Pengundian Kios Pasar Panas
A
A
A
MUARAENIM - Situasi pembagian kios pedagang Pasar Inpres Muaraenim untuk lokasi berjualan sementara yang dilakukan di kantor Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindagsar) Kabupaten Muaraenim, memanas kemarin.
Hal itu terjadi karena para pe dagang satu sama lain memaksa ingin cepat dilakukan pengundi an untuk mendapatkan petak. Mereka khawatir tidak men dapatkan petak atau mendapatkan petak di lokasi yang jauh. Beruntung pihak keamanan dari Polres Muaraenim, Kodim 0404 Muaraenim dan personel Sat Pol PP Muaraenim berhasil menenangkan para pedagang tersebut.
Salah seorang pedagang, Yuli,45, mengatakan dirinya dan para pedagang memiliki keinginan yang sama yaitu mendapatkan lokasi yang strategis. Karena menurutnya lokasi p etak kios jelas menentukan bakal laris atau tidaknya berjualan. Karena jika sudah berjualan di lokasi petak yang paling ujung jelas pembeli enggan menyampiri. “Sebenarnya karena mau sama-sama di depan mas, makanya berebut minta cepat dilakukan pengundi an,”tukasnya.
Kepala Disperindagsar Ka - bupaten Muaraenim Syar pu din mengatakan, rata-rata para pedagang meminta agar mendapatkan jatah kios di depan dan dekat dengan jalan. Jelas hal tersebut menurutnya tidak mungkin karena kondisi dan lokasi bangunan yang ada. Untuk itu pihaknya mengambil jalan tengah dengan cara me lakukan pengundian seperti pola arisan.
Dimana pedagang yang namanya dipanggil dipersilahkan mengambil sendiri karcis yang sudah disiapkan. “Jadi kita undi per blok, pedagang yang mengambil karcis yang sudah kita siapkan m enyebutkan sendiri nomor kios yang tertera di karcis yang mereka buka,”jelasnya.
Dia menambahkan, jumlah pedagang yang berhak men da - patkan jatah kios sementara karena petak kiosnya di Pasar Inpres terbakar beberapa waktu lalu sebanyak 253 pedagang. Sementara saat ini jumlah petak kios sementara yang sudah se - lesai dibangun baru 227 petak.
“Sesuai dengan kesepakatan antara kita dengan para pedagang melalui perwakilan mereka di Forum Pedagang Pasar Inpres masing-masing mendapat kan 1 kios, dan itu dilakukan dengan cara diundi,” ujarnya.
Kabid Perdagangan Disperindagsar Muaraenim Ansori menambahkan, sebelum dilaku kan pengundian pihaknya juga melakukan verifikasi terhadap para pedagang. Pihaknya tidak mau kecolongan de ngan memberikan jatah kios kepada pedagang yang bukan menjadi korban kebakaran beberapa waktu lalu.
Agar para pedagang tidak kecewa, maka langkah pembagian dengan cara diundi dengan para pedagang sendiri yang mengambil nomor kios untuk lokasi mereka masing-masing. Keberadaan blok kios pasar sementara yang dibangun di ruas jalan tepat didepan SMK Negeri 1 Muaraenim sangat disayangkan banyak pihak.
Seperti diungkapkan salah seorang staf pengajar SMK Negeri 1 Muaraenim yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan, kondisi kios pasar yang berhadapan langsung dengan sekolah tersebut me nurutnya jelas akan memberikan dampak dan pengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut. Karena lokasinya sangat berdekatan bahkan terkesan berhadapan.
irhamudin sp
Hal itu terjadi karena para pe dagang satu sama lain memaksa ingin cepat dilakukan pengundi an untuk mendapatkan petak. Mereka khawatir tidak men dapatkan petak atau mendapatkan petak di lokasi yang jauh. Beruntung pihak keamanan dari Polres Muaraenim, Kodim 0404 Muaraenim dan personel Sat Pol PP Muaraenim berhasil menenangkan para pedagang tersebut.
Salah seorang pedagang, Yuli,45, mengatakan dirinya dan para pedagang memiliki keinginan yang sama yaitu mendapatkan lokasi yang strategis. Karena menurutnya lokasi p etak kios jelas menentukan bakal laris atau tidaknya berjualan. Karena jika sudah berjualan di lokasi petak yang paling ujung jelas pembeli enggan menyampiri. “Sebenarnya karena mau sama-sama di depan mas, makanya berebut minta cepat dilakukan pengundi an,”tukasnya.
Kepala Disperindagsar Ka - bupaten Muaraenim Syar pu din mengatakan, rata-rata para pedagang meminta agar mendapatkan jatah kios di depan dan dekat dengan jalan. Jelas hal tersebut menurutnya tidak mungkin karena kondisi dan lokasi bangunan yang ada. Untuk itu pihaknya mengambil jalan tengah dengan cara me lakukan pengundian seperti pola arisan.
Dimana pedagang yang namanya dipanggil dipersilahkan mengambil sendiri karcis yang sudah disiapkan. “Jadi kita undi per blok, pedagang yang mengambil karcis yang sudah kita siapkan m enyebutkan sendiri nomor kios yang tertera di karcis yang mereka buka,”jelasnya.
Dia menambahkan, jumlah pedagang yang berhak men da - patkan jatah kios sementara karena petak kiosnya di Pasar Inpres terbakar beberapa waktu lalu sebanyak 253 pedagang. Sementara saat ini jumlah petak kios sementara yang sudah se - lesai dibangun baru 227 petak.
“Sesuai dengan kesepakatan antara kita dengan para pedagang melalui perwakilan mereka di Forum Pedagang Pasar Inpres masing-masing mendapat kan 1 kios, dan itu dilakukan dengan cara diundi,” ujarnya.
Kabid Perdagangan Disperindagsar Muaraenim Ansori menambahkan, sebelum dilaku kan pengundian pihaknya juga melakukan verifikasi terhadap para pedagang. Pihaknya tidak mau kecolongan de ngan memberikan jatah kios kepada pedagang yang bukan menjadi korban kebakaran beberapa waktu lalu.
Agar para pedagang tidak kecewa, maka langkah pembagian dengan cara diundi dengan para pedagang sendiri yang mengambil nomor kios untuk lokasi mereka masing-masing. Keberadaan blok kios pasar sementara yang dibangun di ruas jalan tepat didepan SMK Negeri 1 Muaraenim sangat disayangkan banyak pihak.
Seperti diungkapkan salah seorang staf pengajar SMK Negeri 1 Muaraenim yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan, kondisi kios pasar yang berhadapan langsung dengan sekolah tersebut me nurutnya jelas akan memberikan dampak dan pengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut. Karena lokasinya sangat berdekatan bahkan terkesan berhadapan.
irhamudin sp
(bbg)