Pasar Kuliner Sepi Peminat
A
A
A
PALEMBANG - Meski Lebaran mengakibatkan jumlah penumpang yang berangkat me lalui dermaga di bawah Jembatan Ampera meningkat.
Namun, ter nyata tidak berpengaruh dengan pasar kuliner yang ada di sekitarnya. Saat ini, banyak pedagang mengeluh karena sepi pengunjung. Rina Apriani, 37, pedagang kuliner, menuturkan jika di bandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, jumlah pengun jung pada saat ini lebih sepi.
Rata-rata pedagang tidak terlalu banyak menawarkan ragam kuliner lagi karena pe nga - ruh jumlah pembeli. “Sepi se karang, banyak me re ka yang datang ke dermaga, tid ak ba nyak yang makan,”ka tanya. Ia mengatakan, lesunya ke hidupan ekonomi baik di kota ataupun di kawasan perairan Ba nyuasin sangat mempengaru hi keinginan masyarakat un tuk menikmati kuliner di pusat wi sa ta kuliner pinggir Sungai Musi tersebut.
“Rata-rata se ha ri, mung - kin ha nya dua atau tiga pe ngunjung yang datang. Itu pun, tidak mem borong banyak,”kata ia. Sementara itu, sepinya pengun jung di kawasan pasar wi satakulinerjugadiungkapkanSyainan, 34. Pedagang mi nu man kopi dan makanan ini me ngatakan, meski saat Lebaran lalu jumlah masyarakat yang be rang kat mudik atau berbelanja di Palembang cukup banyak, na - mun tidak juga membawa pe - ngaruh bagi usaha kuliner nya.
Se bagian masyarakat, lebih memilih untuk hanya meni k mati wisata Sungai Musi da ri pada sambil menyantap ku linernya. “Banyak hanya duduk-duduk saja, sepi pokoknya tahun ini,”keluhnya. Salah seorang warga KM-5, Sari 33, menga takan memang tak ter la lu suka mam pir di pa sar tersebut.
“Namanya saja pasar ku li ner, tapi isinya tidak ada yang spe sial, semua jual mo del dan tek wan saja. Bukan ragit atau laksan khas Palembang. Itu pun rasanya standar,” je lasnya.
Tasmalinda
Namun, ter nyata tidak berpengaruh dengan pasar kuliner yang ada di sekitarnya. Saat ini, banyak pedagang mengeluh karena sepi pengunjung. Rina Apriani, 37, pedagang kuliner, menuturkan jika di bandingkan dengan beberapa tahun sebelumnya, jumlah pengun jung pada saat ini lebih sepi.
Rata-rata pedagang tidak terlalu banyak menawarkan ragam kuliner lagi karena pe nga - ruh jumlah pembeli. “Sepi se karang, banyak me re ka yang datang ke dermaga, tid ak ba nyak yang makan,”ka tanya. Ia mengatakan, lesunya ke hidupan ekonomi baik di kota ataupun di kawasan perairan Ba nyuasin sangat mempengaru hi keinginan masyarakat un tuk menikmati kuliner di pusat wi sa ta kuliner pinggir Sungai Musi tersebut.
“Rata-rata se ha ri, mung - kin ha nya dua atau tiga pe ngunjung yang datang. Itu pun, tidak mem borong banyak,”kata ia. Sementara itu, sepinya pengun jung di kawasan pasar wi satakulinerjugadiungkapkanSyainan, 34. Pedagang mi nu man kopi dan makanan ini me ngatakan, meski saat Lebaran lalu jumlah masyarakat yang be rang kat mudik atau berbelanja di Palembang cukup banyak, na - mun tidak juga membawa pe - ngaruh bagi usaha kuliner nya.
Se bagian masyarakat, lebih memilih untuk hanya meni k mati wisata Sungai Musi da ri pada sambil menyantap ku linernya. “Banyak hanya duduk-duduk saja, sepi pokoknya tahun ini,”keluhnya. Salah seorang warga KM-5, Sari 33, menga takan memang tak ter la lu suka mam pir di pa sar tersebut.
“Namanya saja pasar ku li ner, tapi isinya tidak ada yang spe sial, semua jual mo del dan tek wan saja. Bukan ragit atau laksan khas Palembang. Itu pun rasanya standar,” je lasnya.
Tasmalinda
(ars)