Diselimuti Kabut Asap, Garuda Indonesia Divert di Palembang
A
A
A
PALEMBANG - Cuaca buruk akibat kabut asap di Bandara Sultan Thaha Jambi membuat sejumlah penerbangan terganggu. Di antaranya penerbangan Maskapai Garuda Indonesia, di Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 130 dari Jakarta, terpaksa mendarat atau mengalihkan pendaratan (divert) di Palembang. Pesawat berpenumpang 132 orang itu mendarat pukul 08.02 Wib.
Para penumpang juga terpaksa menunggu lebih dari satu jam di ruang tunggu bandara, sebelum pesawat melanjutkan perjalanan ke Jambi sekitar pukul 10.00 Wib dengan mengangkut 130 penumpang.
“Tadi pesawat Garuda yang mendarat divert sebanyak 132 orang, namun yang melanjutkan penerbangan 130 orang. Pesawat GA 130 kembali berangkat dua jam kemudian,” ungkap salah satu petugas bandara, Rabu (19/8/2015).
Cuaca buruk di Jambi, juga membuat pesawat Garuda Indonesia dengan rute Palembang menuju Jambi mengalami keterlambatan (delay). Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7114 mengalami keterlambatan satu jam.
Berdasarkan jadwal pesawat yang berangkat pada pukul 08.55 Wib, baru bisa berangkat pada pukul 09.55 Wib. Pesawat Garuda Indonesia yang berpenumpang 50 orang itu baru dapat take off (terbang) setelah kondisi jarak pandang dapat dilintasi.
“Yang delay (terlambat) hanya pesawat pagi. Setelah jam 10 Wib, penerbangan ke Jambi kembali normal,” tandasnya.
Terpisah, General Manager (GM) PT Angkasa Pura II (PT AP II) Iskandar Hamid mengatakan, penerbangan menuju dan ke Bandara Sultan Thaha mengalami masalah akibat kabut asap.
"Satu pesawat Garuda Indonesia dengan rute Jambi mengalami keterlambatan, dan pesawat dari Jakarta terpaksa mendarat di bandara SMB II. Pengaruh kabut asap membuat penerbangan terganggu," jelasnya.
Sementara itu, Duty Manager Operation Garuda Indonesia BO SMB II Palembang Panusunan Harahap mengatakan, kondisi Bandara Jambi mengalami penurunan jarak pandang disebabkan oleh kabut asap.
"Jarak pandang menurun membuat pesawat kesulitan mendarat di landasan bandara Jambi. Akibatnya ada yang mendarat di Palembang dan ada juga yang delay. Jarak pandangnya sekitar 1.000 meter," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 130 dari Jakarta, terpaksa mendarat atau mengalihkan pendaratan (divert) di Palembang. Pesawat berpenumpang 132 orang itu mendarat pukul 08.02 Wib.
Para penumpang juga terpaksa menunggu lebih dari satu jam di ruang tunggu bandara, sebelum pesawat melanjutkan perjalanan ke Jambi sekitar pukul 10.00 Wib dengan mengangkut 130 penumpang.
“Tadi pesawat Garuda yang mendarat divert sebanyak 132 orang, namun yang melanjutkan penerbangan 130 orang. Pesawat GA 130 kembali berangkat dua jam kemudian,” ungkap salah satu petugas bandara, Rabu (19/8/2015).
Cuaca buruk di Jambi, juga membuat pesawat Garuda Indonesia dengan rute Palembang menuju Jambi mengalami keterlambatan (delay). Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 7114 mengalami keterlambatan satu jam.
Berdasarkan jadwal pesawat yang berangkat pada pukul 08.55 Wib, baru bisa berangkat pada pukul 09.55 Wib. Pesawat Garuda Indonesia yang berpenumpang 50 orang itu baru dapat take off (terbang) setelah kondisi jarak pandang dapat dilintasi.
“Yang delay (terlambat) hanya pesawat pagi. Setelah jam 10 Wib, penerbangan ke Jambi kembali normal,” tandasnya.
Terpisah, General Manager (GM) PT Angkasa Pura II (PT AP II) Iskandar Hamid mengatakan, penerbangan menuju dan ke Bandara Sultan Thaha mengalami masalah akibat kabut asap.
"Satu pesawat Garuda Indonesia dengan rute Jambi mengalami keterlambatan, dan pesawat dari Jakarta terpaksa mendarat di bandara SMB II. Pengaruh kabut asap membuat penerbangan terganggu," jelasnya.
Sementara itu, Duty Manager Operation Garuda Indonesia BO SMB II Palembang Panusunan Harahap mengatakan, kondisi Bandara Jambi mengalami penurunan jarak pandang disebabkan oleh kabut asap.
"Jarak pandang menurun membuat pesawat kesulitan mendarat di landasan bandara Jambi. Akibatnya ada yang mendarat di Palembang dan ada juga yang delay. Jarak pandangnya sekitar 1.000 meter," pungkasnya.
(san)