Poldasu Siap Tindak Spekulan Daging

Rabu, 12 Agustus 2015 - 08:49 WIB
Poldasu Siap Tindak Spekulan Daging
Poldasu Siap Tindak Spekulan Daging
A A A
MEDAN - Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) siap menindak tegas oknum yang menyebabkan kelangkaan daging sapi di pasaran sehingga menimbulkan melonjaknya harga daging. Sebab melonjaknya harga daging sangat meresahkan masyarakat, baik konsumen maupun pedagang.

Bahkan di Jawa, pedagang melakukan aksi mogok berjualan. Saat ini harga daging sapi di Medan menembus kisaran Rp125.000/kilogram (kg). “Kami sedang menyelidiki penyebab kelangkaan daging sapi di pasaran. Kalau terbukti ada permainan spekulan, pasti kami tindak tegas,” kata Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas) Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, kemarin.

Menurut Nainggolan, hingga saat ini petugas kepolisian, baik secara terbuka maupun tertutup, telah menyelidiki penyebab kelangkaan dan melambungnya harga kebutuhan pokok itu. Polisi diperintahkan turun langsung ke pasar, khususnya ke los penjualan daging dan penyuplainya. “Sekarang kami sedang menyelidiki, apakah kelangkaan ini disebabkan ulah spekulan atau memang importir yang tidak menyuplai daging sapi tersebut,” ujar Nainggolan.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan terus mencari siapa pelaku yang memainkan harga daging sapi sehingga melambung tinggi di pasaran. Menurut Jokowi, pemerintah akan menerapkan Undang-Undang Pangan untuk menindak pengusaha daging yang nakal. ”Ada Undang-Undang Pangan, hatihati.

(Permainan siapa), baru dicari,” ujar Presiden di Jakarta, tadi malam. Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta ini, pemerintah akan mengimpor daging sapi dalam jumlah besar untuk mengatasi kelangkaan. Dengan demikian, harga daging sapi bisa turun di kisaran Rp90.000- Rp100.000/kg.

”Saya ingin bandingkan harga di negara lain, bisa Rp50.000, bisa Rp45.000. Kenapa kita sudah kita impor harganya masih tinggi? Apa jalan keluarnya? Ya saya nanti akan beli langsung, pemerintah akan beli langsung untuk membuktikan bahwa harga daging itu bisa lebih murah,” jelasnya.

Frans marbun/ rarasati syarief
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8456 seconds (0.1#10.140)