun, korban yang setiap hari berjualan emping itu malah memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
Kejadian ini sontak membuat warga Dusun tersebut kaget dan spontan langsung mendatangi rumah korban.
Jenazah Jemirah pertama kali ditemukan oleh adik ipar korban, Jemilah (70). Pagi itu, Jemilah menduga korban sedang tidur di dalam rumah.
Jemilah bermaksud menghampiri korban untuk mengajaknya melayat di rumah tetangga. Namun ketika ia masuk ke dalam rumah korban, ternyata rumah tersebut dalam keadaan kosong.
"Terus saya langsung mencarinya di kandang sapi, karena biasanya beliau ada di sana," paparnya.
Saat masuk ke kandang sapi, Jemilah melihat tubuh korban terlihat seperti tiduran. Ia lantas mencoba membangunkan korban dan menyuruhnya masuk ke dalam rumah.
Namun meski dipanggil dan tubuhnya digoyang-goyang, korban tak kunjung bangun. Ia lantas memanggil suaminya untuk mengangkat tubuh korban.
Saat bermaksud mengangkatnya, suami istri ini baru sadar jika ada jeratan di leher korban. Keduanya lantas melaporkan kejadian tersebut pada kepala dukuh dan diteruskan ke aparat kepolisian.
"Mbakyu (kakak) tidur kok di kandang to? Tetapi tidak menjawab, jebul (ternyata) sudah meninggal to," cerita Jemilah.
Keluarga menduga korban nekat mengakhiri hidupnya karena frustasi dengan penyakit yang mendera dirinya selama bertahun-tahun.
Sebab, tiga hari sebelumnya korban sempat mengungkapkan keinginannya untuk mati dibanding harus operasi. "Tiga hari lalu beliau ngomong kalau jadi operasi, mending ia mati saja," paparnya.
Kapolsek Sedayu Kompol Muh Nawawi mengungkapkan, polisi menduga korban sengaja nekat mengkhiri hidupnya.
Sebab dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Sedayu dan tim Identifikasi Polres Bantul, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. "Polisi menyimpulkan korban meninggal karena bunuh diri," terangnya.
Nawawi mengatakan, korban mengakhiri hidupnya diduga karena stres memikirkan penyakitnya. Berdasarkan keterangan keluarga, korban menderita sakit kanker payudara sudah cukup lama.
Pihak keluarga korban sendiri sudah mengupayakan untuk kesembuhan penyakit yang diderita korban. Namun, korban yang setiap hari berjualan emping itu malah memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.
(nag)