Desain Busana Anak La Mariposa
A
A
A
SURABAYA - Keceriaan anakanak bisa dimunculkan dari busananya. Alasan ini yang membuat Florence Cheryl Chandra, salah seorang desainer busana anak-anak, mendesain busana bertema La Mariposa.
Nama La Mariposa berasal dari Spanyol yang berarti kupu-kupu. Karena itu, semua busana yang ditampilkan kali ini ada unsur kupu-kupunya. Seperti busana swallow tail berwarna kuning yang bagian bawahnya lebih mengembang mirip sayap kupu-kupu. Berbeda lagi dengan busana warna cokelat muda yang menonjolkan nuansa kupu-kupu lewat bagian punggung dibuat berlapis sehingga makin mirip sayap kupu-kupu.
”Busana warna cokelat ini memang menjadi semacam maskot kita karena ada beberapa lapis yang sengaja dibuat sehingga menyerupai kupukupu,” kata Cheryl, kemarin. Hampir semua busana pesta yang diusung Cheryl menambahkan aksen kupu-kupu, baik dari motif maupun potongan. Beberapa busana yang menonjolkan potongan kupukupu, yakni busana warna kuning, tetapi Cheryl tidak membuatnya mengembang melainkan hanya memiliki potongan lurus.
Menurut dia, busana tersebut terinspirasi dari kepompong yang juga merupakan bagian dari siklus hidup kupukupu. ”Koleksi kali ini memang mengusung semua yang berkaitan dengan kupu-kupu termasuk kepompong. Jadi beberapa desain juga dibuat mirip kepompong,” katanya.
Busana yang mirip kepompong ini terbuat dari bahan dutchess dan dipadu dengan tulle yang dipotong kecil-kecil kemudian dijahit satu per satu. Saat dikenakan tentu akan membuat anak-anak terlihat makin manis seperti saat dikenakan Jula, salah seorang model anak. Jula tampak anggun mengenakan rancangan busana Cheryl yang dikenal menggunakan bahan berkualitas premium.
Busana lain yang tidak kalah cantik, yakni untuk remaja seperti yang dikenakan Merle. Busana berwarna nude yang atasannya tanpa lengan dan sebatas dada ini terlihat unik dari bordirannya.
Beberapa bordir sengaja dibentuk kupu-kupu kemudian dijahit, bahkan beberapa bordir juga tampak timbul sehingga berbeda dari bordir yang umum kita lihat. Detail lain yang digunakannya berupa mutiara dan batuan swaroski supaya tampak sedikit berkilau.
Mamik wijayanti
Nama La Mariposa berasal dari Spanyol yang berarti kupu-kupu. Karena itu, semua busana yang ditampilkan kali ini ada unsur kupu-kupunya. Seperti busana swallow tail berwarna kuning yang bagian bawahnya lebih mengembang mirip sayap kupu-kupu. Berbeda lagi dengan busana warna cokelat muda yang menonjolkan nuansa kupu-kupu lewat bagian punggung dibuat berlapis sehingga makin mirip sayap kupu-kupu.
”Busana warna cokelat ini memang menjadi semacam maskot kita karena ada beberapa lapis yang sengaja dibuat sehingga menyerupai kupukupu,” kata Cheryl, kemarin. Hampir semua busana pesta yang diusung Cheryl menambahkan aksen kupu-kupu, baik dari motif maupun potongan. Beberapa busana yang menonjolkan potongan kupukupu, yakni busana warna kuning, tetapi Cheryl tidak membuatnya mengembang melainkan hanya memiliki potongan lurus.
Menurut dia, busana tersebut terinspirasi dari kepompong yang juga merupakan bagian dari siklus hidup kupukupu. ”Koleksi kali ini memang mengusung semua yang berkaitan dengan kupu-kupu termasuk kepompong. Jadi beberapa desain juga dibuat mirip kepompong,” katanya.
Busana yang mirip kepompong ini terbuat dari bahan dutchess dan dipadu dengan tulle yang dipotong kecil-kecil kemudian dijahit satu per satu. Saat dikenakan tentu akan membuat anak-anak terlihat makin manis seperti saat dikenakan Jula, salah seorang model anak. Jula tampak anggun mengenakan rancangan busana Cheryl yang dikenal menggunakan bahan berkualitas premium.
Busana lain yang tidak kalah cantik, yakni untuk remaja seperti yang dikenakan Merle. Busana berwarna nude yang atasannya tanpa lengan dan sebatas dada ini terlihat unik dari bordirannya.
Beberapa bordir sengaja dibentuk kupu-kupu kemudian dijahit, bahkan beberapa bordir juga tampak timbul sehingga berbeda dari bordir yang umum kita lihat. Detail lain yang digunakannya berupa mutiara dan batuan swaroski supaya tampak sedikit berkilau.
Mamik wijayanti
(ftr)