Peresmian Tugu Lam-Alif Melenceng dari Target
A
A
A
TASIKMALAYA - Target penyelesaian Tugu Lam-Alif yang berada tepat di depan Ge - dung Setda Kabupaten Tasikmalaya melenceng dari deadline awal.
Semula Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) me nar getkan akan selesai dan di buka secara resmi pada perayaan Hari Jadi Tasikmalaya ke- 904, Senin (24/8) lalu, namun ternyata hingga waktunya tiba tugu tersebut belum bisa diresmikan dan masih terselimut kain. Pembangunan tugu yang meng habiskan dana ratusan juta rupiah ini telah berlangsung lebih dari 6 bulan.
Beberapa kali Distarkim berencana untuk meresmikan dan membuka kain yang menyelimuti tugu. Sa yang hal itu tidak terwujud, meski sebenarnya secara kasat mata pembangunan tugu ter sebut telah terlihat selesai sepenuhnya. Bahkan taman bunga penghias di sekitar tugu lam-alif juga dinilai hampir selesai seluruhnya.
Dijelaskan Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Nana Rukmana, sebulan yang lalu pihaknya memang sempat merencanakan peresmian Tugu Lam-Alif bisa dilaksanakan bertepatan dengan hari jadi Tasikmalaya ke-904 tahun. Namun dengan berbagai hal, terpaksa peresmian tugu ini dibatalkan. Secara fisik pembangunan sebenarnya telah selesai sepenuhnya, meski target proyek masih menyisakan jeda waktu masih panjang.
Sebab Dinas mengejar target selesai pada saat hari jadi Tasik. “Kemarin wacananya memang akan diresmikan pada hari jadi Tasikmalaya, tetapi ada hal lain dan akan diresmikan sekitar bulan Oktober. Nantilah itu untuk peresmian dan sosialisasi ranahnya di Pak Bupati,” ungkap Nana. Masalah di luar pem bangunan yang dituding Nana menjadi gagalnya peresmian Tugu Lam- Alip.
Sebab menurut keinginan sebagian pihak, jika peresmian saja kurang afdol tanpa adanya leap-late (brosur). Dan untuk brosur ini dikatakan digarap oleh dinas lain, yakni Dinas Pendidikan. Untuk tugas Distarkim dinilai sudah selesai dan siap diresmikan kapan saja. Pembangunan Tugu Lam- Alip ini sempat menjadi sorotan mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
Pasalnya, selain menyedot anggaran cukup besar juga proses pem - bangunan tugu ini memakan waktu cukup lama. Beberapa bu lan lalu pembangunan tugu ini bahkan sempat didemo mahasiswa. Mereka mensinyalir ada keganjilan dalam penggunaan ang garan proyek pembangunannya. Meski begitu, pembangunan tugu terus berjalan bah kan sempat dirombak dari pembangunan semula.
Termasuk penambahan lahan par kir Setda Kabupaten Tasikmalaya yang menempel ke tangga tugu. “Kami sendiri belum paham apa maksud dan tujuannya didirikan tugu itu tepat dihalaman depan Gedung Setda, serta apakah sudah ada rencananya sejak dulu atau baru dilakukan pada saat bupati saat ini.
Namun apapun itu diharapkan tugu itu memberikan arti dan manfaat kepada masyarakat, jangan hanya menjadi simbol penghias semata,” ujar Ketua DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya Nana Sumarna.
Nanang kuswara
Semula Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim) me nar getkan akan selesai dan di buka secara resmi pada perayaan Hari Jadi Tasikmalaya ke- 904, Senin (24/8) lalu, namun ternyata hingga waktunya tiba tugu tersebut belum bisa diresmikan dan masih terselimut kain. Pembangunan tugu yang meng habiskan dana ratusan juta rupiah ini telah berlangsung lebih dari 6 bulan.
Beberapa kali Distarkim berencana untuk meresmikan dan membuka kain yang menyelimuti tugu. Sa yang hal itu tidak terwujud, meski sebenarnya secara kasat mata pembangunan tugu ter sebut telah terlihat selesai sepenuhnya. Bahkan taman bunga penghias di sekitar tugu lam-alif juga dinilai hampir selesai seluruhnya.
Dijelaskan Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Nana Rukmana, sebulan yang lalu pihaknya memang sempat merencanakan peresmian Tugu Lam-Alif bisa dilaksanakan bertepatan dengan hari jadi Tasikmalaya ke-904 tahun. Namun dengan berbagai hal, terpaksa peresmian tugu ini dibatalkan. Secara fisik pembangunan sebenarnya telah selesai sepenuhnya, meski target proyek masih menyisakan jeda waktu masih panjang.
Sebab Dinas mengejar target selesai pada saat hari jadi Tasik. “Kemarin wacananya memang akan diresmikan pada hari jadi Tasikmalaya, tetapi ada hal lain dan akan diresmikan sekitar bulan Oktober. Nantilah itu untuk peresmian dan sosialisasi ranahnya di Pak Bupati,” ungkap Nana. Masalah di luar pem bangunan yang dituding Nana menjadi gagalnya peresmian Tugu Lam- Alip.
Sebab menurut keinginan sebagian pihak, jika peresmian saja kurang afdol tanpa adanya leap-late (brosur). Dan untuk brosur ini dikatakan digarap oleh dinas lain, yakni Dinas Pendidikan. Untuk tugas Distarkim dinilai sudah selesai dan siap diresmikan kapan saja. Pembangunan Tugu Lam- Alip ini sempat menjadi sorotan mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.
Pasalnya, selain menyedot anggaran cukup besar juga proses pem - bangunan tugu ini memakan waktu cukup lama. Beberapa bu lan lalu pembangunan tugu ini bahkan sempat didemo mahasiswa. Mereka mensinyalir ada keganjilan dalam penggunaan ang garan proyek pembangunannya. Meski begitu, pembangunan tugu terus berjalan bah kan sempat dirombak dari pembangunan semula.
Termasuk penambahan lahan par kir Setda Kabupaten Tasikmalaya yang menempel ke tangga tugu. “Kami sendiri belum paham apa maksud dan tujuannya didirikan tugu itu tepat dihalaman depan Gedung Setda, serta apakah sudah ada rencananya sejak dulu atau baru dilakukan pada saat bupati saat ini.
Namun apapun itu diharapkan tugu itu memberikan arti dan manfaat kepada masyarakat, jangan hanya menjadi simbol penghias semata,” ujar Ketua DPD KNPI Kabupaten Tasikmalaya Nana Sumarna.
Nanang kuswara
(bbg)