Kepulan Asap Masih Terlihat di Gunung Lawu
A
A
A
KARANGANYAR - Kebakaran di Gunung Lawu sejak beberapa hari lalu telah melalap puluhan hektar vegetasi yang ada di Hutan Lawu Karanganyar. Saat ini api sudah mulai mengecil meski belum sepenuhnya padam.
Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Bromo, mewakili Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lawu Utara, mengatakan, kebakaran yang terjadi sjak awal pekan lalu telah melalap tanaman yang ada di beberapa petak.
Menurutnya di petak 63 F Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Nglerak, api telah melalap tanaman hutan seluas 25 hektare. Tidak hanya itu api juga melalap petak 63 G seluas 10 hektar dan 63 H seluas lima hektar yang berada di RPH Tambak.
Dari informasi yang didapatkannya api sudah mulai mengecil dan tidak terlihat lagi dari jarak yang jauh. Meski demikian kepulan asap masih terlihat di beberapa titik.
"Kepulan asap itu diduga dari bara api yang yang masih menyala akibat kebakaran yang terjadi sebelumnya," katanya.
Meski demikian kondisi itu masih terus diwaspadai karena sewaktu-waktu api bisa kembali membesar karena tiupan angin dan suhu udara yang tinggi.
Sejumlah petugas juga masih berjaga-jaga dilapangan dan mencoba melokalisir api dengan cara manual yakni membuat parit di sekitar lokasi kebakaran.
"Sampai saat ini total luasan lahan belum bisa kita pastikan berapa, namun yang jelas petugas sudah siaga nonstop untuk menghalau dan memantau pergerakan api," pungkasnya.
Kepala Resort Pemangku Hutan (KRPH) Bromo, mewakili Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Lawu Utara, mengatakan, kebakaran yang terjadi sjak awal pekan lalu telah melalap tanaman yang ada di beberapa petak.
Menurutnya di petak 63 F Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Nglerak, api telah melalap tanaman hutan seluas 25 hektare. Tidak hanya itu api juga melalap petak 63 G seluas 10 hektar dan 63 H seluas lima hektar yang berada di RPH Tambak.
Dari informasi yang didapatkannya api sudah mulai mengecil dan tidak terlihat lagi dari jarak yang jauh. Meski demikian kepulan asap masih terlihat di beberapa titik.
"Kepulan asap itu diduga dari bara api yang yang masih menyala akibat kebakaran yang terjadi sebelumnya," katanya.
Meski demikian kondisi itu masih terus diwaspadai karena sewaktu-waktu api bisa kembali membesar karena tiupan angin dan suhu udara yang tinggi.
Sejumlah petugas juga masih berjaga-jaga dilapangan dan mencoba melokalisir api dengan cara manual yakni membuat parit di sekitar lokasi kebakaran.
"Sampai saat ini total luasan lahan belum bisa kita pastikan berapa, namun yang jelas petugas sudah siaga nonstop untuk menghalau dan memantau pergerakan api," pungkasnya.
(nag)