Pelaku Penyerangan Kantor BNN Terekam CCTV

MAKASSAR - Aksi penyerangan di kantor Badan Narkotika Nasional ( BNN) di Makassar, Sulsel oleh belasan pelaku berhasil terekam kamera pengintai CCTV.

Dalam rekaman CCTV ini belasan pelaku melakukan aksi perusakan kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) menggunakan batu.

Diantara mereka bahkan ada yang menggunakan busur atau panah. Nampak para pelaku terlebih dahulu menendang pagar kantor BNN kemudian masuk dan membentangkan busur atau anak panah ke arah kantor tersebut.

Sejumlah kaca di kantor BNN Makassar di Jalan Nuri Kelurahan Maccini Somabala, Kecamatan Tamalate Makassar, Sulsel ini masih terlihat pecah setelah diserang oleh belasan pelaku menggunakan batu dan anak panah atau busur.

Sejauh ini lima pelaku dari belasan pelaku lainnya telah berhasil diamankan polisi setelah sebelumnya tiga diantaranya terlebih dahulu diciduk sesaat setelah aksi penyerangan berlangsung.

Hingga kini sejumlah pelaku lainnya yang telah diketahui identitasnya masih dalam pengejaran petugas dari Polsek Tamalate Makassar.

Kepala BNN Makassar Brigjen Pol Budiman Manalu mengungkapkan, motif dari balik perusakan atau penyerangan kantor BNN di wilayah ini bermula dari tindakan salah seorang Babinsa di wilayah ini lantaran mengamankan salah satu dari kelompok pelaku penyerangan disaat melakukan patroli.

Lalu Babinsa tersebut diserang oleh rekan-rekan pelaku. Kemudian korban menyelamatkan diri dan masuk ke kantor BNN saat nyaris menjadi aksi amuk dari para pelaku penyerangan.

Hingga akhirnya membuat kantor BNN menjadi sasaran aksi penyerangan atau perusakan oleh belasan pelaku penyerangan yang diduga tengah mabuk.

"Jadi aksi perusakan atau penyerangan di kantornya ini tidak terkait dengan kasus jaringan narkoba yang ditangani oleh pihak BNN Makassar, " timpal Budiman Manalu.

Hingga berita ini diturunkan aparat Polsek Tamalate yang menangani aksi penyerangan atau perusakan kantor BNN ini telah berhasil mengamankan lima pelaku penyerangan.

Masing-masing kelima pelaku yang telah diamankan polisi diantaranya Arman Maulana (22), Reza Pahlepi (20), Ardiansyah (21), Nur Akbar alias Rangga dan M Bur Salam alias Habibi.

“Kita berharap para pelaku dijerat hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku, “ kata Brigjen Pol Budiman Manalu.