Anak Korban Kebakaran Tak Sekolah

Jum'at, 31 Juli 2015 - 08:56 WIB
Anak Korban Kebakaran Tak Sekolah
Anak Korban Kebakaran Tak Sekolah
A A A
PALEMBANG - Para korban kebakaran di Kelurahan 3/4 Ulu, SUI Palembang terus berharap mendapatkan perhatian dan bantuan.

Mereka masih sangat mem bu tuhkan banyak bantuan teru tama yang sifatnya mendesak seperti makanan dan pakaian. Bantuan dari banyak pihak sangat dibutuhkan karena harta benda serta pakaian hangus bersama rumah. Tidak banyak yang dapat diselamatkan, akibatnya mereka kini bergantung dengan simpati orang lain. Bahkan kemarin hampir seluruh anak – anak korban kebakaran belum sekolah, karena tidak memiliki seragam dan peralatan sekolah lainnya.

Diutarakan Didik, 38, salah satu korban, korban kebakaran masih membutuhkan banyak bantuan, terutama kebutuhan yang sifatnya mendesak, seperti bahan makanan, pakaian hingga tenda-tenda peng-ungsian. Saat kebakaran yang terjadi siang hari itu, hampir seluruh korban kebakaran,kehi langan harta benda ter masuk seragam sekolah anak – anak.

“Banyak anak-anak tidak sekolah, kerena belum memiliki seragam dan alat sekolah. Mereka (anak-anak), malah membantu orang tua mengumpulkan puing-puing sisa kebakaran. Seragam dan alat sekolahnya terbakar,” tu turnya.

Selain membutuhkan seragam dan alat tulis, anak-anak korban kebakaran juga memer lukan pakaian dan makanan untuk keseharian. Dengan kondisi keluarga yang masuk kategori ekonomi rendah, warga korban kebaka - ran membutuhkan lebih banyak bantuan. “Dari 53 rumah semua sudah ludes, banyak perabotan dan harta lain tidak terselamatkan lagi,” katanya.

Pantuan kemarin, sedari pa gi warga masih mengaisngais sisa kebakaran di lokasi rumah mereka masing – masing. Sembari masih meratapi ben cana yang menimpa, mereka tak berhenti berharap masih ada benda yang bisa digunakan kembali dari puing – puing yang terbakar. Mereka juga berinisiatif memasang pem batas tanah atau lahan masing – masing menggunakan tali.

Selain itu mereka juga terus bersiaga di lokasi, karena khawatir barang yang masih tersisa dicuri yang tak bertanggungjawab. “Kejadian seperti ini yang disayangkan, saat setelah kebakaran, malah banyak warga luar datang untuk mengambil barang. Dari pagi batas-batas rumah dipasang tali, agar bisa dipantau dari jauh. Aksi mencuri inipun meresahkan para korban,” ungkap nya.

Berdasarkan data posko yang dibangun berbagai instansi diketahui kebakaran yang terjadi Rabu (29/7) melahap pemukiman padat penduduk di tiga Rukun Tetangga (RT), yakni RT 13, RT 10 dan RT 14. Jumlah korban mencapai 565 jiwa atau 109 Kepala Keluarga (KK) yang menetap di 52 rumah.

Puluhan rumah yang terbakar, lebih banyak dengan konstruksi rumah panggung terbuat dari papan. Sampai dengan kemarin, bantuan untuk korban kebakaran terus mengalir. Pihak kecamatan yang menjadi pusat posko bantuan mencatat, bantuan untuk para korban kebakaan baik dari pemerintah provinsi, kota dan instansi swasta lainnya. BPBD, Dinas Sosial, Tagana juga sudah mem bang un posko bantuan.

Selain itu, Dinas Sosial juga segera mem bangun da pur umum bagi para korban kebakaran. Camat Seberang Ulu I, Novran Hansya mengatakan, bantuan bagi para korban terus berdatangan terutama berupa bahan makanan dan pakaian. Namun untuk bahan bangunan belum dapat diberikan da lam waktu dekat.

“Untuk kebutuhan tanggap bencana, akan diakomodir sampai satu minggu kedepan. Sementara bahan bangunan masih akan diusahakan uluran tangan dari pihak swasta,” kata dia seraya mengatakan sebagai keca matan yang padat pemukiman, ba haya kebakaran memang menjadi ancaman. Pemprov Sumsel melalui BPBD dan Dinas Sosial juga menyalurkan bantuan kepada para korban.

Kepala BPBD Sum sel Yulizar Dinoto mengatakan, saat musim kemarau ba haya kebakaran kerap terjadi, karena itu membutuhkan antisipasi dan kewaspadaan dini masyarakat. Perilaku mem buang puntung rokok sembarang dan membuka lahan dengan membakar hutan hendaknya tidak dilakukan.

“BPPB bersama Dinas sosial Provinsi menyalurkan bantuan tanggap bencana, berupa beras, buffer stok, selimut dan kebutuhan tenda, posko dan dapur umum. Selama dibutuh kan, tenda akan tetap dibangun di kawasan bekas kebakaran ini, termasuk dinas sosial akan menyalurkan pakaian dan makanan,” ungkap Yulizar.

Tasmalinda
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3424 seconds (0.1#10.140)