KPK Periksa 49 Saksi Suap Muba
A
A
A
PALEMBANG - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengembangkan kasus du - gaan s uap terkait RAPBD-LKPJ Bupati Muba. Se lama tiga hari, sejak Senin (31 /8), sebanyak 49 orang saksi diperiksa untuk tersangka Pahri Azhari dan istrinya, Lucianty.
Senin (31/8) sebanyak 10 saksi di periksa, Selasa (1/9) dilan jutkan dengan 22 orang saksi, dan kemarin 17 orang termasuk Sekwan Sumsel Ramadhan S Ba syeban yang dicecar penyi dik. Sehingga total saksi yang diperiksa selama tiga hari te rakhir 49 orang. Mereka terdiri dari anggota DPRD Muba, pejabat dan PNS di ling kungan Pemkab Muba, sopir dan ajudan para tersangka, pi hak swas ta, serta Sekwan DPRD Sumsel Ra madhan S Basyeban.
Pemeriksaan Ramadhan ber kaitan dengan sta tus Lucianty sebagai anggota DPRD Sumsel. Dua hari sebelumnya pe - me riksaan berlangsung di Mako Brimob Polda Sumsel, dan ke marin dipindahkan ke gedung Anton Sujarwo Mapolda Sum sel, karena adanya latihan pa su kan di Mako Brimob. “Di Mako Brimob sedang ada kegiatan rutin, Kontinjensi, latihan ru tin pengamanan, latihan penanggulangan, untuk persiapan Pi lkada serentak,” ujar Kabid Hu mas Polda Sumsel Djarod Padakov kemarin.
Kepala Bagian Pemberintaan KPK Priharsa Nugraha membenarkan adanya pemerik saan puluhan saksi terkait ka sus Muba. “(Kemarin) 17 orang itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Bupati Muba Pahri Azhari dan istri,” tulis Priharsa melalui pesan singkat. Adapun 17 nama yang diperiksa kemarin yakni Ramadhan S Basyeban Sekwan Sumsel, danSayuti, staf Sekda Muba.
Lalu Sodingun, Nyadi Yanto, Junsak Hasanudin, Rustam, Abdul Kadir, Arahman, dan Iwan Aldes yang kese muanya anggota DPRD Muba. Selanjutnya Haryanto, ajudan Bupati Muba; Achmad Rizwan, Kepala Staf Protokoler Bu pati Muba; Tri Maya Sari, staf Keuangan PT Energi Cipta Utama; Damin, sopir pribadi ke luarga Bambang Karyanto; Al Khalid Hamzah, staf Bappeda Muba; Achmad Fadly, Kasi Pengendalian dan Operasional Dinas PU Bina Marga Muba; Kholil Albab PNS Dinas PU BM Muba; dan Fathahis - salam Kabid Prasarana & Penyehatan Lingkungan, Dinas PUCK Muba.
Sama seperti sebelumnya, pemeriksaan kemarin berlangsung tertutup dengan pen jagaan ketat petugas. Bahkan di bagian pintu gedung ditutup mimbar pidato yang tertempel kertas bertuliskan ditutup sementara. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO PA LEMBANG, kemarin satu persatu para saksi datang dan masuk ke ruangpemeriksaan. Pemerik saan berlangsung dalam dua ta hap, pagi dan siang hari.
Mereka yang menjalani pemerik saan eng gan memberikan komentar kepada wartawanyangmenunggu. Hingga sekitar pukul 15.00 WIB, enam penyidik KPK terlihat keluar sambil mem ba wa empat koper dan satu kar dus yang diduga berkas atau dokumen terkait kasus suap Muba. Bersamaan dengan keluarnya penyidik KPK, terlihat salah satu anggota DPRD Muba, namun langsung meng hindar ketika melihat para war ta wan yang menunggu. Anggota Dewan tersebut lari dan me naiki mobil Innovawarnapu tih.
Sementara Sekwan Sumsel Ramadhan S Basyeban yang ditemui usai pemeriksaan berkelit dengan alasan ke da tangannya ke Mapolda untuk bersilaturahmi dengan saudara. Ramadhan yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam langsung bergegas ke mobil Innova hitam yang parkir di belakang Mapolda. Pemeriksaan Ramadhan yang hampir hampir empat jam diduga terkait status istri Bupati Muba yang juga anggota DPRD Sumsel Lucianty yang menjadi tersangka suap Muba.
Ketika ditemui di Gedung DPRD Sumsel, Ramadhan masih enggan memberikan penjelasan terkait pemeriksaannya. Padahal, namanya tertulis jelas pada urutan pertama di jadwal pemeriksaan. “Hanya untuk bersilaturahmi. Ada adik saya di Polda,” kilahnya di Kantor DPRD Sumsel, kemarin. Disinggung jumlah pertanyaan serta tujuan pemanggilan tersebut, lagi-lagi Ramadhan berkilah jika dirinya ha nya bersilaturahmi kePolda Sumsel.“Tidak ada yang spesifik. Apa yang ditanya, saya jawab sebisanya. Apa lagi itu per tanyaan yang norma tif,” imbuh dia.
Dalam pemeriksaan tersebut, ia mengaku hanya menjelaskan sejumlah tata tertib serta kode etik yang harus dilakukan seorang penyelenggara negara. Termasuk pedoman-pedoman serta mekanisme penganggaran. “Hanya itu saja. Apa yang jadi pedoman kita sudah sesuai dengan tatib dan kode etik, serta permendagri dalam penyusunan APBD,” jelasnya.
Di bagian lain, dua anak buah Pahri yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Palembang beberapa bulan lalu, Syamsudin Fei (Ka - dis Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD Muba) dan Faisyar (Kepala Bap peda Muba), akan men ja lani sidang perdana di Peng adilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Palembang, hari ini.
Sejak beberapa pekan terakhir, kedua tersangka telah dititipkan oleh KPK di Lapas Pakjo Palembang. Selain kedua nya, dua anggota DPRD Muba yang juga terjaring OTT , Bambang Karyanto dan Adam Munan dar juga telah dijebloskan ke Lapas Pakjo.
Bubun kurniadi/ andhiko tungga alam/
Senin (31/8) sebanyak 10 saksi di periksa, Selasa (1/9) dilan jutkan dengan 22 orang saksi, dan kemarin 17 orang termasuk Sekwan Sumsel Ramadhan S Ba syeban yang dicecar penyi dik. Sehingga total saksi yang diperiksa selama tiga hari te rakhir 49 orang. Mereka terdiri dari anggota DPRD Muba, pejabat dan PNS di ling kungan Pemkab Muba, sopir dan ajudan para tersangka, pi hak swas ta, serta Sekwan DPRD Sumsel Ra madhan S Basyeban.
Pemeriksaan Ramadhan ber kaitan dengan sta tus Lucianty sebagai anggota DPRD Sumsel. Dua hari sebelumnya pe - me riksaan berlangsung di Mako Brimob Polda Sumsel, dan ke marin dipindahkan ke gedung Anton Sujarwo Mapolda Sum sel, karena adanya latihan pa su kan di Mako Brimob. “Di Mako Brimob sedang ada kegiatan rutin, Kontinjensi, latihan ru tin pengamanan, latihan penanggulangan, untuk persiapan Pi lkada serentak,” ujar Kabid Hu mas Polda Sumsel Djarod Padakov kemarin.
Kepala Bagian Pemberintaan KPK Priharsa Nugraha membenarkan adanya pemerik saan puluhan saksi terkait ka sus Muba. “(Kemarin) 17 orang itu diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Bupati Muba Pahri Azhari dan istri,” tulis Priharsa melalui pesan singkat. Adapun 17 nama yang diperiksa kemarin yakni Ramadhan S Basyeban Sekwan Sumsel, danSayuti, staf Sekda Muba.
Lalu Sodingun, Nyadi Yanto, Junsak Hasanudin, Rustam, Abdul Kadir, Arahman, dan Iwan Aldes yang kese muanya anggota DPRD Muba. Selanjutnya Haryanto, ajudan Bupati Muba; Achmad Rizwan, Kepala Staf Protokoler Bu pati Muba; Tri Maya Sari, staf Keuangan PT Energi Cipta Utama; Damin, sopir pribadi ke luarga Bambang Karyanto; Al Khalid Hamzah, staf Bappeda Muba; Achmad Fadly, Kasi Pengendalian dan Operasional Dinas PU Bina Marga Muba; Kholil Albab PNS Dinas PU BM Muba; dan Fathahis - salam Kabid Prasarana & Penyehatan Lingkungan, Dinas PUCK Muba.
Sama seperti sebelumnya, pemeriksaan kemarin berlangsung tertutup dengan pen jagaan ketat petugas. Bahkan di bagian pintu gedung ditutup mimbar pidato yang tertempel kertas bertuliskan ditutup sementara. Berdasarkan pantauan KORAN SINDO PA LEMBANG, kemarin satu persatu para saksi datang dan masuk ke ruangpemeriksaan. Pemerik saan berlangsung dalam dua ta hap, pagi dan siang hari.
Mereka yang menjalani pemerik saan eng gan memberikan komentar kepada wartawanyangmenunggu. Hingga sekitar pukul 15.00 WIB, enam penyidik KPK terlihat keluar sambil mem ba wa empat koper dan satu kar dus yang diduga berkas atau dokumen terkait kasus suap Muba. Bersamaan dengan keluarnya penyidik KPK, terlihat salah satu anggota DPRD Muba, namun langsung meng hindar ketika melihat para war ta wan yang menunggu. Anggota Dewan tersebut lari dan me naiki mobil Innovawarnapu tih.
Sementara Sekwan Sumsel Ramadhan S Basyeban yang ditemui usai pemeriksaan berkelit dengan alasan ke da tangannya ke Mapolda untuk bersilaturahmi dengan saudara. Ramadhan yang mengenakan kemeja putih dan celana hitam langsung bergegas ke mobil Innova hitam yang parkir di belakang Mapolda. Pemeriksaan Ramadhan yang hampir hampir empat jam diduga terkait status istri Bupati Muba yang juga anggota DPRD Sumsel Lucianty yang menjadi tersangka suap Muba.
Ketika ditemui di Gedung DPRD Sumsel, Ramadhan masih enggan memberikan penjelasan terkait pemeriksaannya. Padahal, namanya tertulis jelas pada urutan pertama di jadwal pemeriksaan. “Hanya untuk bersilaturahmi. Ada adik saya di Polda,” kilahnya di Kantor DPRD Sumsel, kemarin. Disinggung jumlah pertanyaan serta tujuan pemanggilan tersebut, lagi-lagi Ramadhan berkilah jika dirinya ha nya bersilaturahmi kePolda Sumsel.“Tidak ada yang spesifik. Apa yang ditanya, saya jawab sebisanya. Apa lagi itu per tanyaan yang norma tif,” imbuh dia.
Dalam pemeriksaan tersebut, ia mengaku hanya menjelaskan sejumlah tata tertib serta kode etik yang harus dilakukan seorang penyelenggara negara. Termasuk pedoman-pedoman serta mekanisme penganggaran. “Hanya itu saja. Apa yang jadi pedoman kita sudah sesuai dengan tatib dan kode etik, serta permendagri dalam penyusunan APBD,” jelasnya.
Di bagian lain, dua anak buah Pahri yang tertangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Palembang beberapa bulan lalu, Syamsudin Fei (Ka - dis Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah (DPPKD Muba) dan Faisyar (Kepala Bap peda Muba), akan men ja lani sidang perdana di Peng adilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Palembang, hari ini.
Sejak beberapa pekan terakhir, kedua tersangka telah dititipkan oleh KPK di Lapas Pakjo Palembang. Selain kedua nya, dua anggota DPRD Muba yang juga terjaring OTT , Bambang Karyanto dan Adam Munan dar juga telah dijebloskan ke Lapas Pakjo.
Bubun kurniadi/ andhiko tungga alam/
(ars)