Kinerja Tiga BUMD Masih Loyo

Selasa, 11 Agustus 2015 - 10:44 WIB
Kinerja Tiga BUMD Masih Loyo
Kinerja Tiga BUMD Masih Loyo
A A A
PALEMBANG - Kinerja dan kontribusi tiga dari empat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Palembang ternyata masih jauh dari harapan. Dari empat BUMD yakni, PD Pasar Palembang Jaya, PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) dan Patralog, hanya satu yang memberikan kontribusi baik yaitu PDAM Tirta Musi Palembang.

Ironisnya lagi, kucuran dana subsidi segar bernilai miliran rupiah masih terus diberikan Pemerintah Kota Palembang. Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkot Palembang Hardayani membenarkan hanya PDAM Tirta Musi Palembang yang masuk kategori bagus lantaran telah memberikan pemasukkan terhadapkas daerah. Sedangkan kinerja PD Pasar belum optimal atau belum memenuhi target yang diharapkan.

Sementara PT SP 2J yang banyak memiliki unit selalu dibelit persoalan teknis maupun nonteknis. Bahkan, kata Hardayani, SP - 2J justru mengalami kerugian. Sedangkan PT Patralog baru akan diaktifkan lagi setelah sebelumnya sempat vakum. “Setiap tahun kita lakukan evaluasi. Memang kita akui untuk PD Pasar belum op timal, PD AM bagus, SP2J belum op timal juga dan merugi.

Sedangkan Patralog lagi vakum karena di rutnya me ning gal du nia,” ujar Hardayani, kemarin. Menyikapi masih be lum optimalnya BUMD di lingkungan Pemkot Palembang, Hardayani dan jajarannya akan terus melakukan sejumlah langkah seperti melakukan efisiensi terhadap seluruh organisasi BUMD. “Termasuk kondisi keuangan dan manajemennya.

Disamping itu juga, setiap BUMD diharapkan memiliki business plan terkait perencanaan dalam waktu dekat, menengah dan pan jang. Juga kajian kebutuhan manajemen secara baik. “Intinya jangan besar pasak dari tiang,” kata Hardayani. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Palembang M Zulfan meng ungkap kan, PD Pasar tahun 2013 berhasil memberikan pema sukan bagi kas daerah senilai Rp1 miliar, namun tahun 2014 turun menjadi Rp592 juta.

Padahal targetnya Rp15 miliar pertahun. “Nilai itu semua setelah diaudit dan ketahui keuntungannya menurun,” ungkap Zulfan. Sedangkan untuk PDAM dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Yakni pada tahun 2013 senilai Rp25 miliar, tahun 2014, Rp27 miliar dan tahun 2015 ditargetkan Rp29 miliar.

“Untuk kondisi keuangan PT SP2J dirasakan cukup disayang kan karena mengalami keru gian tahun 2014 senilai Rp4 miliar. Padahal penyertaan modal yang diberikan sudah sangat banyak hingga puluhan miliar rupiah,” ujarnya. Belum kuatnya manajemen PTSP2J diakui Zulfan, mem buat SP2J masih disubsidi dari APBD. Seingatnya tahun 2014 subsidi diberikan Rp8 miliar dan tahun 2015 senilai Rp23 miliar.

“Kita masih memberikan sub sidi karena belum bisa mandiri. Apalagi subsidi dibe ri kan untuk peningkatan pelayanan masyarakat terkait ang kut an massal yang aman dan nya man. Seperti ongkos unit BRT Transmusi itu masih disubsidi,” katanya. Penumpang, katadia, hanya dikenakan bayaran Rp6.000, namun padahal jika ha rus bayar nonsubsidi bisa Rp10.000.

“Kita subsidi untuk meringankan masyarakat dan tidak dibeb ankan kepada masyarakat,” ujarnya. Seperti diketahui PT SP2J juga memiliki banyak unit seperti mengurusi BRT Transmusi, kapal pesiar, Rusunawa Kasnariansyah dan Kertapati, jaringan gas kota dan PLTG Sematang Borang.

“PT SP2J juga ada anak usaha yakni BPR Pasar, dimana operasional BPR Pasar masih dalam proses izin OJK. Se dangkan BUMD PT Patralog merupakan unit trading dan logistik,” ucapnya. Zulfan menambahkan, dari hasil evaluasi pihak nya kesulitan berkembangnya PT SP2J seperti pegawai yang banyak dan tak sesuai sehingga anggaran banyak dihabiskan untuk be ban pegawai. Disamping juga banyak unit usahanya belum berkembang baik.

“Padahal untuk gas kota itu bisa untung, rusunawa juga bisa. Begitu juga kalau PTLG Sematang Borang beroperasi tentu menguntungkan. Namun untuk sementara ini kenya taan nya masih merugi,” ujarnya. Sebelumnya, lanjut Zulfan, Transmusi sudah dianggarkan perbaikan bus yang rusak.

Dan sekarangsudah120busyanglaik beroperasidari 150busyangada. “Ke depannya armada Transmusi akan ditambah dengan bantuan pusat,” ujar Zulfan. Patralog, kata Zulfan baru akan diaktifkan setelah pengangkatan direksinya lengkap. Begitu juga dengan komisarisnya. Untuk penentuan direksinya sangat tergantung dengan kebijakan wali kota.

Zulfan menambahkan, sekarang sudah ada tim pem bina BUMD, yang terdiri dari Sekda, BPKD, Asisten II, Bagian Ekonomi, Inspektorat dan lainnya. “Tugas mereka adalah terus melakukan kajian terhadap permasalahn di BUMD. Sedangkan pengambil keputusan tetap pada wali kota, seperti pe ngang kat an dan pemberhentian direksi.

Ke depannya untuk BUMD yang PT bisa ada ada dewan pengawas independen agar kinerjanya lebih baik lagi,” katanya. Menurut Zulfan, direksi BU MD harusnya memiliki jiwa entrepreneurdalam pengelolaannya dan menata kondisi ke uangannya dengan baik.

Sierra syailendra
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4994 seconds (0.1#10.140)