Diduga Sakit Dodi Tewas Mengenaskan di Tempat Tidur
A
A
A
GARUT - Warga Kampung Tarogong Kolot, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut dibuat geger dengan tewasnya salah satu warga di tempat tidur.
Kepala Desa Tarogong Deni Nugraha, mengatakan, korban yang ditemukan tewas bernama Dodi Junaedi (54). Dia merupakan warga pindahan dari Bandung, akan tetapi sudah cukup lama menetap di daerah tersebut.
Korban merupakan sopir salah satu perusahaan ternama yang bekerja di bawah naungan CV Agung Concern. Awalnya dia tinggal bersama isteri dan seorang anaknya.
"Akan tetapi sekitar 4 tahun yang lalu diketahui Dodi bercerai dengan isterinya. Ia kemudian tinggal sendirian karena sang anak ikut kepada ibunya yang kembali ke Bandung. Jadi selama empat tahun ini korban memang tinggal sendirian di rumahnya," kata Deni Kamis (3/9/2015).
Mayat korban ditemukan dalam kondisi sekujur tubuh menghitam serta beberapa bagian tubuh membengkak. Diduga korban meninggal karena sakit. "Karena tinggal sendirian, jadi tidak ada yang tahu kematiannya," ucapnya.
Penemuan jasad korban ini berawal dari kedatangan tamu ke rumah korban yang berlokasi di RW 02 sekitar pukul 19.00 WIB. Tamu tersebut merupakan seorang teman dekat yang penasaran karena sudah dua hari terakhir korban tidak masuk kerja.
"Diapun memutuskan untuk mencari korban ke rumahnya. Ketika sudah berada di depan pintu rumah korban, tamu tersebut berulangkali mengucapkan salam akan tetapi tak pernah ada balasan dari pemilik rumah. Tamu itu pun kemudian mencoba membuka pintu yang ternyata tidak dikunci dari dalam," katanya.
Namun tamu tersebut kaget karena dia mencium bau yang sangat busuk dari dalam rumah. Diapun langsung melaporkan hal itu kepada tetangga terdekat korban.
Mendapati laporan tersebut, sejumlah tetangga langsung menuju rumah Dodi. Mereka juga mencium bau tak sedap. "Saat itulah muncul kecurigaan kalau korban sudah meninggal," tuturnya.
Meski begitu, warga belum berani masuk ke rumah korban untuk dapat memastikan apa yang mereka duga. Mereka memutuskan untuk melaporkan hal itu kepada pihak Kepolisian.
"Setelah datang sejumlah anggota kepolisian, warga baru berani masuk ke rumah korban dan ternyata di dalam kamar mereka melihat sesosok tubuh terbaring di tempat tidur. Tubuh korban sudah menghitam dan beberapa bagian tubuhnya nampak membengkak," katanya.
Dengan dibantu warga, petugas kepolisian akhirnya mengeluarkan tubuh korban dan membawanya ke rumah sakit untuk diautopsi. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, korban masih terlihat ke luar rumah pada Selasa 1 September 2015 pagi dan saat itu nampak sehat.
"Namun dari Selasa siang hingga Kamis petang, korban tak pernah terlihat ke luar dari rumahnya. Warga sama sekali tidak menyangka kalau korban ternyata sudah meninggal di dalam kamarnya," ujar tetangga korban, Agus Somantri (45).
Sementara itu, seorang rekan kerja korban bernama Ujang Koswara alias Kepang (47), mengaku kaget begitu mendengar korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Menurutnya, korban memang mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Kaget, karena tiga hari yang lalu korban masih terlihat segar bugar. hanya memang korban punya riwayat penyakit jantung," kata Ujang.
Kepala Desa Tarogong Deni Nugraha, mengatakan, korban yang ditemukan tewas bernama Dodi Junaedi (54). Dia merupakan warga pindahan dari Bandung, akan tetapi sudah cukup lama menetap di daerah tersebut.
Korban merupakan sopir salah satu perusahaan ternama yang bekerja di bawah naungan CV Agung Concern. Awalnya dia tinggal bersama isteri dan seorang anaknya.
"Akan tetapi sekitar 4 tahun yang lalu diketahui Dodi bercerai dengan isterinya. Ia kemudian tinggal sendirian karena sang anak ikut kepada ibunya yang kembali ke Bandung. Jadi selama empat tahun ini korban memang tinggal sendirian di rumahnya," kata Deni Kamis (3/9/2015).
Mayat korban ditemukan dalam kondisi sekujur tubuh menghitam serta beberapa bagian tubuh membengkak. Diduga korban meninggal karena sakit. "Karena tinggal sendirian, jadi tidak ada yang tahu kematiannya," ucapnya.
Penemuan jasad korban ini berawal dari kedatangan tamu ke rumah korban yang berlokasi di RW 02 sekitar pukul 19.00 WIB. Tamu tersebut merupakan seorang teman dekat yang penasaran karena sudah dua hari terakhir korban tidak masuk kerja.
"Diapun memutuskan untuk mencari korban ke rumahnya. Ketika sudah berada di depan pintu rumah korban, tamu tersebut berulangkali mengucapkan salam akan tetapi tak pernah ada balasan dari pemilik rumah. Tamu itu pun kemudian mencoba membuka pintu yang ternyata tidak dikunci dari dalam," katanya.
Namun tamu tersebut kaget karena dia mencium bau yang sangat busuk dari dalam rumah. Diapun langsung melaporkan hal itu kepada tetangga terdekat korban.
Mendapati laporan tersebut, sejumlah tetangga langsung menuju rumah Dodi. Mereka juga mencium bau tak sedap. "Saat itulah muncul kecurigaan kalau korban sudah meninggal," tuturnya.
Meski begitu, warga belum berani masuk ke rumah korban untuk dapat memastikan apa yang mereka duga. Mereka memutuskan untuk melaporkan hal itu kepada pihak Kepolisian.
"Setelah datang sejumlah anggota kepolisian, warga baru berani masuk ke rumah korban dan ternyata di dalam kamar mereka melihat sesosok tubuh terbaring di tempat tidur. Tubuh korban sudah menghitam dan beberapa bagian tubuhnya nampak membengkak," katanya.
Dengan dibantu warga, petugas kepolisian akhirnya mengeluarkan tubuh korban dan membawanya ke rumah sakit untuk diautopsi. Berdasarkan keterangan sejumlah warga, korban masih terlihat ke luar rumah pada Selasa 1 September 2015 pagi dan saat itu nampak sehat.
"Namun dari Selasa siang hingga Kamis petang, korban tak pernah terlihat ke luar dari rumahnya. Warga sama sekali tidak menyangka kalau korban ternyata sudah meninggal di dalam kamarnya," ujar tetangga korban, Agus Somantri (45).
Sementara itu, seorang rekan kerja korban bernama Ujang Koswara alias Kepang (47), mengaku kaget begitu mendengar korban ditemukan dalam kondisi sudah meninggal. Menurutnya, korban memang mempunyai riwayat penyakit jantung.
"Kaget, karena tiga hari yang lalu korban masih terlihat segar bugar. hanya memang korban punya riwayat penyakit jantung," kata Ujang.
(nag)