Sopir Angkot Serang-Cilegon Mogok, Penumpang Terlantar
A
A
A
SERANG - Ratusan sopir angkot jurusan Serang-Cilegon melakukan aksi mogok. Akibatnya, penumpang yang biasa menggunakan angkot terlantar dan beralih ke mode transportasi lain.
Aksi mogok tersebut dipicu adanya penertiban proyek di dalam Kota oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Serang yang hari ini menertibkan trayek angkot.
Pantauan dilokasi, ratusan mobil angkot sengaja diparkirkan di pinggir jalan raya Serang Cilegon, tepatnya di Kepanden Kota Serang sehingga mengakibatkan kemacetan.
"Mau gimana lagi, terpaksa aku minta jemput sama temen buat nganter ke kantor di Cilegon," kata salah satu penumpang terlantar Vanny Yuanita, Selasa (3/8/2015).
Maryati juga mengaku kecewa dengan adanya aksi mogok kerja, bahkan dirinya mesti mengeluarkan biaya lebih besar dengan beralih ke taksi yang ongkosnya lebih mahal.
"Terpaksa saya pakai taksi, kalau setiap hari kaya gini rugi, cepat deh diselesaikan biar masyarakat tidak dirugikan," jelasnya.
Sementara itu, salah satu sopir Haris (34) mengakui dirinya kecewa kepada pemerintah lantaran tak ada surat edaran terkait penertiban trayek yang hanya memperbolehkan trayek angkot jurusan Serang- Cilegon menurunkan penumpang di terminal Kepandean , terminal type B yang baru dioperasikan.
"Pastinya kita rugi, kasian penumpang, kebijakan ini juga tanpa ada pemeberitahuan terlebih dahulu, kita kecewa," kata penumpang yang akan berangkat kerja di Kota Cilegon.
"Sampai ada kejelasan, kita akan tetap mogok, jangan samapai kita dirugikan dengan kebijakan kaya gini," tambahnya.
Aksi mogok tersebut dipicu adanya penertiban proyek di dalam Kota oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Kota Serang yang hari ini menertibkan trayek angkot.
Pantauan dilokasi, ratusan mobil angkot sengaja diparkirkan di pinggir jalan raya Serang Cilegon, tepatnya di Kepanden Kota Serang sehingga mengakibatkan kemacetan.
"Mau gimana lagi, terpaksa aku minta jemput sama temen buat nganter ke kantor di Cilegon," kata salah satu penumpang terlantar Vanny Yuanita, Selasa (3/8/2015).
Maryati juga mengaku kecewa dengan adanya aksi mogok kerja, bahkan dirinya mesti mengeluarkan biaya lebih besar dengan beralih ke taksi yang ongkosnya lebih mahal.
"Terpaksa saya pakai taksi, kalau setiap hari kaya gini rugi, cepat deh diselesaikan biar masyarakat tidak dirugikan," jelasnya.
Sementara itu, salah satu sopir Haris (34) mengakui dirinya kecewa kepada pemerintah lantaran tak ada surat edaran terkait penertiban trayek yang hanya memperbolehkan trayek angkot jurusan Serang- Cilegon menurunkan penumpang di terminal Kepandean , terminal type B yang baru dioperasikan.
"Pastinya kita rugi, kasian penumpang, kebijakan ini juga tanpa ada pemeberitahuan terlebih dahulu, kita kecewa," kata penumpang yang akan berangkat kerja di Kota Cilegon.
"Sampai ada kejelasan, kita akan tetap mogok, jangan samapai kita dirugikan dengan kebijakan kaya gini," tambahnya.
(nag)