PDIP Pacitan MuluskanCalon Tunggal

Jum'at, 31 Juli 2015 - 08:53 WIB
PDIP Pacitan MuluskanCalon...
PDIP Pacitan MuluskanCalon Tunggal
A A A
PACITAN - PDIP Kabupaten Pacitan membantah isu barter dengan Partai Demokrat untuk memuluskan pasangan calon (paslon) tunggal dalam pemilihan kepala daerah (pilkada).

Kendati membantah, PDIP ternyata sudah menggalang koalisi untuk memenangkan bacabup-bacawabup, Suyatno- Budi Effendi Wirawan. Hal ini akan memuluskan calon incumbent Pacitan, yakni Indartato- Yudi Sumogo (InDigo).

”Kalau PDI Perjuangan sudah pasti. Kami sudah mendapatkan rekom (sebagai syarat pencalonan). Tapi kan PDI Perjuangan tidak bisa mengusung sendiri (karena hanya memiliki 6 kursi, syarat mengusung adalah 8 kursi legislatif). Semua kawan-kawan di koalisi sedang berupaya mendapatkan rekom itu,” ungkap Ketua DPC PDI Perjuangan Pacitan, Ardiyanto, tadi malam.

Suyatno adalah seorang pensiunan PNS yang menjadi legislator dari PDI Perjuangan, sedangkan Budi Effendi Wirawan adalah kader dari Partai Golkar. Seperti diberitakan, sumber di internal Partai Demokrat mengungkapkan partainya bersedia mengusung calon pada Pilkada Surabaya agar syarat minimal dua calon terpenuhi.

Sebaliknya PDIP wajib mengusung pasangan calon sebagai lawan calon tunggal dari Demokrat dalam Pilkada Pacitan. Saat ini baru satu paslon yang maju dalam pilkada di Pacitan, yaitu pasangan petahana Indartato-Yudi Sumogo (In- Digo) yang diusung Partai Demokrat dengan 14 kursi.

InDigo juga didukung PKS (1 kursi), Partai NasDem (3 kursi), dan PPP (2 kursi). Dalam peta politik di Pacitan, saat ini PDIP telah berkoalisi dengan empat parpol lain, yaitu Partai Golkar, Partai Hanura, Partai Gerindra, dan PAN. Totalnya gabungan parpol yang menyebut diri Koalisi Pacitan Baru (KPB) ini memilik 20 kursi legislatif. Rinciannya PDI Perjuangan 6 kursi, Partai Golkar 7 kursi, Partai Hanura 3 kursi, Partai Gerindra 2 kursi, dan PAN 2 kursi.

Terkait ada barter yang didengungkan akhir-akhir ini, Ardiyanto menegaskan, hal itu tidak mungkin terjadi di Pacitan. Menurutnya, PDI Perjuangan merupakan ”petarung” yang tidak akan mungkin bermain-main dalam pilkada.

”Dari awal kami berpolitik adalah agar demokrasi di Pacitan ini jalan. Kalau di sana ada yang main-main, kami tidak mau. Ini soal harga diri. Kami tidak mau ditawar-tawar kayak gitu . Kalau sampai ada kawan-kawan (koalisi) yang terlibat itu (barter), ya kita lebih baik tidak jalan. Sekali lagi ini soal harga diri. PDI Perjuangan itu kalah menang ya bertarunglah. Waktu Pak SBY masih berkuasa saja kami berani tarung kok ,” ujarnya.

Menurut Ardiyanto, saat ini kawan-kawan koalisinya sudah mengantongi rekomendasi untuk paslon yang akan diusung namun ada pula sedang berproses mendapatkan rekomendasi itu.

”Kami ajak semua pihak bersikap seperti negarawanlah, jangan dipakai mainmain. Menurut saya untuk bertarung itu tinggal bagaimana caranya memainkan. Lawan kita ini bukan malaikat. Kalau semua kompak, saling memahami, merapat sungguh-sungguh, pasti mudah saja mengalahkan lawan,” ujarnya.

Soal kepastian mendaftarkan paslon pada waktu perpanjangan, Ardiyanto menyatakan, pihak KPB masih terus berupaya. Salah satunya mendorong komunikasi ada rekomendasi dari parpol lain untuk paslon yang akan diusung.” Termasuk untuk Partai Golkar yang ada dualisme kepengurusan kita dorong,” ujarnya.

Terpisah, DPC PDIP Kota Surabaya memprediksi ada tiga pasangan calon wali kota dan wakil wali kota di Pilkada Surabaya mendatang. ”Hasil komunikasi informal yang telah dilakukan memberi sinyal bahwa akan ada pasangan penantang Risma-Wisnu, dan secara mengejutkan bahkan mungkin bisa ada tiga pasang dari dua koalisi besar,” kata Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya, Didik Prasetiyono.

PDIP, kata dia, melihat seluruh proses ini sebagai sarana memberikan pendidikan politik kepada rakyat bahwa bagaimana politik bisa berlangsung demokratis. ”Ini karena para elit politik telah mampu menemukan frekuensi yang sama dalam melakukan komunikasi, baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional,” katanya.

Ketua Bapilu PDIP, Bambang DH, enggan mengomentari barter antara PDIP dengan Demokrat di Pilkada Pacitan dan Surabaya. ”Soal isu, saya enggan mengomentari karena isu. Tapi saya sudah mengingatkan PDIP Surabaya untuk mengantisipasi calon tunggal,” kata Bambang dihubungi tadi malam.

Lukman hakim/ Dili eyato/ant
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.6002 seconds (0.1#10.140)