Budaya Leluhur Wajib Dijaga

Kamis, 30 Juli 2015 - 09:05 WIB
Budaya Leluhur Wajib...
Budaya Leluhur Wajib Dijaga
A A A
YOGYAKARTA - Raja Keraton Yogyakarta yang juga Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X meminta abdi dalem keprajan tetap menjalani kehidupan dengan andap asor. Budaya leluhur orang Jawa harustetap dipertahankan.

Sultan mengatakan, kehidupan harus dijalani dengan adap asor, lemahlembut dalam menyikapi kekurangan orang lain. “Hidup jangan mempunyaiaji mumpung tanpa memikirkan kepentingan orang lain. Itu mengakibatkan rusaknya tatanan yang sudah menjadi paugeran leluhurbagi orang Jawa,” katanya di sela-sela Syawalan Abdi Dalem Keprajan di Kepatihan Yogyakarta kemarin.

Raja yang naik takhta sejak 7 Maret 1989 ini mengungkapkan, kehidupansaat ini berbeda dengan zaman dulu. Kehidupan zaman dulu tenang, tenteram, damai, guyup rukun, dan gotong royong. Namun, saat ini kehidupan hanya untuk memikirkan diri sendiri.

“Saat ini membantuorang lain dianggap sesuatu yang berat,” ujarnya. Untuk itu, Sultan meminta jangan sampai melupakan pituturleluhur. Abdi dalem harus bisa meningkatkan persaudaraan denganmelaksanakan silaturahmi.

“Silaturahmi bisa mendapat kekuatan untuk membangun dan mempertahankan budaya kita yang mulai terdesak olehbudaya global,” ungkapnya. Suami GKR Hemas ini mengungkapkan, budaya Keraton Yogyakartaharus bisa berkembang serta menyatu ke jiwa masyarakat.

Yogyakartaharus bisa menjadi benteng budaya bangsa karena masih melaksanakan paugeran leluhur yang bisa menjadi teladan dan panutan. “Mari kitabersama melestarikan budaya kita dengan semangat golog gilig tekadnyawiji antara aparat pemerintah, masyarakat, dan abdi dalem,” ucap Sultan. Salah satu satu abdi dalem, Suyatiman Cermowicoro, mengungkapkan, budaya Keraton Yogyakarta harus diajarkan kepada anak sejak dini.

Dalam acara Syawalan Abdi Dalem itu pun, Suyatiman mengajak cucunya, Rizki Kuncoro Manik, agar memahami budaya Jawa. Bahkan, kakek berusia 71 tahun ini sering mengajak cucunya yang dudukdi kelas 1 SDN Glagah Yogyakarta itu dalam setiap kegiatan gelaran Keraton Yogyakarta.

“Cucu saya sudah mengerti suba sito dan tata kramaKeraton Yogyakarta, seperti laku dodok atau sembah sungkemke raja,”ujarnya. Abdi dalem lainnya, KRT Sumonegoro, mengungkapkan, keinginannya menjadi abdi dalem merupakan panggilan hati. Keinginannya adalah untukmengabdikan diri untuk Keraton Yogyakarta. “Kakek dan ayah saya dulujuga abdi dalem. Saya juga mendidik anak cucunya dengan budaya Jawa, khususnya Keraton,” kata dia.

Ridwan Anshori
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0905 seconds (0.1#10.140)