Rumah Sakit Kewalahan Layani Pasien Cuci Darah

Rabu, 02 September 2015 - 07:59 WIB
Rumah Sakit Kewalahan...
Rumah Sakit Kewalahan Layani Pasien Cuci Darah
A A A
SUKOHARJO - Jumlah penderita gagal ginjal di Kabupaten Sukoharjo mengalami peningkatan setiap tahun. Padahal jumlah rumah sakit yang memiliki fasilitas pelayanan cuci darah sangat minim.

Akibatnya, RS yang melayani penderita ginjal kewalahan menerima pasien. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo Guntur Subyantoro mengungkapkan, minimnya RS yang melayani cuci darah membuat pasien gagal ginjal harus rela antre untuk mendapatkan pelayanan. “Tidak semua rumah sakit memiliki layanan unit cuci darah. Kondisi tersebut membuat pasien harus rela antre untuk mendapatkan pelayanan,” katanya di sela-sela grand opening Unit Hemodialisis di RS Nirmala Suri kemarin.

Guntur mengatakan, meski tidak memiliki data pasti jumlah penderita ginjal, jumlah penderita cenderung meningkat. Hal itu terbukti dengan jumlah pasien Unit Cuci Darah RS Sukoharjo yang membeludak meski sudah mengoperasikan 22 unit mesin. “Untuk di Sukoharjo Kota saja, baru RSUD yang memiliki unit cuci darah. Dengan dibukanya unit cuci darah di RS Nirmala Suri akan menjadikan alternatif baru bagi pasien,” ujarnya.

Terkait unit cuci darah, secara hitungan ekonomis lebih efisien dibanding transplantasi ginjal. Namun, untuk melakukan hal itu, pasien butuh biaya sangat besar, berkisar Rp450 juta hingga Rp500 juta. Jika cuci darah, seorang pasien harus rutin melakukannya dua hingga tiga kali seminggu. Satu kali cuci darah menelan biaya Rp600.000 atau sekitar Rp2,1 juta per minggu. Dirut RS Nirmala Suri Sukoharjo Harun Rosjid menyampaikan, penyediaan fasilitas unit cuci darah di RS Nirmala Suri cukup panjang.

Pembukaan unit tersebut dilandasi masih minimnya unit cuci darah yang dimiliki rumah sakit saat ini. Untuk tahap awal, RS Nirmala Suri membuka empat unit dan akan bertambah hingga 10 unit cuci darah. “Unit ini sudah dilengkapi dengan dua dokter dan juga tiga perawat terlatih untuk cuci darah,” ujarnya.

Menurut Wakil Bupati Sukoharjo Haryanto mengatakan, semakin bertambahnya pasien gagal ginjal membuat peluang tersebut harus bisa ditangkap pihak rumah sakit swasta. Salah satunya dengan membuka pelayanan unit cuci darah. “Rumah Sakit Nirmala Suri ini mampu menangkap peluang karena tingginya permintaan pelayanan cuci darah,” ujarnya.

Sumarno
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0960 seconds (0.1#10.140)