Jalan Menuju Candi Ijo Dikeluhkan
A
A
A
SLEMAN– Jalan menuju Candi Ijo di Dusun Groyokan, Sam bi - rejo, Prambanan dikeluhkan wi sa tawan. Lantaran, banyak jalan yang berlubang dan aspal mengelupas. Sehingga, pengen dara kendaraan bermotor yang akan menuju Candi Ijo dan sebaliknya harus berhati-hati, agar tidak terperosok di jalan yang rusak tersebut. Pengunjung Candi Ijo, Na ta - lia, 19, mengatakan, jalan menuju Candi Ijo, bukan hanya menanjak, namun juga rusak.
Sehingga, atas kondisi ini, sangat membahayakan pengendara kendaraan bermotor, terutama roda dua. Apalagi, bagi yang belum biasa melewati jalan ini. Padahal lokasi Candi Ijo sangat ba - gus. Sebab dapat melihat kota Yogyakarta dan sekitarnya. Ter utama pada malam hari, ke - indahan kota dengan warnawarna lampu sangat menawan.
“Ka rena tempat ini sangat potensial, harusnya infrastruktur diperhatikan,” katanya. Natalia mengungkapkan, Candi Ijo bukan hanya wisata sejarah, namun juga mena warkan pesona tersendiri. Sehingga dapat menjadi obyek wisata alternatif. Terbukti sudah banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini. Khususnya pada waktu sore hari banyak anak muda yang mengha - biskan waktu untuk menikmati pemandangan Kota Yogyakarta dan terbenamnya matahari. “Potensi ini yang mestinya ditangkap. Sebab Candi Ijo dapat menjadi obyek wisata unggulan,” paparnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sle - man AA Ayu Laksmidewi mengakui infrastruktur jalan masih menjadi kendala dalam pengembangan obyek wisata Candi Ijo. Semua ruas jalan dari bawah hingga Candi Ijo rusak. Kebanyakan kerusakan terjadi pada jalan tanjakan tajam. Sehingga pengendara kenda raan harus berhati-hati untuk menghindari lubang tersebut agar tidak terjatuh. “Hanya, untuk masalah ini, kami tidak berwenang untuk mengeluarkan kebijakan. Sebab yang punya kewenangan provinsi,” ungkapnya.
priyo setyawan
Sehingga, atas kondisi ini, sangat membahayakan pengendara kendaraan bermotor, terutama roda dua. Apalagi, bagi yang belum biasa melewati jalan ini. Padahal lokasi Candi Ijo sangat ba - gus. Sebab dapat melihat kota Yogyakarta dan sekitarnya. Ter utama pada malam hari, ke - indahan kota dengan warnawarna lampu sangat menawan.
“Ka rena tempat ini sangat potensial, harusnya infrastruktur diperhatikan,” katanya. Natalia mengungkapkan, Candi Ijo bukan hanya wisata sejarah, namun juga mena warkan pesona tersendiri. Sehingga dapat menjadi obyek wisata alternatif. Terbukti sudah banyak wisatawan yang mengunjungi tempat ini. Khususnya pada waktu sore hari banyak anak muda yang mengha - biskan waktu untuk menikmati pemandangan Kota Yogyakarta dan terbenamnya matahari. “Potensi ini yang mestinya ditangkap. Sebab Candi Ijo dapat menjadi obyek wisata unggulan,” paparnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sle - man AA Ayu Laksmidewi mengakui infrastruktur jalan masih menjadi kendala dalam pengembangan obyek wisata Candi Ijo. Semua ruas jalan dari bawah hingga Candi Ijo rusak. Kebanyakan kerusakan terjadi pada jalan tanjakan tajam. Sehingga pengendara kenda raan harus berhati-hati untuk menghindari lubang tersebut agar tidak terjatuh. “Hanya, untuk masalah ini, kami tidak berwenang untuk mengeluarkan kebijakan. Sebab yang punya kewenangan provinsi,” ungkapnya.
priyo setyawan
(bhr)