Penumpang Sepi, Tukang Ojek Jual Narkoba
A
A
A
KAYUAGUNG - Dua orang tukang ojek di Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), M Saleh, 25, dan Adrian Putra, 34, warga Kelurahan Sidak ersa, Kecamatan Kayuagung, mencari uang tambahan dengan cara menjual narkoba. Namun bisnis haram itu terhenti karena aksi mereka diketahui aparat kepolisian yang berhasil menangkapnya.
Awalnya jajaran Satres Narkoba Polres OKI, Rabu (26/8) malam, menangkap M Saleh. Dari hasil pengembangan kasus, selanjutnya polisi berhasil menangkap Adrian. Dari kedua tersangka, polisi menyita barang bukti (BB) 26 paket sabu-sabu, satu paket daun gan ja kering, 4 HP dan uang tunai Rp6.555.000 yang di duga hasil penjualan sabu-sabu.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, tertangkapnya kedua penjual narkoba ini berkat informasi dari masyarakat. Informasi ini ditindaklanjuti dengan melaku kan penyelidikan dan menrunkan petugas yang menya mar menjadi pembeli. “Kedua tersangka ini sudah menjadi target operasi kami.
Saat ini masih kita kem bangkan lagi untuk mengejar para pemasok sabu-sabu dan ganja tersebut yang identitasnya sudah kami ketahui,” ungkap Kasatres Narkoba Polres OKI AKP Rio Maurice Prakasa kemarin. Tersangka Adrian Putra mengatakan, sabu-sabu yang disita polisi itu ia beli dari Heri warga Palembang.
Saat jual beli, ia dan Heri janjian ber temu di Pasar Tanjungraja Ogan Ilir. Setidaknya sudah 5 bulan bisnis sabu-sabu dijalaninya. “Setiap kali beli cuma ¼ kantong, harganya Rp3 juta. Lalu aku bagi menjadi 10 paket. Ada yang paket sedang dan paket kecil. Yang paket sedang aku jual Rp250.000 dan Rp 200.000, paket kecil aku jual Rp - 150.000 dan Rp100.000. Mo - dal Rp3 juta, duit masuk se ki - tar Rp5 jutaan.
Ini habis dalam waktu seminggu,” jelasnya. Sementara tersangka Saleh mengatakan, 1 paket kecil gan - ja yang disita polisi merupakan miliknya. Ia sudah 3 bulan terakhir berjualan ganja yang dibelinya dari Said warga Jambi. Pembelian dengan cara memesan menggunakan HP, lalu sepekan kemudian ganja dikirim menggunakan jasa travel. “Sudah 3 kali pesan, duitnya ditransfer.
Sekali pesan jum lahnya 1 paket sedang harganya Rp2 juta. Lalu 1 paket sedang ini aku bagi-bagi menjadi 20 paket, dan aku jual 1 paket kecil Rp20.000 sampai Rp25.000. Jadi modal Rp2 juta, duitmasukbisaRp4juta an. Paling tidak, 20paketkecilinihabisdijual sebulan,” jelas nya.
M Rohali
Awalnya jajaran Satres Narkoba Polres OKI, Rabu (26/8) malam, menangkap M Saleh. Dari hasil pengembangan kasus, selanjutnya polisi berhasil menangkap Adrian. Dari kedua tersangka, polisi menyita barang bukti (BB) 26 paket sabu-sabu, satu paket daun gan ja kering, 4 HP dan uang tunai Rp6.555.000 yang di duga hasil penjualan sabu-sabu.
Informasi yang dihimpun KORAN SINDO PALEMBANG, tertangkapnya kedua penjual narkoba ini berkat informasi dari masyarakat. Informasi ini ditindaklanjuti dengan melaku kan penyelidikan dan menrunkan petugas yang menya mar menjadi pembeli. “Kedua tersangka ini sudah menjadi target operasi kami.
Saat ini masih kita kem bangkan lagi untuk mengejar para pemasok sabu-sabu dan ganja tersebut yang identitasnya sudah kami ketahui,” ungkap Kasatres Narkoba Polres OKI AKP Rio Maurice Prakasa kemarin. Tersangka Adrian Putra mengatakan, sabu-sabu yang disita polisi itu ia beli dari Heri warga Palembang.
Saat jual beli, ia dan Heri janjian ber temu di Pasar Tanjungraja Ogan Ilir. Setidaknya sudah 5 bulan bisnis sabu-sabu dijalaninya. “Setiap kali beli cuma ¼ kantong, harganya Rp3 juta. Lalu aku bagi menjadi 10 paket. Ada yang paket sedang dan paket kecil. Yang paket sedang aku jual Rp250.000 dan Rp 200.000, paket kecil aku jual Rp - 150.000 dan Rp100.000. Mo - dal Rp3 juta, duit masuk se ki - tar Rp5 jutaan.
Ini habis dalam waktu seminggu,” jelasnya. Sementara tersangka Saleh mengatakan, 1 paket kecil gan - ja yang disita polisi merupakan miliknya. Ia sudah 3 bulan terakhir berjualan ganja yang dibelinya dari Said warga Jambi. Pembelian dengan cara memesan menggunakan HP, lalu sepekan kemudian ganja dikirim menggunakan jasa travel. “Sudah 3 kali pesan, duitnya ditransfer.
Sekali pesan jum lahnya 1 paket sedang harganya Rp2 juta. Lalu 1 paket sedang ini aku bagi-bagi menjadi 20 paket, dan aku jual 1 paket kecil Rp20.000 sampai Rp25.000. Jadi modal Rp2 juta, duitmasukbisaRp4juta an. Paling tidak, 20paketkecilinihabisdijual sebulan,” jelas nya.
M Rohali
(ftr)