Tak Sehat, Lima Balon Gigit Jari

Kamis, 06 Agustus 2015 - 08:51 WIB
Tak Sehat, Lima Balon Gigit Jari
Tak Sehat, Lima Balon Gigit Jari
A A A
PALEMBANG - Lima bakal calon (balon) bupati wakil bupati tidak akan mengikuti Pilkada serentak 9 Desember. Mereka gagal karena dinyatakan bermasalah dengan kesehatan berdasarkan hasil dua kali pemeriksaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di RSMH.

Ketua KPU Sumsel Aspahani mengungkapkan, dari 11 balon yang mengikuti tes lanjutan, lima orang tidak lolos. Yakni dua orang dari Musi Rawas (Mura), satu dari Muratara, satu dari OKU Timur dan satu orang dari PALI. “Itu hasil (pemeriksaan/tes) dari IDI bersifat final (sesuai) PKPU 9 No 6,” ujar Aspahani dalam jumpa pers di Kantor KPU Sum sel, kemarin.

Pemeriksaan kesehatan melibatkan tim dokter yang terdiri dari 25 orang. Dari pemeriksaan pertama beberapa waktu lalu, ter dapat 11 balon diperiksa ulang kejiwaan dan mentalnya, baru-baru ini. “Tim dokter dan RSMH yang memeriksanya. Pemeriksaan ulang kemarin karena ada hasil tes yang tidak bisa dibaca tenaga medis,” tegas dia.

Kelima balon yang harus gigit jari gagal bertarung dalam pilkada serentak pertama di Indonesia ini, yakni Isa Sigit (cabup Muratara), Ngadi (cawabup Mura), Soni Rahmad Widodo (cawabup Mura), Edi Hariyanto (cawabup PALI), dan terakhir dari OKUT belum diketahui secara pasti. Namun terdapat dua balon yang mengikuti tes kesehatan lanjutan yakni Fery Antoni dan Eni Melani, keduanya cawabup.

Aspahani melanjutkan, sesuai dengan PKPU No 9 tahun 2015, dari hasil pemeriksaan kesehatan tersebut jika tidak memenuhi atau berhalangan dapat dilakukan penggantian calon atau pasangan calon. Masa penggantian calon dilakukan 4 hingga 7 Agustus, besok. “Kalau parpol jelas hanya disetujui pimpinan parpol. Nah kalau yang perseorangan, apakah disetujui oleh ribuan orang.

Silahkan diskusikan lebih lanjut. Kami akan tanyakan ke KPU RI mana yang baku. Masak 10.000 pendukung langsung diganti. Itulah susahnya,” jelasnya. Untuk diketahui, Pilkada OKUT sebelumnya tiga pasangan calon, yakni Edward Jaya-Sugeng Supriyanto (Golkar dan PPP), Kho lid Mawardi-Fery Antoni (Demokrat, PDI Perjuangan, Nasdem, dan PKB), dan Juanda-Eni Melani (Gerindra, Hanura, dan PAN).

Kemudian Mura tiga pasangan, Hen dra Gunawan-Hj Suwarti (NasDem, PKB, Golkar, Gerindra, PKS), Hj Ratna Mahmud Amin- Nga di (Hanura, Demokrat, PBB, PAN) dan Zulkarnain-Soni Rahmad Widodo (PDIP-PPP). Selanjutnya, Muratara tiga pasangan, Isa Sigit-Siti Nuriska Putri (Gerindra, Demokrat, PKPI, PAN), Akisropi Ayub-Andi Wijaya (Nasdem, PKB, PKS, Golkar), dan Syarip Hidayat-Devi Suhartoni (PBB, Hanura, PDIP, PPP).

Lalu PALI tiga pasangan, yakni Heri Ama lindo-Ferdian A Lacony (Demokrat, Golkar, PDIP, PBB, PKS, PAN, Nasdem, Hanura, PKPI, PPP), Sukarman-Edi Hariyanto (ja lur independen), dan Eftiyani-Muktar Jayadi (jalur independen). Komisioner KPU Sumsel Ahmad Naafi menambahkan, sesuai PKPU No 9 tahun 2015 tentang pencalonan bupati-wakil bupati, pasal 46 ayat 5 yakni, hasil pemeriksaan kesehatan bersifat final dan tidak dapat dilakukan pemeriksaan pembanding.

Pada pasal 53 ayat 3-4, dikecualikan bagi calon atau pasangan calon yang dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani dan/atau bebas narkoba. Dalam hal calon atau pasangan calon dinyatakan tidak memenuhi syarat kesehatan jasmani dan rohani dan/atau bebas narkoba calon atau pasangan calon yang bersangkutan dapat diganti dengan calon atau pasangan calon baru. “Jadi mereka yang tidak lolos tes kesehatan dapat digantikan orang lainnya,” kata dia.

Pilkada Mura Terancam Mundur

Keluarnya hasil pemeriksaan ke sehatan balon ini berimbas pada pelaksanaan Pilkada. Terutama untuk Mura yang sebelumnya terdapat tiga pasangan yang akan maju, namun dua balon diantaranya dinyatakan harus diganti karena gagal tes kesehatan. Aspahani melanjutkan, khusus Mura, dari tiga pasangan yang mendaftar terdapat dua balon yang tidak lolos dan harus segera digantikan.

Sebab, jika tidak digan tikan, Pilkada Mura kemungkin an akan diundur, karena hanya ada satu pasangan. “Kalau ti dak ya Pilkada (Mura) mundur hin gga tahun 2017,” kata dia di damping Komisioner KPU Ah mad Naafi dan Alexander Abdul lah, serta Komisioner KPU Muara enim Akhyaudin dan Isa Ansyori.

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Pemprov Sumsel Ikhwanuddin mengatakan, jika memang tidak ada calon pengganti dalam Pilkada serentak Mura, maka secara otomatis pelaksanaannya akan ditunda. “Atau akan di laksanakan pada Pilkada selanjutnya,” ujar Ikhwanuddin dikantor Pemprov Sumsel, kemarin.

Pelaksanaan Pilkada Serentak dilaksanakan secara bertahap yakni pada 2015, 2017, dan 2018. Ikhwan menuturkan, pencarian pengganti itu dilakukan tiga hari pasca-penetapan calon. Jika lewat dari waktu itu maka Pilkada serentak 2015 daerah tersebut dianggap tidak sah. “Permasalahnya karena hanya ada tiga pasang calon.

Tapi jika hanya ada calon tunggal, dipastikan tidak bisa,” tukasnya. Sementara Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, soal adanya calon yang tidak lolos membuka kesempatan bagi para calon lain untuk ikut. “Namun ada batas waktu. Jika sudah habis maka Mura akan sama dengan daerah lain yakni ditunda dan ikut Pilkada 2017 nantinya. Dan jika benar 2017 nanti, berarti masa jabatan pen jabat bupati akan diperpanjang lagi atau diganti,” katanya.

Terpukul

Salah satu balon wakil bupati yang disebutsebut tidak lolos tes kesehatan, Ngadi kemarin mendatangi KPU Sumsel untuk meminta penjelasan dari IDI atas gugur dirinya pada tes kesehatan.”Langkah selanjutnya minta kenetralan IDI. Saya dua periode masuk tahun keenam di DPRD Mura. Coba kalau bisa dites lagi. Yang disesalkan kami tidak bisa mendapat transparan,” kata balon wabup Mura ini.

Cawabup Mura yang berpasangan dengan Hj Ratna Mahmud menyesalkan karena sampai saat ini belum tahu apa yang men jadi sandungan pada tes kesehatan. “Saya tidak tahu penilaiannya. Terakhir psikotes, kalau dibilang berat tesnya, ya tidak juga. Kalau tidak ada tes ulang, saya minta hasilnya. Apa yang sakit? Apa ada indikasi kurang baik apa,” ujarnya.

Dia sendiri mengaku sangat terkejut dan terpukul saat mendapat informasi tidak lolos tes kesehatan Selasa (4/8) malam. “Ter kejut, terpukul dengan keputusan ini. Dimana kegagalan kami. Kalau masalah capek, stres. Ke linggau ada seminggu 3 kali kita masih seperti ini. Tahunya semalam pas lagi sosialisasi. Para pendukung sedih,” pungkas dia.

Muhammad uzair/ retno palupi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7535 seconds (0.1#10.140)
pixels