Kejar Layangan Putus, Bocah SD Tewas Kesetrum

Senin, 10 Agustus 2015 - 06:00 WIB
Kejar Layangan Putus, Bocah SD Tewas Kesetrum
Kejar Layangan Putus, Bocah SD Tewas Kesetrum
A A A
GARUT - Niat hati hendak mengambil layangan putus, Hilman (10), bocah kelas V SDN Panawuan, Garut malah tewas tersengat listrik.

Berdasarkan keterangan sejumlah warga, peristiwa nahas yang menimpa korban terjadi pada Minggu 9 Agustus 2015 sore.

Saat itu dia beserta empat temannya tengah berburu layangan di sawah yang tak jauh dari rumahnya di Kampung Panawuan, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut.

"Waktu sedang berburu layangan, Hilman melihat ada benang dan langsung dia ambil. Ternyata benang layangan yang bercampur dengan kawat itu nyangkut di kabel listrik. Akibatnya dia tersengat listrik dan langsung tak sadarkan diri di lokasi," kata Atam (50), salah seorang warga.

Teman-teman korban, sebenarnya melihat kejadian tersebut. Mereka sempat mengira korban bercanda lalu menertawakannya yang saat itu sebenarnya tengah sekarat.

Tak hanya itu, keempat anak ini bahkan sempat melemparinya dengan tanah. Mereka baru sadar kalau korban bukan sedang bercanda, terlebih saat melihat kedua tangannya nampak kebiruan.

"Anak-anak ini langsung berlarian untuk memberi tahu warga dan kebetulan saat itu mereka bertemu seorang warga yang hendak pulang dari sawah. Warga pun langsung menghampiri lokasi Hilman dan langsung memberinya pertolongan. Namun sayang, saat itu ternyata kondisi Hilman sudah tak bernyawa," ujarnya.

Peristiwa ini sempat menarik perhatian warga. Dalam waktu sekejap, kabar tentang tewasnya Hilman menyebar.

Warga pun berbondong-bondong ke rumah paman Hilman tempat dia disemayamkan. Sedangkan keempat teman korban yang sebelumnya bermain bersama, shock sehingga tak bisa diajak bicara.

Seorang anak diantaranya bahkan bersembunyi di garasi dan tak mau ditemui siapapun begitu mendengar temannya telah meninggal. Di rumah pamannya, jasad korban kemudian diurus seperti dimandikan dan dikafani dalam keadaan gelap gulita.

Malam itu, perkampungan dalam keadaan mati lampu, sehingga warga hanya menggunakan lampu senter saat mengurusi jenazah korban.

"Petugas PLN datang dan langsung membereskan lokasi, takutnya ada yang memegang kawat itu lagi. Hilman mengalami luka bakar pada kedua tangannya, anak-anak lainnya sembunyi karena ketakutan," tutur Atam.

Hilman merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari Pasangan Nenah dan Jali. Suasana duka menyelimuti rumah korban.

Warga berkumpul di sekitarnya untuk memberikan ucapan belasungkawa dan doa. Tak lama kemudian, sejumlah anggota Polsek Tarogong pun tiba di lokasi.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5683 seconds (0.1#10.140)