Diduga Depresi, Pemuda di Kebumen Bacok Guru hingga Tewas

Senin, 10 Agustus 2015 - 07:00 WIB
Diduga Depresi, Pemuda di Kebumen Bacok Guru hingga Tewas
Diduga Depresi, Pemuda di Kebumen Bacok Guru hingga Tewas
A A A
SEMARANG - Ipin (24), pemuda yang diduga mengalami depresi mengamuk dan membacok seorang guru hingga tewas.

Informasi dari Polres Kebumen menyebutkan, insiden terjadi di Desa Arjosari, Kecamatan Adimulyo, Kebumen, Minggu 9 Agustus 2015 malam. Korban bernama Endro Sulaktono (45),warga asli Pejengkolan, Prembun, Kabupaten Kebumen.

Kepala Satuan Reskrim Polres Kebumen AKP Willy mengatakan, insiden terjadi sesaat setelah korban bersama istri dan dua anaknya bertamu ke rumah pensiunan guru bernama Satimin (78) sesudah maghrib.

"Sekitar pukul 19.45 WIB mereka pamitan hendak pulang ke rumah," kata mantan Panit Resmob Polrestabes Semarang ini, Senin (10/8/2015) dini hari.

Namun, kata dia, belum jauh dari pintu rumah Satimin, pelaku tiba - tiba menyerang menggunakan parang. Korban yang kaget, langsung berlari ke rumah Satimin, kembali masuk.

Istri korban sempat terkena sabetan parang pelaku di bagian tangan. Dia juga lari menyelamatkan diri.

Ternyata korban terus mengejar Endro. Dia disabet parang beberapa kali hingga tak bisa lari. Pelaku bahkan menyumpal mulut korban dengan kain sembari terus membacok korban hingga tewas dilokasi.

"Dua anaknya masih usia 7 dan 5 tahun sembunyi di kolong tempat tidur. Pemilik rumah dan warga tidak berani menolong, pelaku membawa parang," lanjutnya.

Petugas Reskrim Polres Kebumen tiba di lokasi setelah mendapat informasi. Saat polisi tiba di TKP, pelaku masih duduk di samping korban sembari memegang parang. "Pelakunya sempat melawan, melempar beberapa benda ke polisi," tambahnya.

Petugas pun mengambil tindakan. Tangan kiri pelaku ditembak sebelum akhirnya dilumpuhkan. Anak-anaknya beserta istri dan pemilik rumah langsung dievakuasi petugas ke luar TKP.

Kapolres Kebumen, AKBP Faizal, mengatakan pelaku langsung dibawa ke RSUD Kebumen. "Keterangan warga, tiga tahun terakhir pelaku ini seperti depresi, suka menyendiri. Antara pelaku dan korban tidak saling kenal," sebutnya.

Dikatakan, pihaknya akan memeriksakan pelaku ke ahli kejiwaan untuk mengetahui apakah pelaku menderita gangguan jiwa atau tidak.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6904 seconds (0.1#10.140)
pixels