Wartawan Bantu Korban Kekeringan di Pamekasan
A
A
A
PAMEKASAN - Wartawan harian di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, memberi bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan di daerah.
"Ini merupakan kepedulian jurnalis Pamekasan melihat kondisi warga yang banyak mengeluh kekurangan air bersih," terang ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Moh Zuhri, Rabu (26/8/2015).
Dikatakan Zuhri, biaya yang dikeluarkan untuk membeli air bersih merupakan sumbangan dari wartawan harian di Pamekasan, yang dikumpulkan untuk membeli air untuk diberikan kepada warga.
"Hari ini ada 15 tangki ukuran 5.000 liter yang kami berikan ke warga di Desa Larangan Tokol, dan Desa Ambat," sambungnya.
Selain ke rumah warga, bantuan air bersih juga disalurkan ke masjid dan musala. Serta, sejumlah pondok pesantren yang mengalami kesulitan air bersih.
Sobakoh (33), salah satu warga mengaku senang dengan adanya bantuan air bersih tersebut. Sebab selama ini warga harus membeli dan mengais sisa air di sumur di pematang sawah.
"Kami sangat berterima kasih karena sudah ikhlas memberikan bantuan air, kami sebagai masyarakat merasa diperhatikan," pungkasnya.
"Ini merupakan kepedulian jurnalis Pamekasan melihat kondisi warga yang banyak mengeluh kekurangan air bersih," terang ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) Moh Zuhri, Rabu (26/8/2015).
Dikatakan Zuhri, biaya yang dikeluarkan untuk membeli air bersih merupakan sumbangan dari wartawan harian di Pamekasan, yang dikumpulkan untuk membeli air untuk diberikan kepada warga.
"Hari ini ada 15 tangki ukuran 5.000 liter yang kami berikan ke warga di Desa Larangan Tokol, dan Desa Ambat," sambungnya.
Selain ke rumah warga, bantuan air bersih juga disalurkan ke masjid dan musala. Serta, sejumlah pondok pesantren yang mengalami kesulitan air bersih.
Sobakoh (33), salah satu warga mengaku senang dengan adanya bantuan air bersih tersebut. Sebab selama ini warga harus membeli dan mengais sisa air di sumur di pematang sawah.
"Kami sangat berterima kasih karena sudah ikhlas memberikan bantuan air, kami sebagai masyarakat merasa diperhatikan," pungkasnya.
(san)